Ketika berbicara tentang sosok Kang the Conqueror, sebagian besar penggemar pasti akan sepakat bahwa dia adalah salah satu big bad villain Marvel yang berbahaya. Di mana setiap kemunculannya selalu diiringi dengan kisah dan juga dampak yang sangat besar, seperti kehancuran timeline bahkan universe. Hal tersebut sebenarnya tidaklah aneh, mengingat Kang adalah seorang penjelajah waktu yang mengetahui masa lalu dan masa depan. Namun, tahukah kalian bahwa di balik semua kengerian dan kehebatannya, ternyata Kang juga memiliki 3 kelemahan yang sangat fatal. Apa saja? Mari langsung saja kita bahas!

Cinta Mati Kepada Ravonna

Kelemahan pertama Kang, yang mungkin semua penggemar setia Marvel sudah tahu, adalah rasa cintanya yang sangat besar terhadap Ravonna Renslayer, seorang wanta sekaligus putri kerajaan Carelius yang eksis pada abad ke-40. Saking cintanya, Kang rela melakukan segala cara demi Ravonna. Seperti memaafkan bahkan membantu para villain atau hero yang menurut Ravonna layak. Karena kelemahan ini banyak jenderal dan pasukannya yang sempat meragukan idealisme Kang the Conqueror.

Di komik Kang the Conqueror, dia bahkan tidak sengaja memperlihatkan kelemahannya ini kepada versi mudanya. Di mana Nathaniel Richards muda melihat rasa cinta Kang kepada Ravonna telah membuat sang villain berbahaya ini sering menangis sambil mabuk-mabukan. Pada titik inilah Kang tua yang menyadari kelemahan sendiri lantas melarang versi mudanya untuk jatuh cinta sekaligus menyuruhnya untuk lebih fokus pada penaklukan timeline dan alam semesta.

Kode Etik Yang Sangat Ketat

Seperti yang kita tahu, Kang adalah salah satu villain Marvel yang terkenal sangat licik dan manipulatif. Dia akan berusaha menipu atau menusuk dari belakang para superhero yang menghalangi tujuannya. Namun, di sisi lain dia juga mempunyai harga diri dan kode etik yang sangat ketat. Di mana dia tidak ingin mengalahkan para musuhnya dengan cara tidak terhormat, seperti pergi ke masa lalu dan kemudian membunuh versi bayi dari Avengers.

Meskipun dia pernah terbukti melakukan hal tersebut pada akhirnya Kang selalu menyesali perbuatan yang menurutnya terlalu pengecut. Kode etik atau aturan yang terlalu kaku inilah yang kemudian menjadi kelemahan fatal Kang, karena pada akhirnya batin liciknya selalu berbenturan dengan harga dirinya. Di mana hal ini sering terbukti menghambat Kang dalam mengeksekusi rencananya.

Ide Yang Tidak Original

Sejak pertama kali muncul pada tahun 60-an, tujuan utama Kang sama sekali tidak pernah berubah, yaitu mengauasi suatu timeline atau dunia. Di mana untuk mencapai hal tersebut Kang sering melakukan perjalanan waktu dan memanfaatkan kekuatannya ini untuk mengalahkan para musuhnya. Misalnya seperti menarik senjata dan teknologi dari timeline lain atau memanggil pasukan yang eksis pada masa depan dan masa lalu. Namun sadarkah kalian, meskipun eksekusinya menarik, tetapi secara garis besar tujuan dan cara yang Kang lakukan sebenarnya pernah dilakukan juga oleh orang lain alias tidak original.

Menariknya superhero yang pertama kali menyadari kelemahan Kang ini adalah Iron Man. Di komik Avengers Mech Strike, saat Avengers tengah bertarung melawan Kang dan pasukannya, Iron Man mengatakan bahwa Kang merupakan villain yang tidak original. Tidak seperti Thanos atau Doctor Doom yang membuat sendiri senjata pamungkasnya, misalnya Infinity Gauntlet, Kang justru lebih sering menggunakan teknologi atau senjata orang lain. Saat mendengar kelemahannya dari mulut Iron Man langsung, Kang terlihat sangat murka seolah-olah mengakui sendiri kekurangannya.

Itulah 3 kelemahan terbesar Kang the Conqueror yang mungkin jarang disadari oleh orang lain. Jika kita simpulkan, semua kelemahannya ini ternyata berasal dari dirinya sendiri, seperti cinta yang berlebihan, harga diri yang terlalu tinggi, dan cara pikir yang terlalu praktis. Semua kelemahan ini sebenarnya bisa saja dihilangkan jika dia bukan Kang the Conqueror. Namun karena batin Kang sendiri yang mewujudkan semuanya, pada akhirnya dia sepertinya malah tidak tahu cara untuk membuang kelemahannya.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.