Live action The Last of Us baru saja menayangkan episode terbarunya yang berjudul ‘Long Long Time’ di saluran streaming HBO. Di mana episode ketiga ini lebih berfokus pada kisah seputar Bill dan Frank di tengah wabah Cordyceps. Meskipun mereka bukan karakter utama di tayangannya, tetapi kisah Bill dan Frank ini cukup mencerminkan perasaan Joel yang juga baru saja kehilangan Tess di episode sebelumnya. Berdasarkan semua itu mari kita bahas ending live action The Last of Us episode 3, khususnya yang menimpa Bill dan Frank. Serta tidak ketinggalan juga, tujuan Joel dan Ellie selanjutnya dengan mobil baru mereka.

Bagaimana nasib akhir Bill dan Frank?

Setelah melalui kejadian pahit di ending episode sebelumnya, pada awal The Last of Us episode 3 ini kita melihat Joel dan Ellie melanjutkan perjalannya ke markas Bill yang berada di Lincoln. Setelah itu, cukup jelas bahwa keseluruhan episode kali ini didedikasikan untuk menceritakan hubungan antara Bill dan Frank selama bertahun-tahun. Bill (Nick Offerman) sendiri awalnya digambarkan sebagai orang yang tidak mudah percaya kepada orang lain. Hal tersebut mulai berubah setelah dia bertemu dengan Frank (Murray Bartlett) yang akhirnya memutuskan untuk tinggal bersamanya di Lincoln.

Bertahun-tahun kemudian Frank mencoba meyakinkan Bill bahwa mereka tidak bisa selamanya sendirian, pada adegan inilah Frank pertama kalinya mengajak Tess dan Joel ke markas mereka setelah sebelumnya berkomunikasi melalui radio. Meskipun awalnya Bill ragu dengan tindakan Frank, tetapi bertahun-tahun kemudian kita bisa tahu bahwa mereka berempat telah melakukan banyak pertemuan untuk saling bertukar barang berharga, mulai dari kabel almunium sampai benih stroberi. Singkat cerita, menjelang ending The Last of Us episode 3, kita mengetahui bahwa Frank sedang sekarat karena sakitnya.

Setelah keduanya menghabiskan hari terindah sekaligus terakhir mereka, sesuai dengan arahan Frank sebelumnya, Bill lantas menuangkan wine dan racun yang dapat mengakhiri penderitaan Frank. Namun tanpa sepengetahuan Frank, sebenarnya wine yang diminum oleh Bill juga mempunyai fungsi yang sama. Keduanya akhirnya terlihat pergi di kamar mereka, setelah meninggalkan secarik surat yang salah satu isinya berbunyi “kami membiarkan jendela [kamar] tetap terbuka agar rumah tidak bau [bangkai].” Dari kalimat tersebut cukup jelas bahwa Bill dan Frank sama-sama mati di kamar mereka.

Perbedaan Episode 3 dan Versi Game-nya

Sebagai pembanding, kisah Bill dan Frank di game The Last of Us sebenarnya jauh berbeda dan juga lebih kelam dari ending episode 3 versi live actionnya. Di game-nya, Joel dan Ellie justru sempat bertemu dengan Bill setelah kematian Tess, di mana Bill menyelamatkan mereka dari gerombolan infected. Pada titik ini Bill sempat berkata kepada Joel dan Ellie, “Dahulu saya pernah mempunyai orang terkasih. Seorang partner yang harus saya jaga. Dan di dunia ini, omong kosong semacam itu hanya akan membuatmu terbunuh.” Kalimat tersebut ternyata ditujukan pada Frank yang sebelumnya telah kabur dari Bill.

Pada pembicaraan berikutnya, terungkap bahwa Bill dan Frank telah berselisih sebelum Joel dan Ellie datang, di mana hal tersebut membuat Frank meninggalkan Bill. Mirisnya, pada adegan selanjutnya Joel dan Bill justru menemukan Frank yang ternyata telah mati karena mencabut nyawanya sendiri. Di samping jasad Frank terdapat surat yang mengungkapkan perasaan bencinya terhadap Bill. Menurutnya dia lebih baik menjadi infected daripada harus tinggal selamanya bersama Bill. Meskipun berbeda, tetapi kisah di live action dan game-nya ini sama-sama berdampak pada cara pandang Joel setelahnya.

Ke Mana Tujuan Joel dan Ellie Selanjutnya?

Kembali lagi ke versi live actionnya, pada surat yang ditulisnya Bill memberi saran kepada Joel bahwa meskipun kita membenci dunia, tetapi selalu ada satu orang yang layak untuk diselamatkan. Bagi Bill sebenarnya kalimat tersebut dimaksudkan agar Joel lebih menghargai Tess. Namun karena Tess sudah meninggal, sepetinya cepat atau lambat Joel akan sadar bahwa Ellie adalah orang selanjutnya yang layak untuk dia selamatkan. Selain surat, ternyata Bill juga telah meninggalkan mobil yang bisa dipakai oleh Joel dan Ellie untuk melanjutkan perjalanannya di ending The Last of Us episode 3.

Setelah mengambil perlengkapan yang bisa mereka bawa, bahkan Ellie sempat memasukan pistol ke tasnya sendiri, keduanya lantas menggunakan mobil Bill untuk pergi ke suatu tempat. Tampaknya sekarang Joel berniat membawa Ellie kepada saudaranya yang tidak lain adalah Tommy. Menurut Joel, saat ini Tommy berada di Wyoming dan dia merupakan mantan anggota Fireflies. Harapannya, Tommy bisa membantu Joel untuk menghubungi Fireflies agar Ellie bisa segera dibawa ke lab untuk menemukan vaksin Cordyceps. Karena hanya dengan begitu tugas ‘penyelundupan’ Joel bisa segera selesai.

Itulah penjelasan ending The Last of Us episode 3 yang lebih banyak menceritakan kisah Bill dan Frank. Meskipun kematian mereka tidak diperlihatkan, tetapi bisa dipastikan bahwa Bill dan Frank sama-sama tewas setelah meminum wine yang mengandung racun. Kematian mereka ini sepertinya sedikit mengubah cara pandang Joel yang sebelumnya tidak mudah percaya kepada orang lain. Dari sinilah Joel sepertinya akan perlahan-lahan mulai membuka diri pada orang lain, khususnya Ellie yang saat ini ada didekatnya. Episode baru The Last of Us akan hadir di Indonesia setiap hari Senin, hanya di HBO.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.