Dalam sebuah film adaptasi buku komik terdapat perbedaan beberapa elemen dari karakter dan ini juga yang terjadi kepada karakter the Wasp dalam cerita Marvel Cinematic Universe. Setelah hanya muncul secara singkat di dua film Ant-Man sebelumnya, sosok karakter asli pemegang titel the Wasp, Janet Van Dyne, akan memiliki peranan penting di film Ant-Man and the Wasp: Quantumania.

Film ketiga dari Ant-Man ini disebut-sebut akan menjadi film pembuka dari Phase 5 MCU. Selain Scott Lang dan juga Hope, Janet Van Dyne diketahui akan memiliki peran yang sangat besar di filmnya. Apalagi, filmnya akan mengeksplor lebih banyak tentang Dunia Quantum. Kemunculan Janet di film Ant-Man jelas menghadirkan perbedaan antara versi komik dan MCU. Lalu, apa saja perbedaan tersebut?

Evolusi Karakter The Wasp

Dalam cerita komiknya, Janet Van Dyne sang Wasp asli bukanlah sosok yang sembarangan. Karakter the Wasp sendiri pertama kali muncul pada 1963 dalam komik Tales to Astonish #44. Sejak pertama kali diperkenalkan, sudah beberapa nama yang pernah menggunakan titel ini. Yang pertama jelas adalah Janet Van Dyne, Hope Van Dyne, dan juga Nadia Pym. Mereka adalah istri dan putri dari Hank Pym.

Selain keduanya, ada juga beberapa karakter lain yang pernah menggunakan titel tersebut. Dalam komiknya, Janet diceritakan merupakan seorang desainer pakaian yang sangat kaya dengan rasa keadilan yang tinggi. Jennifer Walters alias She-Hulk bahkan adalah salah satu kliennya. Namun, setelah kematian sang ayah oleh alien, Janet kemudian berusaha untuk membalas dendam dengan bantuan suaminya, Hank Pym.

Hank merupakan sosok yang kemudian menemukan Pym Particles. Dia kemudian memberikannya kepada sang istri. Hank juga mengembangkan antena yang akan muncul secara otomatis ketika mereka menyusut. Janet sendiri menciptakan sebuah hand pulses atau serangan kejut di tangannya yang fungsinya mirip seperti “sengatan lebah.” Inilah yang kemudian jadi asal-usul nama julukan dari Janet, yaitu “Winsome Wasp.” Keduanya kemudian bekerja sama untuk mengalahkan berbagai aksi kejahatan.

Bagaimana dengan versi MCU? Marvel Studios kemungkinan mengadaptasi alur cerita Secret Invasion yang dirilis pada 2009 untuk mengadaptasi asal-usul Janet di MCU. Dalam ceritanya, Janet diduga sudah tewas oleh para rekan-rekannya di Avengers. Namun, faktanya, dia justru menyusut sangat kecil di tengah-tengah medan pertempuran sampai kemudian dia masuk ke Microverse.

Di sana, Janet kemudian memimpin sebuah kelompok pemberontakan dalam menghadapi tiran bernama Lord Gouzar. Janet kemudian berhasil mengirimkan sinyal ke luar Microverse, yang kemudian ditemukan oleh para rekan Avengers lainnya. Akhirnya, mereka menyelamatkan Janet dari sana. Dalam versi MCU, cerita ini mengalami perubahan detail. Misalnya, Janet yang mengecil demi menghentikan bom nuklir dan bukan akibat peperangan.

Kemudian, yang juga membedakan adalah bukan Janet yang mengirimkan sinyal dari Microverse – atau Dunia Quantum – melainkan Hank dan juga Hope. Janet kemudian berusaha merespon panggilan tersebut melalui sosok Scott Lang. Dan setelah berbagai percobaan, akhirnya mereka pun berhasil untuk menyelamatkan Janet dari Dunia Quantum. Dan akan kembali ke sana di film ketiga ini.

