Terdapat beberapa fakta menarik mengenai organisasi Ruska Roma, yang muncul pertama kali dalam film John Wick 3: Parabellum. Dalam film tersebut terungkap jika organisasi tersebut memiliki koneksi mendalam dengan sosok John Wick dan juga dunia kriminal dan pembunuh bayaran secara keseluruhan. Seperti yang Geeks ketahui, dunia pembunuh bayaran dalam cerita John Wick begitu unik dan sangat besar.

Kita mengenal The Continental, yang merupakan hotel atau tempat berkumpulnya para pembunuh bayaran terbaik di dunia. Di sana juga ada sebuah larangan utama untuk tidak melakukan berbagai aktivitas berbahaya apa pun. Selain The Continental, ada juga beberapa organisasi lain yang populer yaitu The High Table, yang merupakan pemegang kekuasaan, dan Ruska Roma. Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai organisasi Ruska Roma.

Terinspirasi Dari Klan di Rusia

Mungkin tidak banyak Geeks yang tahu jika sebenarnya organisasi Ruska Roma terinspirasi dari sebuah klan/kelompok besar di Rusia. Dalam dunia nyata, Ruska Roma atau yang biasa disebut sebagai ‘Orang Gipsi Rusia’ adalah sebuah sub-kelompok terbesar di wilayah Belarus dan Rusia. Sesuai namanya, sub-kelompok ini berisi banyak sekali orang-orang Roma yang tinggal di kedua wilayah tersebut.

Menurut catatan informasi yang ada kelompok Ruska Roma pertama kali dibentuk di abad ke 18. Kelompok ini pada awalnya meerupakan bagian dari Kerajaan Rusia. Kelompok Ruska Roma menjadi bagian penting bagi perkembangan peradaban di wilayah Rusia hingga sekarang. Mereka bahkan memiliki bahasa, budaya, dan hal menarik lainnya yang merupakan akulturasi dari berbagai budaya.

Sekolah Pembunuh Bayaran

Lalu, seperti apa Ruska Roma dalam cerita John Wick? Franchise tersebut menghadirkan sebuah hal yang 180 derajat berbeda dari aslinya. Dalam dunia John Wick, Ruska Roma adalah sebuah organisasi atau “sekolah” bagi para pembunuh bayaran. Sosok The Director, yang merupakan petinggi di organisasi The high Table, adalah pemimpin dari sekolah khusus pembunuh bayaran tersebut.

Seperti halnya The Continental, Ruska Roma menyamar menjadi sebuah studio khusus balet dan juga pusat pertunjukan. Dari luar nampak para murid hanya dilatih untuk belajar menari balet. Namun, apa yang dihadirkan tersebut nyatanya tidak demikian. Para murid dilatih untuk melakukan berbagai latihan keras, seperti bertempur, menembak, dan sebagainya. Tidak ada bedanya laki-laki dan juga perempuan.

Berisi Banyak Pembunuh Wanita

Berbicara mengenai para murid di organisasi Ruska Roma, ternyata mereka tidak hanya menerima satu jenis kelamin saja untuk dilatih. Mereka menerima laki-laki atau pun perempuan. Meskipun begitu, melihat bagaimana Ruska Roma menyamar menjadi studio balet memang rasio murid laki-laki dan perempuan tidak sama. Dalam hal ini, Ruska Roma melatih lebih banyak pembunuh bayaran wanita dibandingkan laki-laki.

Ares, Sofia, Perkins, dan Rooney adalah beberapa contoh nyata dari para pembunuh bayaran wanita yang ada di dunia John Wick. Rooney, yang muncul di film Parabellum, adalah salah satu contoh murid dari Ruska Roma. Dengan akan dihadirkannya series Ballerina, mungkin akan ada penjelasan lebih jauh seberapa banyak pembunuh wanita yang sudah dihadirkan oleh Ruska Roma sejauh ini.

Miliki Identitas Tersendiri

Sudah jadi sebuah ciri khas bagi sebuah organisasi untuk memiliki identitas mereka sendiri. Dalam hal ini, Ruska Roma pun demikian di mana mereka memiliki ciri-ciri yang menjadi identitas kelompok mereka. Di film pertama, Geeks tentunya tahu tentang tato yang ada di punggung John Wick. Awalnya, mungkin banyak yang menganggap bahwa itu adalah tato biasa atau mungkin tato khusus sebagai wujud kesetiaan.

Tetapi, dalam film Parabellum kita melihat bagaimana sosok Rooney juga ternyata memiliki tanda berupa tato yang samadi bagian punggungnya. Artinya, tato tersebut bukan hanya sekedar hiasan belaka melainkan sebuah simbol yang jadi identitas dari Ruska Roma. Kembali, mungkin, di series Ballerina nanti kita akan mengetahui lebih jauh mengenai asal-usul identitas khusus ini.

Punya “Tanda” Sendiri

Selain memiliki identitas sendiri berupa tato di bagian belakang tubuh anggotanya, Ruska Roma juga diketahui memiliki “tanda” tersendiri. Dalam cerita John Wick, Geeks tentunya mengenal tanda sumpah yang ditandai oleh darah atau yang biasa dikenal sebagai ‘blood oath marker.’ Ketika seseorang menaruh tandanya di marker atau tanda tersebut artinya dia sudah terikat.

Ruska Roma memiliki sebuah “tanda” milik mereka sendiri berupa tasbih berbentuk salib. Jika Geeks perhatikan, salib tersebut juga menjadi tato dari John Wick dan Rooney yang artinya memang salib menjadi bagian dari simbol Ruska Roma. Di film Parabellum, John menggunakan tasbih tersebut sebagai bentuk permintaan bantuan terhadap pihak Ruska Roma yang diwakili oleh The Director. Salib tersebut diberikan sebagai bentuk hutang budi terhadap John.

Tempat “Lahir” John Wick

Di paragraf awal disebutkan jika Ruska Roma memiliki koneksi yang mendalam. Dalam hal ini, Ruska Roma merupakan tempat lahir dari sosok John Wick. Nama asli dari John Wick sendiri adalah Jardani Jovonovich, sebelum kemudian namanya dirubah menjadi lebih Barat yaitu ‘John Wick.’ The Director merupakan sosok wanita yang bertanggung jawab atas hal tersebut.

Diketahui, The Director merawat dan mengadopsi John kecl di sana. Artinya, The Director merupakan sosok yang bisa John Wick anggap sebagai ibu. Selama di Ruska Roma, John kemudian dilatih untuk menjadi seorang pembunuh bayaran yang kita ketahui sekarang. Sayangnya, masih jadi pertanyaan apa yang kemudian membuat The Director mau menerima John kecil untuk dia rawat.

Ruska Roma tidak diragukan lagi memiliki peran dan dampak yang besar bagi kehidupan John Wick dan juga seluruh dunia pembunuh bayaran. Dari sini semua pembunuh bayaran hebat lahir di dunia John Wick. Menarik tentunya untuk menantikan berbagai fakta menarik lainnya yang akan dihadirkan megenai Ruska Roma di film John Wick 4 dan juga series Ballerina.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.