Setelah lebih dari satu dekade berlalu sejak film pertamanya, sebentar lagi film sekuel Avatar yang berjudul The Way of Water akan tayang di seluruh bioskop dunia. Sama seperti film pertamanya, The Way of Water masih akan berlangsung di Pandora, sebuah planet indah yang penuh dengan misteri dan kejutan. Di mana manusia diceritakan sebagai penjajah yang mengeruk sumber daya alamnya sekaligus menyebabkan kehancuran di Pandora. Sebelum melihat lebih banyak lagi keindahan alamnya di film Avatar 2 nanti, mari kita bahas terlebih dahulu berbagai fakta menarik tentang planet Pandora.

Nama Pandora Diadaptasi dari Mitologi

Jauh sebelum manusia menginjakan kakinya di Pandora, para astronom Bumi sepakat untuk memberi nama planet asing yang mereka temukan tersebut berdasarkan nama wanita pertama dari mitologi Yunani. Nama ini sebenarnya sama seperti nama salah satu Bulan dari planet Saturnus. Di mitologi Yunani sendiri, Pandora adalah nama wanita yang tidak sengaja membuka guci Pithos, sehingga para iblis yang ada di dalamnya terlepas ke dunia. Untungnya dia sempat menutup Pithos sebelum iblis pemakan harapan keluar. Hal inilah yang akhirnya membuat para manusia masih mempunyai harapan sampai sekarang.

Ditemukan Pada Pertengahan Abad 21

Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang di film Avatar pertama, tetapi materi asli dan buku pendukung untuk filmnya telah mengungkapkan bahwa ahli astronomi manusia pertama kali menemukan keberadaan Pandora sekitar pertengahan abad 21. Tepatnya pada tahun 2050, di mana para astronom mulai melakukan berbagai penelitian sampai tahun 2077. Kendaraan penjelajah Bumi pertama kali mendarat di Pandora pada tahun 2084. Lima puluh tahun kemudian, tepatnya tahun 2139, Dr. Grace Augustine diceritakan sebagai manusia pertama yang menginjakan kaki di Pandora.

Planet Paling Mirip Bumi

Dari sekian banyak planet asing yang ditemukan oleh manusia, Pandora adalah planet yang paling mirip seperti Bumi. Hal tersebut terbukti dari keadaan alamnya yang masih lestari dan bisa ditinggali oleh banyak makhluk hidup. Meskipun mempunyai kadar karbondioksida yang sangat tinggi, sehingga manusia harus menggunakan alat bantu napas ketika di Pandora, tetapi situasinya cukup layak untuk ditempati manusia. Dalam bukunya yang berjudul The Science of Avatar, Stephen Baxter menuliskan “Gravitasi Pandora sekitar 80% gravitasi Bumi. Diameternya sekitar 3/4 Bumi, dengan berat setengahnya.”

1 dari 14 Bulan Polyphemus

Terlepas dari kondisinya yang kurang lebih seperti Bumi, Pandora sebenarnya bukanlah planet Utama. Sebagai planet yang berada Alpha Centauri, galaksi terdekat dengan Bima Sakti, Pandora sebenarnya merupakan bulan dari planet yang lebih besar, yaitu Polyphemus. Polyphemus sendiri sebenarnya mempunyai 14 bulan, termasuk Pandora yang paling mirip dengan Bumi. Sama seperti Pandora, Polyphemus juga dinamai berdasarkan nama raksasa cyclops di mitologi Yunani. Di mana dia digambarkan sebagai anak Dewa Poseidon yang tidak bisa melihat karena dibutakan oleh Odysseus.

Kaya dengan Mineral Unobtanium

Salah satu alasan mengapa manusia akhirnya pergi ke Pandora adalah karena mereka tertarik pada sumber daya alamnya, yaitu Unobtanium. Dengan mendirikan RDA (Resources Development Administration) di planet Pandora, mereka mulai mengeruk Unobtanium dan tidak peduli dengan kerusakan alamnya. Unobtanium sendiri dapat dimanfaatkan untuk sumber energi terbarukan yang digadang-gadang dapat menyelamatkan Bumi yang telah kelebihan populasi. Padahal bagi kehidupan di Pandora sendiri, Unobtanium digambarkan sebagai sumber energi mistis yang sangat sakral.

Rumah Bangsa Na’vi

Jika manusia dikenal sebagai makhluk utama Bumi, Na’vi adalah sebutan untuk makhluk utama yang berada di Pandora. Di mana pada umumnya fisiologi mereka mirip seperti manusia, tetapi lebih besar, mempunyai ekor, dan juga berkulit berwarna biru. Sebagai penduduk asli Pandora, Na’vi mempunyai suku-suku yang hidup berdampingan dengan alam. Misalnya suku Omaticaya di film pertama yang berdampingan dengan Eywa hutan, kemudian Metkayina di film Avatar 2 yang berdampingan dengan Eywa samudra. Para Na’vi di film Avatar sendiri menganggap bangsa manusia sebagai penjajah Pandora.

Terdapat Flora dan Fauna Aneh

Selain menjadi rumah bagi bangsa Na’vi, di Pandora juga terdapat berbagai macam flora dan fauna yang memiliki penampilan dan cara hidup aneh sekaligus menakjubkan. Untuk fauna sendiri di antaranya adalah direhorse, mountain banshee, thanator, viperwolf, dan titanotheres. Kemudian film Avatar 2 nanti, ada juga fauna laut Pandora, seperti ilu, skimwing, dan tulkun. Sedangkan untuk flora ada banyak sekali tumbuhan yang aneh, mulai dari yang beracun sampai yang memberi kehidupan pada bangsa Na’vi. Bedanya dengan di Bumi, tumbuhan di Pandora hidup layaknya hewan yang mempunyai pikiran.

Bercahaya Ketika Malam Hari

Dari sekian banyak misteri dan keindahan Pandora di film Avatar, satu hal yang membuat planetnya sangat menarik adalah ketika bercahaya di malam hari. Meskipun tidak terdapat lampu dan teknologi canggih seperti di Bumi, tetapi alam Pandora telah memberikan pencahayaan yang cukup sekaligus indah bagi bangsa Na’vi. Cahaya tersebut umumnya dihasilkan oleh hewan dan tumbuhan yang tubuhya bisa bersinar dengan sendirinya. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa Na’vi mempunyai kulit berwarna biru, karena hal tersebut memudahkan mereka untuk berburu pada malam hari.

Itulah berbagai fakta menarik dari Pandora yang menjadi planet utama di film Avatar dan Avatar: The Way of Water nanti. Ada banyak sekali elemen yang membuat Pandora terasa cukup familier bagi manusia, tetapi juga penuh dengan misteri karena masih banyak hal yang masih belum terungkap di planetnya. Keindahan Pandora dan semua kejutannya, bisa segera kalian saksikan saat film Avatar: The Way of Water mulai tayang di bioskop Indonesia pada tangal 14 Desember besok. So, jangan sampai ketinggalan ya, Geeks.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.