Dalam industri film Hollywood, pihak studio biasanya rela menggelontorkan anggaran besar untuk menjamin filmnya berakhir dengan sangat baik. Dana tersebut digunakan untuk memproduksi filmnya, mulai dari membayar pemeran, properti, kru produksi dan lain-lain. Bahkan tidak jarang film dengan anggaran masif berakhir dengan kesuksesan besar. Contohnya adalah film Avatar garapan James Cameron. Tetapi ada beberapa film yang justru gagal mendapat kesuksesan, meski dibuat dengan anggaran masif. Dan pada akhirnya film-film ini membuat studio yang membuatnya bangkrut. Apa saja film yang membuat studionya bangkrut? Simak berikut ini Geeks!

The Golden Compass

Geeks tentu masih ingat dengan film The Golden Compass garapan New Line. Filmnya bercerita tentang petualangan Lyra Belacqua, seorang anak yatim yang hidup di semesta paralel. Di alam semestanya, banyak anak-anak diculik oleh kelompok jahat, dan Lyra melakukan perjalanan panjang untuk mencari anak-anak hilang tersebut. Film yang bertabur bintang ini dibuat dengan budget fantastis yaitu sekitar $180 juta. Namun filmnya hanya mampu mendapat keuntungan $70 juta saja di box office. Setelah itulah New Line mengalami kebangkrutan dan menjual asetnya. Beruntung karena akhirnya Warner Bros menyelamatkan studio ini dengan cara membelinya. Dan sekarang New Line adalah anak perusahaan Warner Bros.

Cleopatra

Pada tahun 60-an, 20th Century Fox pernah mengeluarkan anggaran sebesar $44 juta untuk membuat film Cleopatra. Saat itu, $44 juta adalah angka yang sangat masif. Mereka tak ragu menggelontorkan dana sebesar itu untuk memaksimalkan berbagai kostum yang indah, dan set lokasi. Namun, proses produksi film Cleopatra penuh dengan masalah, sehingga anggaran pembuatan menjadi semakin membengkak. Sutradara film Cleopatra sempat diganti, begitu pula dengan para pemerannya. Puncaknya, film ini hanya mendapatkan pendapatan sebesar $57.7 juta. Karena itulah studio 20th Century Fox hampir bangkrut, dan mereka sempat menghentikan semua produksi film dan menjual beberapa lahan pribadi. Beberapa karier petinggi Fox pun hancur, dan studio hampir ditutup. Tetapi beruntung karena akhirnya mereka dapat bertahan.

One From the Heart

Francis Ford Coppola pernah berencana membuat sebuah film ambisius berjudul One From the Heart. Selama masa produksinya, anggaran pembuatan film ini membengkak, dari yang awalnya hanya $8 juta menjadi $26 juta. Ketika filmnya rilis, One From the Heart hanya mendapatkan pendapatan sebesar $636.796 di box office. Pada saat itu, Ford Coppola memproduksi film ini dibawah nama besar Zoetrope Studios, yang juga merupakan studio miliknya sendiri. Namun karena hasil buruk yang didapatkan One From the Heart, studio ini berada dalam fase kritis. Sebagai pemilik, Coppola dipaksa untuk menyatakan kebangkrutan atas Zoetrope Studios. Dia pun memiliki banyak hutang selama satu dekade lebih akibat filmnya. Meskipun Coppola berhasil menyelamatkan Zoetrope Studios, tetapi Coppola rugi besar.

Mars Needs Moms

Pada tahun 2011, studio film milik Robert Zemeckis, Imagemolvers, merilis sebuah film animasi berjudul Mars Needs Moms. Filmnya memang menawarkan visual yang memukau di tahun tersebut, tetapi itu masih belum cukup untuk menarik perhatian penonton. Untuk membuat Mars Needs Moms, Imagelmovers menggelontorkan dana sebesar $150 juta. Namun pada akhirnya Mars Needs Mooms hanya mendapatkan pendapatan $39 juta, yang membuat pihak studio rugi besar. Karena itulah Zemeckis mencoba menjual perusahaannya ke Universal Studios. Tidak ada yang menyangka bahwa film ini berakhir dengan kegagalan. Apalagi Imagemolvers sukses menggarap beberapa film besar seperti Cast Away, The Polar Express, dan Monster House. Akibat itulah Zemeckis hasrus menjual studio ini kepada Universal Studios

Raise the Titanic

Pada tahun 1980, ada sebuah film yang menampilkan kapal Titanic. Film tersebut berjudul Raise the Titanic. Tetapi film ini tidak menceritakan tenggelamnya kapal Titanic, melainkan menceritakan tentang upaya pengangkatan bangkai kapal Titanic dari dasar laut. Yap seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, film ini mendapat review yang sangat buruk. Bahkan filmnya masuk dalam nominasi Razzies Award. Untuk membuat Raise the Titanic, ITC Entertainment menggelontorkan dana sebesar $40 juta. Angka tersebut sangat besar di masa itu. Namun keuntungan yang didapat hanya $7 juta saja. Karena filmnya gagal total, ITC Entertaiment pun mengalami kerugian besar, sehingga pemilik studio tersebut, Lew Grade, menjual perusahaannya tersebut kepada The Bell Group.

