Setelah tayang selama sepuluh minggu, akhirnya serial House of the Dragon season 1 selesai dengan episode 10 yang berjudul ‘The Black Queen’. Pada final episode ini kita bisa melihat bagaimana akhirnya Rhaenyra mengetahui bahwa kubu Green telah mengangkat Aegon II Targaryen sebagai raja baru Seven Kingdoms. Hal ini lantas membuat Rhaenyra cukup tertekan sampai harus melahirkan bayinya secara prematur. Suaminya Daemon yang juga mendegar hal tersebut lantas mulai mengumpulkan kubu Black untuk melawan.

Meskipun Daemon tampak berapi-api, Rhaenyra justru tetap berusaha untuk tenang. Dia bahkan sampai meminta waktu kepada utusan Green, Otto Hightower, untuk memberikan jawabannya terkait penobatan Aegon II di King’s Landing. Pada saat yang bersamaan, dia juga tetap menyusun rencana untuk mengumpulkan dukungan, tanpa harus memulai perang terlebih dahulu. Sayangnya, walaupun sudah bersabar, ternyata pada akhirnya kesabaran Rhaenyra tetap habis juga. Apa yang sebenarnya terjadi? Langsung saja simak pembahasan ending House of the Dragon episode 10 di bawah ini, Geeks!

Kematian Lucerys oleh Aemond

Menjelang ending House of the Dragon episode 10, sebagai upaya untuk mengumpulkan dukungan, Rhaenyra akhirnya mau memenuhi permintaan kedua anaknya yang ingin menjadi utusan kerajaan. Dia lantas menyuruh anak pertamanya Jacaerys Velaryon untuk membawa pesan ke Vale dan Winterfell. Sementara Lucerys Velaryon dia perintahkan pergi ke Storm’s End untuk meminta dukungan terhadap House Baratheon. Dalam prosesnya ternyata Aemond Targaryen datang lebih awal dari Lucerys, dan tampaknya Baratheon telah sepakat untuk menjadi bagian dari kubu Green.

Setelah gagal, tadinya Lucerys memutuskan untuk pulang dengan tenang ke Dragonstone. Namun, karena Aemond mengejar dan menakut-nakutinya, hal tersebut justru membuat naga Lucerys’ Vermax terpancing dan akhirnya menyerang naga Aemond’ Vhagar. Aemond sendiri sebenarnya tidak berniat membunuh Lucerys. Sayangnya, Vhagar yang sudah terpancing malah makin mengejarnya dan akhirnya memakan Vermax beserta Lucerys yang tengah menungganginya. Kematian Lucerys di ending ini walau bagaimanapun tetap menjadi tanggung jawab Aemond yang telah memulai semuanya.

Duka Mengubah Rhaenyra

Kematian Lucerys oleh Aemond di Storm’s End tampaknya menjadi poin penting yang akhirnya mengubah cara pandang Rhaenyra tehadap situasi yang tengah dia hadapi. Di ending House of the Dragon episode 10, setelah mendapatkan kabar duka dari Daemon, Rhaenyra terlihat sangat sedih sekaligus murka. Matanya menggambarkan bahwa dia sudah tidak bisa menahannya lagi, dan seakan berkata “baiklah jika ini maumu, mari kita perang!” Fokus dari final episode ini sebenarnya adalah perubahan karakter Rhaenyra yang akhirnya melawan balik, setelah takdir tidak memperlakukannya dengan baik.

Jika kita runut ke belakang, pada dasarnya semuanya bermula dari kesalahan mendiang King Viserys yang tidak aktif mendukung Rhanenyra setelah menjadikannya pewaris Seven Kingdoms. Dia malah menikah dengan Alicent dan seakan lebih fokus terhadap anak-anak barunya, yaitu Aegon II, Aemond, dan Helaena Targaryen. Semuanya diperparah dengan kesalahpahaman yang terjadi menjelang ajalnya. Alicent mengira Viserys menyuruhnya untuk membuat Aegon II naik takhta. Padahal Viserys sebenarnya tengah membicarakan ramalan Aegon the Conqueror kepada pewaris sesungguhnya, Rhaenyra.

Dari semua kesalahan tersebut, akhirnya terlahir dua kubu yang sama-sama menginginkan kekuasaan Seven Kingdoms. Pertama, kubu Green yang bermarkas di King’s Landing serta mendukung Queen Alicent untuk mengangkat Aegon II sebagai raja. Di mana itu sudah terjadi di ending episode 9 yang tayang minggu lalu. Kemudian yang kedua adalah kubu Black yang bermarkas di Dragonstone serta menginginkan Rhaenyra tetap naik takhta sebagai ratu Seven Kingdoms. Perang antara kedua kubu ini akhirnya pecah karena kematian Lucerys oleh Aemond telah membuatnya makin membenci kubu Green.

Masa Depan House of the Dragon Season 2

Dengan semua yang terjadi di ending House of the Dragon episode 10 ini, peristiwa Dance of the Dragons, alias perang saudara Targaryen sudah pasti akan terjadi di season 2 nanti. Aemond yang pulang ke King’s Landing pasti akan memberitahukan apa yang telah dia perbuat kepada Lucerys di Storm’s End. Meskipun Alicent awalnya pasti akan kaget dan sangat marah atas apa yang telah Aemond perbuat, tetapi kakaknya Aegon II ada kemungkinan malah akan mengadakan pesta. Seperti di novel Fire & Blood, di mana Aegon II malah mengadakan pesta besar-besaran untuk menyambut ‘keberhasilan’ Aemond.

Di Dragonstone, Rhaenyra dan Daemon yang mengetahui kubu Grenn malah berpesta pasti akan melakukan serangan balasan. Di novelnya, Daemon mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh anak-anak Aegon II. Jika arah serialnya sama seperti novelnya, kemungkinan besar perang awal Green vs. Black di season 2 nanti akan lebih menargetkan psikologis lawan. Di mana kematian orang-orang terdekat akan menjadi sangat lumrah dan akhirnya membuat kebencian kedua kubu makin ‘menggunung’. Sampai akhirnya perang antara penunggang naga tidak akan mungkin terlelakan lagi pada masa yang akan datang.

Itulah pembahasan tentang ending House of the Dragon episode 10. Di mana kematian Lucerys dari kubu Black oleh Aemond dari kubu Green, secara tidak langsung telah memusnahkan semua alasan untuk berdamai. Sekarang, Rhaenyra sudah tidak akan lagi memikirkan cara untuk menyatukan semua kerajaan. Karena kali ini yang ada di pikirannya adalah melawan kubu Green. Untuk saat ini House of the Dragon season 2 memang sudah mendapatkan lampu hijau dari HBO. Namun, karena masih belum mempunyai tanggal rilis, kita nantikan saja seperti apa perkembangan kabar selanjutnya ya, geeks

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.