Home REVIEW MOVIE REVIEW Review Spider-Man: Across the Spider-Verse, Sekuel yang Barbar!

Review Spider-Man: Across the Spider-Verse, Sekuel yang Barbar!

Setelah sekian lama penggemar antisipasi, akhirnya film Spider-Man: Across the Spider-Verse tayang juga di bioskop. Di Indonesia sendiri sekuel Into the Spider-Verse ini tayang mulai tanggal 31 Mei kemarin. Setelah melihat dengan mata kepala sendiri, saya selaku penulis akan membeberkan apa saja hal menarik dari film animasi yang berfokus pada Spider-Man versi Miles Morales inibegitu juga dengan kekurangannya. Tanpa basa basi lagi mari langsung saja kita bahas review untuk film Spider-Man: Across the Spider-Verse yang cukup ‘barbar’ ini, Geeks.

Plot Cerita

Secara plot sebenarnya Spider-Man: Across the Spider-Verse terbilang cukup sederhana, di mana Miles Morales (Shameik Moore) akhirnya bertemu kembali dengan love interest-nya Spider-Gwen (Hailee Steinfeld). Pertemuannya dengan Gwen inilah yang membuat Miles ikut terlontar ‘across Spider-Verse’. Menariknya, plot sederhana ini disampaikan dengan baik sehingga filmnya terasa cukup padat dan jelas. Mulai dari hubungan antara orang tua dan anak yang terjadi pada Gwen dan Miles, posisi Miles sebagai Spider-Man yang merupakan anomali multiverse, sampai perkembangan supervillain Spot yang terbilang brilian.

Review Spider-Man: Across the Spider-Verse

Menurut penulis, Spider-Man: Across the Spider-Verse  telah menyajikan cerita dan para karakter yang fresh sekaligus relate dengan materi aslinya. Adegan menyentuh dan komedi di filmnya dihadirkan dengan proporsi yang tepat, sehingga penonton tidak akan kebingungan dalam mengelola emosi walaupun seperti menaiki ‘roller coaster perasaan’. Kehadiran Spider-People seperti Miguel O’Hara (Oscar Isaac) dan Peter B. Parker (Jake Johnson) seakan menjadi penyeimbang sehingga penonton berpikir bahwa sejatinya mereka semua adalah superhero hanya saja punya cara pandang yang berbeda.

Karakteristik Cast

Cukup jelas bahwa sutradara Joaquim Dos Santos, Kemp Powers, dan Justin K. Thompson, serta penulis Phil Lord, Christopher Miller, dan David Callaham, telah berusaha untuk menyajikan yang terbaik. Di sisi lain peran para pengisi suara karakternya termasuk orang tua Miles (Brian Tyree Henry dan Luna Lauren Velez), bahkan untuk karakter minor seperti Scarlet Spider (Andy Samberg), telah berhasil menggambarkan emosi dan karakteristik masing-masing. Ditambah lagi deretan cameo yang dihadirkan juga terbilang sangat kaya, sampai mencakup multiverse yang sangat luas, termasuk game dan film Spider-Man lain.

Sinematografi

Sinematografi dan gaya animasinya juga merupakan kunci mengapa review Spider-Man: Across the Spider-Verse ini sangat menyenangkan untuk dibuat. Karena jika membandingkan dengan tayangan Marvel lain, sinematografi dari sekuel Into the Spider-Verse ini berada di puncak kelasnya sendiri. Masing-masing semesta dan karakter di filmnya bahkan punya gaya animasi yang unik sekaligus indah. Hal yang sama juga berlaku untuk musiknya. Itulah mengapa filmnya terasa singkat walaupun berdurasi 136 menit, karena kita seperti sedang mengunjungi museum seni yang penuh kejutan.

Secara keseluruhan film Spider-Man: Across the Spider-Verse sebenarnya lebih dari cukup. Namun jika ingin mencari-cari kekurangannya, mungkin penonton baru yang belum menyaksikan film pertamanya akan kurang mengerti jalan cerita film ini. Kekurangan lainnya adalah ending yang menggantung. Bagi sebagian orang mungkin ini cukup menyebalkan. Karena harus menunggu trikuelnya Spider-Man: Beyond the Spider-Verse yang rencananya baru akan rilis tahun depan.

Kesimpulan dari review ini film Spider-Man: Across the Spider-Verse adalah film yang indah sekaligus meledak-ledak. Itulah mengapa ‘barbar’ dalam arti positif adalah kata yang cocok untuk menggambarkan filmnya. Dan sepertinya tidak terlalu berlebihan juga jika mengatakan bahwa Spider-Man: Across the Spider-Verse merupakan salah satu film buku komik terbaik. Bagaimana menurut kalian, Geeks?

REVIEW OVERVIEW
Plot Story
9
Akting dan Penokohan
9
Cinematography dan Visual
8
Musik
7
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.
review-spider-man-across-the-spider-verse-sekuel-yang-barbarSpider-Man: Across the Spider-Verse berhasil membuktikan bahwa tidak semua sekuel film lebih buruk dari pendahulunya. Ada banyak sekali aspek yang membuat film ini layak untuk disebut sebagai salah satu film buku komik terbaik bahkan mungkin jika dibandingkan dengan film Spider-Man lainnya. Berbagai elemen yang meledak-ledak di filmnya dapat membuat sebagian besar penontonnya keluar bioskop dengan perasaan yang terpuaskan.
Exit mobile version