The Right Stuff

The Ladd Company adalah studio besar yang didirikan oleh Alan Ladd. Studio ini dibentuk untuk membuat berbagai proyek ambisius, salah satunya adalah untuk membuat film The Right Stuff. Film tersebut sebenarnya mendapat review yang positif, di mana filmnya menceritakan tentang hari-hari awal dari program luar angkasa Amerika. Meskipun mendapat review positif, tetapi filmnya gagal bersinar di box office. Karena itulah The Ladd Company mengalami kerugian yang masif. Di saat yang sama, The Ladd Company juga tengah mengembangkan film animasi berjudul Twice Upon A Time, yang juga turut melibatkan George Lucas sebagai produser eksekutif. Namun film keduanya juga gagal bersinar, sehingga akhirnya The Ladd Company mati di tahun 1985.

Battlefield Earth

Battlefield Earth adalah film yang melibatkan John Travolta sebagia karakter utama. Film ini diadaptasi dari buku karya L. Ron Hubbard berjudul sama. Namun hasil akhir filmnya sangat tidak sesuai ekspektasi. Film ini menjadi salah satu film terburuk yang pernah dibuat. Bagaimana tidak? Akting para aktor yang membintangi filmnya dianggap buruk, apalagi dengan premis konyol yang dihadirkan. Battlefield Earth sendiri hanya mendapatkan pendapatan sebesar $30 juta, dari anggaran pembuatan sebesar $73 juta. Parahnya lagi, studio yang menangani film ini, Franchise Pictures, juga terlibat beberapa masalah hukum karena dianggap membuat laporan palsu tentang budget film Battlefield Earth. Dan pada akhirnya, studio Franchise Pictures harus bangkrut.

It’s A Wonderful Life

Mungkin It’s a Wonderful Life dianggap sebagai salah satu film terhebat sepanjang, karena film tersebut selalu ditayangkan berulang kali menjelang Natal. Yap, sekarang film ini memang sangat dicintai, tetapi disadari atau tidak, It’s a Wonderful Life adalah film gagal yang rilis tahun 1946. Biaya pembuatan film ini tidaklah murah, karena Liberty Films harus menggelontorkan dana sebesar $3,2 juta. Itu adalah uang yang sangat banyak untuk sebuah film yang nyaris tanpa efek khusus. Pendapatan yang diraih filmnya pun tidak menutup besarnya biaya produksi yang akhirnya membuat kerugian besar bagi Liberty Films. Padahal studionya baru berumur pendek, dengan Frank Capra dan Samuel K. Briskin yang memimpinnya.

Cutthroat Island

Geeks mungkin tahu dengan nama Carolco Pictures. Dialah studio besar dibalik franchise terkenal, termasuk film Terminator 2: Judgment Day dan Basic Insinct. Nah pada tahun 1994, Carolco Pictures pernah mengalami masalah keuangan. Ketika itu, mereka menggelontorkan dana sebesar $98 juta untuk membuat sebuah film berjudul Cutthroat Island. Namun film yang digadang-gadang akan membawa kesuksesan besar bagi Carolco justru menjadi kegagalan terbesar bagi mereka. Proses produksi filmnya mengalami banyak masalah, mulai dari syuting ulang yang wajib dilakukan, beberapa aktor yang hengkang, hingga banyak kejadian yang terjadi di lokasi syuting. Filmnya pun total hanya mendapatkan pendapatan sebesar $10 juta. Kerugian itulah yang menghancurkan Carolco Pictures. Dan pada akhirnya mereka menjual beberapa hak filmnya ke studio lain dan menyatakan bangkrut, seminggu setelah film tersebut rilis.

Heaven’s Gate

United Artists adalah studio besar yang pernah menggarap beberapa film hebat seperti Raging Bull, Annie Hall, dan Apocalypse Now. Nah buat Geeks yang belum tahu, studio ini didirikan oleh legenda film, yaitu Charlie Chaplin. Nah pada tahun 1978, United Artists resmi menggandeng sutradara Michael Cimino untuk mengembangkan film terbaru berjudul Heaven’s Gate. Film ini menampilkan John Hurt, Jeff Bridges, Christopher Walken, dan masih banyak pemeran terkenal lainnya. Tetapi ketika filmnya rilis di tahun 1980, Heaven’s Gate gagal bersinar di box office, meski filmnya mendapat review positif. Padahal pihak studio sudah menggelontorkan dana sebesar $44 juta, dan filmnya hanya menghasilkan pendapatan $3.5 juta saja. United Artist pada akhirnya merilis pernyataan resmi bahwa mereka telah bangkrut. Tetapi beberapa waktu lalu, studio tersebut kembali dihidupkan oleh MGM.

Itulah dia Geeks beberapa film yang pernah membuat studio bangkrut. Beberapa studio ada yang mampu bertahan, tetapi beberapa studio lainnya memilih untuk gulung tikar. Lantas di antara film tersebut, mana yang pernah kalian lihat Geeks?

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/