Baru-baru ini sejumlah foto adegan dari film Oppenheimer, yang bercerita tentang penciptaan bom nuklir pertama, baru saja dirilis dan berhasil memukau para penggemar. Sayangnya, perilisan film karya Christopher Nolan ini terbilang masih cukup lama, yaitu pada pertengahan tahun 2023. Itulah mengapa kali ini kita akan membahas lima film alternatif tentang perang nuklir yang bisa kita tonton sambil menunggu Oppenheimer. Entah itu cerita fiksi maupun diadaptasi dari kejadian nyata, semua film ini telah berhasil membuat para penontonnya merasakan ancaman dan kengerian dari perang nuklir!

On the Beach

Diadaptasi dari novel tahun 50-an karya Nevil Shute, film On the Beach (1959) secara tidak langsung telah menjawab pertanyaan apa jadinya jika perang nuklir benar-benar terjadi. Film dari sutradara Stanley Kramer ini becerita tentang situasi dunia pasca perang nuklir, di mana Bumi bagian utara sudah tidak lagi layak untuk ditinggali karena tingkat radiasi yang sangat tinggi. Hal ini pada akhirnya memaksa orang-orang yang selamat untuk bertahan hidup di Australia. Itupun tidak berlangsung lama karena gelombang radiasi di seluruh dunia mulai mengarah ke Australia, membuat manusia hanya bisa mengharapkan mukjizat.

Dr. StrangeLove

Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb (1964), atau lebih singkatnya Dr. StrangeLove, adalah film komedi klasik yang bercerita tentang kengerian perang nuklir. Diadaptasi dari novel Red Alert (1958) karya Peter George, film yang disutradarai oleh Stanley Kubrick ini lebih banyak memarodikan logika strategi perang nuklir Amerika yang dianggap konyol. Di mana seorang jenderal gila malah memulai sebuah perang nuklir dengan Uni Soviet. Yang lebih menariknya lagi, film ini juga dimeriahkan oleh pengisi suara Darth Vader, yaitu mendiang James Earl Jones.

Miracle Mile

Film Miracle Mile (1988) dari sutradara Steve De Jarnett ini sebenarnya dimulai dengan kisah cinta romantis antara sepasang sejoli bernama Harry (Anthony Edwards) dan Julie (Mare Winningham). Namun, situasi film berubah dramatis, ketika Harry mendapatkan telepon tentang perang nuklir yang akan datang. Di mana dia langsung mencari Julie untuk menyelamatkan diri bersamanya. Kecemasan Harry dan kekasihnya yang hanya ingin selamat ini, berhasil membuat para penonton ikut merasakan betapa mengerikannya bom nuklir, yang ternyata dapat langsung mengubah kebahagiaan menjadi ketakutan.

Crimson Tide

Mengambil latar pada perang dingin, Crimson Tide (1995) bercerita tentang konflik internal di kapal selam USS Alabama antara petugas baru (Denzel Washinton) dengan Kapten (Gene Hackman) yang ingin menembakan misil nuklir tanpa menunggu arahan dari pemerintah pusat. Film garapan Tony Scott ini telah berhasil membuat penonton turut merasakan ketegangan yang dialami para awak USS Alabama. Menariknya, film fiksi ini ternyata terinspirasi dari perang nyata ‘Krisis Rudal Kuba’ pada tahun 1962, di mana para negara adidaya saling unjuk kekuatan senjata nuklir.

Thirteen Days

Jika tadi Crimson Tide bercerita tentang kejadian fiksi, film Thirteen Days (2000) dari sutradara Roger Donaldson justru benar-benar mengangkat tema tentang peristiwa Krisis Rudal Kuba. Sesuai dengan judulnya, film ini bercerita tentang perang dingin pada tahun 1962 yang berlangsung selama 30 hari. Di mana konflik ini justru meningkatkan ketegangan di seluruh dunia. Karena Amerika menyebar misil nuklir mereka di Italia dan Turki. Film Thirteen Days telah menggambarkan ketegangan yang terjadi para saat itu dengan cukup baik.

Itulah 5 film yang membuat para penonton dapat ikut merasakan ketegangan sekaligus kengerian yang disebabkan oleh perang nuklir. Meskipun sekarang sudah ada lagi perang nuklir sejak Hiroshima-Nagasaki, tetapi bukan berarti manusia lepas dari ancamannya. Faktanya saat ini banyak sekali negara yang masih memproduksi dan mengoleksi senjata nuklir, seperti Amerika, Korea Utara, dan masih banyak lagi. Melalui lima film ini dan film Oppenheimer yang akan datang, setidaknya kita bisa tahu bahwa perang dan senjata nuklir adalah sesuatu yang harus kita tolak keberadaannya di muka Bumi.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.