Sosok Uzumaki Naruto akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang Hokage. Ini merupakan impiannya sejak dia masih kecil. Dalam seri Naruto, kita melihat bagaimana dia sangat sering mengungkapkan mimpinya tersebut ke hadapan orang lain. Dan setelah perjuangan panjang dan melelahkan, pada akhirnya Naruto pun berhasil mewujudkan mimpi besarnya untuk menjadi seorang Hokage.

Uzumaki Naruto merupakan Hokage ketujuh di desa Konoha. Dia menjadi Hokage setelah menggantikan sang guru, Hatake Kakashi, yang menjadi Hokage keenam. Naruto sendiri berhasil meraih jabatan tersebut pasca perang besar dunia shinobi keempat. Meskipun Naruto berhasil membawa perubahan besar bagi dunia, dengan menghentikan peperangan dan perselisihan, namun ada beberapa hal yang menjadi kelemahan dari Naruto.

Terlalu Lembut

Bisa dipahami jika Naruto begitu menginginkan perdamaian dan menghentikan peperangan di dunia shinobi. Dia sendiri sudah mengalami hal yang sangat buruk akibat peperangan tersebut, di mana Naruto kehilangan kedua orang tuanya. Dan banyak korban jiwa, termasuk sosok terdekatnya, akibat dari hal tersebut. Inilah yang kemudian membuat Naruto termotivasi untuk menghentikan semua perang yang ada.

Naruto juga selalu berusaha untuk menghindari berbagai hal dengan cara yang baik, agar tidak terjadi lagi peperangan di masa depan. Hal ini memang bisa dipahami, namun terkadang ini juga menjadi kelemahan tersendiri. Apa yang terjadi saat ini dengan Amado, Eida, dan Kawaki bisa menjadi contohnya. Konoha sempat berada dalam ancaman besar saat Isshiki muncul untuk mencari keberadaan Kawaki. Beruntung, Sasuke dan Boruto muncul dan berhasil memindahkan arena pertarungannya.

Kurang Strategi

Sudah menjadi ciri khas dari Naruto jika dia selalu bersifat serampangan, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Dia selalu menyerang terlebih dahulu, tanpa berpikir dua kali sebelum melakukan penyerangan. Dari semua pertarungan dan hal yang terjadi sejauh ini dalam cerita Naruto sebagai shinobi, mencoba yang terbaik dan menggunakan semua kekuatan menjadi andalan dari Naruto.

Bukan berarti hal tersebut buruk, namun tidak jarang mempersiapkan taktik atau memiliki strategi adalah sesuatu yang baik. Dan hal ini terbukti, ketika dia menjadi Hokage. Naruto hampir tidak pernah mempersiapkan atau memiliki strategi dalam berbagai hal, misalnya saat ancaman Isshkki dan Code muncul. Shikamaru yang biasanya memikirkan semuanya. Ini tentunya sangat berbahaya bagi masa depan Konoha.

Mengalami Penurunan Kekuatan

Ini adalah hal yang banyak para fans keluhkan sejauh ini di sepanjang seri Boruto. Semenjak Naruto duduk di kursi Hokage, banyak fans yang melihat jika sang protagonis mengalami penurunan kekuatan. Sedari pagi sampai malam, Naruto terus berada di kantor Hokage mengerjakan berbagai hal administratif konoha. Tidak pernah Naruto terlihat berlatih atau kembali melatih kemampuannya.

Hal inilah yang membuat para fans khawatir, yang mana bahkan Sasuke sendiri pun mengkritik hal ini. Bahkan, Sasuke yang saat ini lebih sering bergerak untuk mengumpulkan informasi dan berbagai hal lainnya. Naruto hampir tidak pernah keluar Konoha untuk sekedar menjalankan misi atau apa pun. Inilah yang kemudian membuat kekuatan dan kemampuannya menurun, meskipun dari sisi narasi hal ini kemungkinan sengaja dilakukan oleh Kishimoto demi menaikan pamor generasi baru.

Terlalu Mengandalkan Orang Lain

Seperti yang disebutkan di atas, dalam hal mengumpulkan informasi rahasia Sasuke yang selalu menjadi orang yang diandalkan. Untuk urusan keamanan dan strategi, Naruto menyerahkannya kepada sosok Shikamaru. Kembali, hal ini memang bisa dipahami mengingat menjadi Hokage bukanlah sebuah tugas yang mudah. Namun, terlalu mengandalkan orang lain adalah sesuatu yang tentunya tidak baik.

Banyak para fans yang mengkritik jika Naruto sangat kurang terlibat dalam berbagai hal yang ada. Berbeda dengan Naruto yang dulu begitu aktif dan enerjik. Naruto nampak terlalu lelah dengan semua pekerjaan administratif sebagai Hokage yang mana ini membuat dia akhirnya mengandalkan orang lain untuk menutupi kekurangan ini. Meskipun ini bentuk kerja sama, tetapi ikut terlibat dalam sebuah hal atau peristiwa tentunya bukan sesuatu yang buruk. Apalagi, Naruto adalah pemimpin desa Konoha.

Menerapkan Nepotisme

Nepotisme adalah sebuah hal di mana seseorang terpilih berkat sebuah hubungan atau kemampuannya. Dalam kasus Naruto, nepotisme ini bisa kita lihat pada sosok Kawaki. Naruto benar-benar begitu melindungi dan berusaha melakukan apa pun demi sosok Kawaki. Dia seolah melihat sosok masa kecilnya dalam diri Kawaki, yang mana akhirnya dia rela untuk bahkan menentang apa yang Shikamaru usulkan.

Parahnya, hal ini justru membuat hubungannya dengan Boruto justru semakin jauh. Sedari awal, hubungan ayah dan anak ini sudah tidak baik. Boruto butuh perhatian dari sang ayah, yang mana tidak dia dapatkan karena tugas sang ayah sebagai Hokage. Himawari pun demikian. Inilah yang pada akhirnya membuat Boruto sering berbuat onar, meskipun saat ini hal tersebut sudah tidak lagi terjadi. Dan hubungan Boruto dan Naruto pun sedikit membaik.

Menjadi seorang Hokage atau pempin desa Konoha adalah sebuah pencapaian besar dalam hidup Naruto. Dan Naruto adalah orang yang berhasil untuk membawa perubahan besar, baik terhadap Konoha atau pun terhadap dunia. Meskipun begitu, tentunya tidak ada yang sempurna dari sosok Naruto dan jabatannya tersebut. Dan beberapa contoh di atas adalah bukti dari kelemahan Naruto sebagai seorang Hokage.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.