Sebagian Geeks mungkin masih penasaran atau masih belum mengetahui secara jelas bagaimana sosok Madara Uchiha kemudian mampu memalsukan kematian di ceritanya. Kematian adalah sebuah konsep yang unik di dunia anime, apalagi untuk seri seperti Naruto di mana mereka memiliki Jutsu untuk membangkitkan mayat. Namun, memalsukan kematian mereka menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi.

Meskipun bukan jadi sebuah konsep yang baru di industri anime secara keseluruhan, tetapi hal ini sangat jarang terjadi di franchise Naruto. Memalsukan kematian pernah terjadi dalam pertarungan final antara dua karakter epik, Madara Uchiha dan Hashirama Senju. Sebagian besar fans meyakini jika Madara tewas dalam pertempuran epik tersebut. Namun, realitanya dia bersembunyi dan memalsukan kematiannya. Madara bersembunyi di sebuah tempat sampai usianya sangat tua. Lalu, bagaimana kemudian caranya Madara memalsukan kematiannya?

Pertarungan Di Lembah Akhir

Madara Uchiha memutuskan untuk pergi dari desa Konoha sebagai bentuk protesnya yang menganggap dia dan klan Uchiha sebagai sosok yang tidak bisa dipercaya. Setelah sekian lama, Madara memutuskan untuk kembali ke Konoha. Namun, niatnya adalah untuk menghancurkan desa tersebut. Madara memutuskan untuk melakukan hal tersebut, sekaligus menghancurkan mimpinya untuk menciptakan sebuah dunia yang damai.

Dan seperti yang sudah bisa diduga, Hashirama pun bertindak untuk menghentikan rival abadinya tersebut. Hashirama sendiri sempat berusaha untuk meminta Madara agar menghentikan rencana jahatnya. Namun, yang terjadi adalah munculnya salah satu pertarungan paling epik dan paling dahsyat dalam sejarah shinobi dan juga di industri anime.

hashirama-vs-madara-1

Pertarungan epik tersebut berakhir dengan kedua belah pihak sama-sama kelelahan dan energi serta kekuatan mereka terkuras habis. Namun, dalam pertarungan itu Hashirama memanfaatkan sisa-sisa kekuatannya untuk melancarkan satu serangan terakhir ke arah Madara. Hasilnya, Hashirama pun berhasil menusuk dada dari Madara. Bagi para penduduk Konoha, itu adalah cerita akhir dari seorang Madara Uchiha.

Dan mereka yakin tidak akan ada lagi ancaman yang muncul di Konoha. Namun, tanpa mereka ketahui dan sadari, ancaman tersebut pada kenyataanya belum sepenuhnya menghilang. Ancaman tersebut hanya hilang untuk sementara, di mana ada ancaman yang lebih besar lagi akan muncul pada masa yang akan datang – yaitu ketika perang besar shinobi keempat.

Bagaimana Cara Madara Palsukan Kematiannya?

Mengingat seberapa dahsyat dari level kekuatan seorang Hashirama, serta bagaimana parahnya luka yang Madara alami di tubuhnya, masuk akal jika banyak orang berpikir jika kecil kemungkinan Madara untuk selamat. Namun, Madara juga bukanlah sosok sembarang di mana dia menguasai banyak sekali Jutsu. Dia pun kemudian mengaktifkan salah satu Jutsu terkuat dan terlarang dari klan Uchiha yaitu Izanagi.

Secara singkat dan simpelnya, kekuatan dari Izanagi mirip dengan teknik Genjutsu. Namun, perbedaan mencoloknya adalah jika Genjutsu bisa menyerang seseorang secara spesifik, maka Izanagi bisa membuat semua orang berada dalam kondisi di bawah ilusi. Bahkan, penggunanya bisa merubah semua hal yang terjadi di dalam ilusi tersebut sesuka hati mereka.

Yang lebih dahsyat lagi adalah Madara, sebagai penggunanya, bisa merubah realita yang ada sesuai dengan keinginannya. Dalam konteks ini, Madara Uchiha menggunakan Izanagi untuk memalsukan kematiannya. Dia menggunakan teknik tersebut tepat ketika Hashirama menghujamnya dengan pedang di bagian dada. Madara kemudian membangun sebuah realita di mana dia nampak tewas pada saat itu.

transcription-seal-izanagi

Madara sendiri nampak sudah mempersiapkan semuanya. Dia mempersiapkan teknik Izanagi untuk aktif dalam waktu yang sudah dia tentukan. Setelah Izanagi aktif, dan semua orang percaya jika Madara dalam realita mereka sudah tewas, dia pun kemudian kembali hidup dan menjalankan konsekuensinya akibat mengaktifkan Izanagi, yaitu kehilangan sebelah matanya.

Madara tahu jika Hashirama tidak akan membiarkan adiknya, Tobirama, untuk mempelajari atau menguasai tubuhnya. Madara menggunakan Jutsu Kagebunshin sebelum dimasukan ke peti. Meskipun semuanya nampak sudah dikalkulasikan dengan baik, pada faktanya hal ini merupakan keputusan yang Madara buat di detik-detik terakhir. Dan semuanya berjalan sesuai dengan yang dia inginkan.

Apa Yang Terjadi Selanjutnya?

Setelah hampir tewas dalam sebuah pertarungan fatal menghadapi Hashirama, Madara pun memutuskan untuk bersembunyi. Dia pun tidak pernah lagi muncul sampai kematiannya. Terdapat spekulasi di kalangan fans tentang alasan Madara tidak pernah lagi menyerang Konoha, bahkan setelah kematian Hashirama. Dalam spekulasinya, dijelaskan jika Madara sudah menyadari batas kemampuan dari tubuhnya.

old-madara-uchiha

Seperti yang disebutkan di atas, Madara benar-benar kelelahan dan semua energinya terkuras saat berhadapan dengan Hashirama. Belum lagi, dia kemudian mengaktifkan Izanagi yang membuatnya harus kehilangan sebelah mata. Inilah yang membuat Madara menyadari jika dia sudah berada dalam batasnya. Jika dia memaksakan diri, maka dia akan benar-benar tewas dalam pertarungan itu.

Dan rasanya hal itu memang benar, mengingat dia tidak pernah sembuh dari luka yang Madara alami semenjak pertarungan tersebut. Luka-luka itu membuat Madara melemah. Jika kemudian Madara memaksakan diri untuk menyerang Konoha, Tobirama atau bahkan Hiruzen akan mampu mengalahkannya. Meskipun dia sudah menyadari kekalahannya, namun dia memiliki rencana lain. Dia ingin mengaktifkan proyek Tsuki no Me alias proyek di mana Madara mengaktifkan Genjutsu paling kuat, yaitu Infinite Tsukuyomi.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.