Dalam cerita Kimetsu no Yaiba: Demon Slayer diperlihatkan jika para penduduk di desa Swordsmith semuanya menggunakan topeng, namun apa yang kemudian jadi alasan mereka melakukan hal tersebut? Sejak pertama kali muncul series Demon Slayer langsung mendapatkan perhatian dari para pecinta manga dan anime. Kepopuleran manganya menjadi alasan seriesnya diadaptasi dalam versi anime.

Sejauh ini, anime dari Demon Slayer sendiri sudah berjalan selama tiga musim. Dan yang paling baru animenya menghadirkan arc Swordsmith Village, salah satu arc yang sangat populer di manganya. Dalam arc ini diperlihatkan bagaimana Tanjiro memperbaiki pedang miliknya dan berlatih untuk menjadi semakin kuat. Jika Geeks perhatikan, seluruh penduduk desa tersebut menggunakan topeng. Dan ternyata ini alasan penduduk Swordsmith menggunakan topeng.

Mengenal Desa Swordsmith

Dalam dunia Demon Slayer, desa Swordsmith merupakan sebuah tempat yang sakral dan sangat populer terutama bagi para Hashira atau pemburu iblis. Ini menjadi satu-satunya tempat para pembasmi iblis tersebut bisa mendapatkan senjata yang sangat kuat untuk menghabisi para target mereka. Selain terkenal karena desa yang jadi tempat untuk membuat pedang atau senjata menghadapi iblis, desa Swordsmith juga terkenal karena hal lain.

Misalnya, ada banyak pengrajin armor yang bisa memperbaiki armor para Hashira yang rusak. Mereka juga mampu untuk memperbaiki senjata atau pedang para pembasmi iblis, seperti yang diperlihatkan oleh Tanjiro Kamado. Desa ini juga memiliki pemandian air panas yang mampu mengembalikan stamina atau pun menyembuhkan luka. Tetapi, untuk menuju desa ini tidaklah mudah.

Desa Swordsmith dikenal sebagai tempat atau desa yang sangat rahasia. Untuk bisa mencapai desa ini seseorang perlu diantar khusus oleh sebuah kelompok bernama Kakushi. Mereka mengenakan seragam khusus yang menutupi identitas mereka. Para calon tamu di desa Swordsmith juga harus ditutup mata, telinga, bahkan hidung mereka. Ini demi mencegah iblis yang menyamar mengetahui lokasi tersebut.

Saking rahasianya desa Swordsmith, selain para Kakushi, para penduduk di desa tersebut juga terlihat mengenakan topeng yang sama. Mereka nampak mengenakan topeng berwarna merah dengan ekspresi wajah yang unik. Apa yang kemudian membuat para penduduk desa Swordsmith mengenakan topeng? Mengapa mereka melakukan hal tersebut?

Asal-Usul Topeng Desa Swordsmith

Seperti disebutkan di atas, setiap penduduk di desa Swordsmith mengenakan sebuah topeng yang sama. Topeng tersebut berwarna merah muda dengan titik merah di bagian pipi dan bentuk mulut yang unik. Ternyata, topeng yang dikenakan penduduk tersebut bukan hanya dihadirkan atau ada di anime saja. Namun, ini merupakan bagian dari budaya Jepang di mana nama topeng ini adalah Hyotto Mask.

Dalam kehidupan nyata, Hyotto Mask merupakan topeng yang dibuat berdasarkan wajah dan ekspresi dari sebuah karakter lucu bernama Hyottoko. Biasanya, topeng ini digunakan dalam acara pesta atau perayaan ditemani dengan sebuah syal. Pengguna topeng ini akan menari sambil biasanya melakukan gerakan atau tarian yang lucu demi menghibur orang-orang yang ada di pesta atau perayaannya.

Hyottoko sendiri bisa diartikan sebagai “fire man” atau “manusia api.” Di beberapa wilayah, terutama bagian utara Jepang, diketahui Hyottoko sering juga dianggap sebagai Dewa Api. Di prefektur Iwate, yang memang dikenal sebagai wilayah yang memiliki sejarah industrial, topeng ini memang memiliki koneksi yang erat. Para penduduk di sana diketahui sering mengenakan topeng ini untuk berpesta.

Meskipun Koyoharu Gotoge belum memberikan konfirmasi, namun banyak yang beranggapan jika sang kreator terinspirasi dari wilayah tersebut. Di sisi lain, topeng dan juga pekerjaan para penduduk di desa Swordsmith yang mayoritas adalah pandai besi dirasa juga cocok dengan sejarah panjang prefektur Iwate dengan industri besi.

Alasan Menggunakan Topeng

Lalu, apa alasan penduduk desa Swordsmith menggunakan topeng tersebut? Salah satu alasan utamanya adalah demi melindungi identitas mereka. Para penduduk desa Swordsmith adalah satu-satunya kelompok orang yang mampu menciptakan pedang Nichirin, yang jadi senjata untuk menghadapi para iblis. Jika kemudian identitas mereka diketahui, maka secara otomatis Muzan dan pasukannya akan menyerang desa tersebut.

Para pandai besi di desa itu juga bisa jadi sasaran dari Muzan atau pasukan serta iblis lainnya, jika kemudian mereka diketahui. Saat itu terjadi, bukan hal mustahil para pandai besi akan diserang di mana pun mereka berada. Alasan lainnya kemungkinan Gotouge ingin menghadirkan apresiasi budaya sekaligus memperkenalkan topeng Hyottoko ke seluruh dunia.

Topeng tersebut juga seolah sudah menjadi sebuah simbol status di masyarakat mereka dan jaid bagian dari tradisi di desa tersebut. Pertanyaan besar selanjutnya adalah apakah mengenakan topeng efektif menyembunyikan identitas mereka? Mengingat bagaimana desa Swordsmith sudah berjalan selama 300 tahun, sulitnya untuk mengakses desa tersebut, dan belum ada informasi tentang penduduk desa ini yang jadi korban penyerangan iblis bisa diartikan bahwa apa yang dlakukan oleh mereka selama ini sangat efektif.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.