Pinocchio yang baru saja tayang di Netflix, merupakan film terbaru dari  sutradara Guillermo del Toro yang kabarnya telah dikembangkan selama kurang lebih 15 tahun. Sama seperti sebagian besar film del Toro, film animasi stop motion ini juga terasa cukup kelam, apalagi jika dibandingkan dengan versi Disney. Dan yang lebih menariknya lagi, del Toro juga telah berhasil memasukan setidaknya 5 pesan tersembunyi di film Pinocchio yang mungkin tidak akan disadari langsung oleh penonton muda. Sebaliknya, bagi penonton dewasa pesan tersebut mungkin sangatlah berdampak dan terasa nyata.

Jangan Mudah Percaya

Sama seperti kebanyakan kisah adaptasi Pinocchio lainnya, film garapan del Toro dan Mark Gustafson ini juga mengangkat premis bahwa ‘berbohong itu tidak baik’. Begitu juga dengan pesan tersembunyi yang secara tidak langsung menegaskan bahwa kita tidak boleh mudah percaya kepada orang asing, seperti yang dilakukan oleh Pinocchio. Hal tersebut terlihat pada adegan di mana Count Volpe mencegat Pinocchio yang berangkat sekolah dan menyuruhnya untuk menandatangani kontrak sebagai boneka pertunjukan. Parahnya lagi, Pinocchio sepakat setelah sang dalang licik tersebut menjanjikan minuman cokelat panas.

Perang Adalah Hal Buruk

Sama seperti film lain del Toro yang berjudul Pan’s Labirinth, Pinocchio juga mempunyai pesan tersembunyi yang secara tidak langsung menggambarkan bahwa perang hanyalah membawa keburukan dan kesedihan. Dimulai dari adegan prolog di mana Carlo, anak tunggal Geppetto, tewas karena bom yang dibuang oleh pesawat perang yang tidak peduli bahwa di bawahnya terdapat desa yang damai. Hal yang sama juga terlihat ketika Podesta, ayah Candlewick, membawa Pinocchio dan anak-anak lainnya ke tempat pelatihan perang. Sampai akhirnya dia memaksa mereka berperang ketika musuh menyerang markasnya.

Orang Tua Bisa Salah Pada Anaknya

Ketika Pinocchio dan Candlewick tiba di tempat pelatihan perang, mereka sempat berbincang tentang kepatuhan mereka kepada ayah masing-masing. Dari sinilah kita bisa tahu bahwa selama ini Candlewick memendam kesedihan yang sangat mendalam, karena tidak pernah berhasil memuaskan ayahnya. Sebaliknya, Podesta justru sering memarahi dan menyebutnya lemah. Pinocchio yang pernah ada di posisi tersebut, di mana dahulu Geppetto pernah marah kepadanya, mengatakan bahwa ayah juga bisa salah kepada anaknya dengan mengucapkan hal buruk saat emosi. Pesan ini mengajarkan, semuanya akan lebih baik jika seorang ayah bisa menahan emosi ketika berinteraksi dengan anaknya

Keabadian adalah Kutukan

Salah satu pembeda film Pinocchio dari del Toro dan film lainnya adalah fakta bahwa Pinocchio tidak bisa mati. Ketika mati, dia diizinkan untuk hidup kembali setelah jam pasirnya habis. Meskipun awalnya Pinocchio cukup senang dengan hal tersebut, di ending dia akhirnya sadar bahwa keabadian adalah sebuah kutukan. Dia akhirnya merelakan keabadiannya agar bisa menyelamatkan Geppetto yang tenggelam setelah mengalahkan monster ikan. Pada titik inilah Pinocchio sadar bahwa kematian dapat membuat seseorang sadar betapa berarti dan berharganya sebuah kehidupan.

Manusia Tidak Bisa Hidup Sendirian

Pesan tersembunyi terakhir yang terdapat di film Pinocchio adalah tentang rapuhnya manusia jika sendirian. Hal ini bisa kita lihat dari Geppetto yang awalnya penuh semangat, langsung menjadi pemabuk ketika Carlo mati. Saat mencari mengejar Pinocchio yang dibawa oleh Volpe, Geppetto juga sadar bahwa dia membutuhkan bantuan sang Jangkrik Sebastian jika ingin tujuannya tercapai. Begitu juga Pinocchio, Candlewick, dan monyet bernama Spazzatura, yang akhirnya tahu bahwa untuk menghadapi kerasnya dunia dan orang-orang jahat, mereka harus mempunyai teman yang mau berbagi duka dan membantu di saat kesulitan.

Itulah 5 pesan tersembunyi yang bisa kita temukan di film Pinocchio karya sutradara Guillermo del Toro. Jika dibandingkan dengan adaptasi lain, memang film Pinocchio versi baru ini mempunyai makna yang lebih dalam terkait perang dan masa kecil. Sehingga mungkin banyak orang dewasa yang lebih relate terhadap kisahnya. Tanpa terkecuali penonton muda yang akhirnya mungkin mengetahui bahwa ada banyak pesan tersirat di filmnya yang bisa membuat seseorang lebih dewasa. Khususnya ketika bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.