Perbedaan Desain kostum

Dalam cerita versi MCU, baik Hope Van Dyne atau pun ibunya, Janet, sama-sama memiliki kemampuan untuk mengecil sampai level subatom dan juga mampu memanipulasi ukuran dan massa atau densitas mereka. Hal ini berkat kostum khusus yang didesain khusus oleh Hank Pym agar mampu mengakomodir berbagai kemampuan tersebut. Di komiknya, the Wasp, baik Janet atau pun Hope dan Nadia, juga memiliki kemampuan tersebut.

Mereka mampu berubah menjadi sangat kecil, memiliki kemampuan untuk terbang, dan menembakan serangan energi bioelektrik. Dalam komik Tales to Astonish #57, bahkan diperlihatkan jika the Wasp juga bisa berkomunikasi secara telepati dengan serangga atau semut menggunakan sebuah senapan atau senjata angin kecil. Dalam versi MCU, Janet dan Hope juga mampu melakukan hal tersebut.

Namun, Hope Van Dyne yang kemudian memberikan sentuhan pengembangan modern termasuk memberikan “senjata” di kostum tersebut berupa serangan kejut lisrtik. Kostum the Wasp yang dikenakan oleh Janet nampak tidak memiliki tambahan apa pun. Dari segi detail desain dan corak, nampak perbedaan kontras antara kostum the Wasp versi komik dan juga versi MCU.

Kostum the Wasp yang dikenakan Janet dalam versi komik cenderung menggunakan dua warna, kuning dan merah. Namun, ada juga beberapa varian lain seperti campuran hitam, biru, dan merah serta perpaduan biru muda dan putih. Dalam versi MCU, seperti diperlihatkan di film pertama, kostum yang digunakan oleh Janet sebagai the Wasp cenderung menggunakan warna gelap seperti abu-abu dan hitam dengan sentuhan warna merah.

Kostum tersebut juga sempat digunakan oleh Hope, sebelum kemudian dia memberikan perubahan dari warnanya di mana dia menambahkan warna kuning pada bagian tengahnya. Sehingga, perpaduan warna di kostum the Wasp yang dikenakan oleh Hope merupakan kuning, hitam, dan abu-abu. Selain warna, desain versi MCU, baik yang dikenakan oleh Hope atau pun Janet, sama-sama jauh lebih modern dan futuristik dibandingkan versi komik.

Bukan Pendiri Avengers

Perbedaan paling mencolok dari sosok Janet Van Dyne alias the Wasp antara versi komik dan MCU adalah koneksinya dengan para Avengers. Dalam versi komiknya, seperti disebutkan di atas, Janet Van Dyne bukanlah karakter biasa. Dia dan suaminya, Hank Pym, merupakan salah satu karakter yang mendirikan Avengers. Janet adalah sosok yang memiliki ide untuk membentuka sebuah kelompok superhero yang bertarung bersama untuk menghadapi musuh bersama.

Di sepanjang kemunculannya pada era 1980an, Marvel Comics sangat sering menghadirkan cerita dari sosok Janet Van Dyne sebagai the Wasp. Mereka bahkan sering menghadirkan Janet sebagai salah satu karakter penting dalam berbagai arc atau cerita komik. Sayangnya, memang harus diakui upaya tersebut kurang begitu berhasil. Terlepas dari hal itu, apa yang dilakukan oleh Marvel terhadap karakter Janet dan the Wasp membuka jalan bagi karakter wanita lainnya.

Dalam versi MCU, the Wasp justru bukan siapa-siapa dan tidak memiliki keterkaitan dengan terbentuknya Avengers. Di film pertama, diketahui jika the Wasp dan Ant-Man hanya menjadi aset bagi S.H.I.E.L.D. yang mana inilah alasan keduanya dikirim untuk menghentikan nuklir yang terlanjur ditembakan. The Wasp versi Hope Van Dyne pun sama seperti sang ibu.

Satu-satunya momen the Wasp versi Hope Van Dyne memiliki koneksi dengan Avengers adalah ketika dia bersama-sama bertarung menghadapi Thanos dan pasukannya. Hope juga bahkan tidak tergabung dengan Avengers, meskipun dia tahu jika Scott adalah bagian dari kelompok pahlawan tersebut. Masih belum diketahui bagaimana nasib the Wasp versi MCU kedepannya pasca film Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Kita nantikan saja kelanjutannya pada film selanjutnya ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.