Berbicara tentang produksi sebuah film, tidak bisa kita mungkiri bahwa di dalamnya pasti ada banyak sekali pihak yang terlibat. Termasuk jajaran aktor dan kru yang mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Tentunya sudah menjadi suatu kewajiban bagi seorang aktor untuk mengikuti naskah dan cerita yang sudah sutradara percayakan kepadanya. Namun, tidak sedikit juga aktor yang sampai mengamuk karena nasib yang menimpa karakternya. Di mana karakter tersebut harus mati dengan cara yang tidak sesuai harapan mereka. Berikut ini para aktor yang marah karena kematian karakternya!

Michael Biehn Sebagai Dwayne Hicks (Alien 3)

Michael Biehn adalah salah satu aktor Hollywood yang pernah terlibat dalam waralaba film Alien. Dia berperan sebagai Kopral Dwayne Hicks yang mati tertusuk balok di awal film Alien 3 (1992) saat pesawat jatuh. Biehn sendiri sangat tidak menyukai kematian karakternya tersebut. Karena di naskah aslinya, seharusnya dia menjadi protagonis utama di film Alien 3. Namun pada akhirnya naskahnya berubah dengan kematian karakternya. Biehn sampai mengontak Fox agar tidak menggunakan wajahnya di film Alien 3, di akhir pembicaraannya dia bahkan menyampaikan kemarahannya karena karakternya mati begitu saja.

Jamie Lee Curtis Sebagai Laurie Strode (Halloween Resurrection)

Sebagai salah satu pioner film horor slasher di Hollywood, Halloween (1978) terbilang cukup berhasil dalam memperkenalkan Laurie Strode dari aktris Jamie Lee Curtis, yang terkenal sebagai ‘scream queen’. Sayangnya, sekuel keempatnya yang berjudul Halloween: Resurrection (2002) justru membuat kematian karakter Laurie sangat mengecewakan. Di mana dia akhirnya pembunuh Michael Myer menusuk dan melemparkannya sampai mati. Tidak terima dengan nasib karakternya, Lee Curtis lantas mengungkapkan kekecewaannya dengan mengatakan bahwa film “Halloween: Resurrection adalah sebuah lelucon.”

Marcus Chong Sebagai Tank (Trilogi The Matrix)

Karakter Tank dari Marcus Chong sebenarnya cukup memainkan peran penting di film pertama The Matrix (1999). Namun, sutradara Wachowski Bersaudara memilih untuk mematikan karakternya di luar layar sebelum memulai film kedua dan ketiga (2003). Alasannya adalah karena Chong sempat meminta bayaran lebih sehingga Warner Bros. terpaksa mengeluarkannya dari proyek selanjutnya. Karena hal ini Chong langsung menuntut WB atas penghilangan karakternya dari sisa trilogi The Matrix. Sejak saat itu bukan hanya kematian karakternya saja yang tidak jelas, tetapi karier Chong juga mulai meredup karena banyak sineas Hollywood yang berusaha menghindarinya.

Marion Cotillard Sebagai Talia al Ghul (The Dark Knight Rises)

Karakter Miranda Tate alias Talia al Ghul dari Marion Cotillard adalah salah satu antagonis utama di film The Dark Knight Rises (2012). Dia adalah dalang dari semua bencana yang terjadi di film terakhir trilogi The Dark Knight tersebut. Sayangnya, kematiannya terbilang cukup biasa saja. Di mana dia mati karena truk yang dikendarainya menabrak dan terjatuh setelah Batman dan Catwoman berusaha menghentikannya. Karena merasa karakternya menjadi tertawaan banyak penggemar yang pada saat itu menonton filmnya, Cotillard akhirnya mengungkapkan kekesalannya. Menurutnya karakter sekuat Talia seharusnya tidak mati dengan cara yang konyol seperti terjepit kemudi truk.

Bryan Cranston Sebagai Joe Brody (Godzilla)

Pada tahun 2014, aktor veteran Bryan Cranston pernah terlibat di film remake Godzilla sebagai seorang ilmuwan bernama Joe Brody. Meskipun terdaftar sebagai pemeran utama, tetapi karakternya sudah diperlihatkan mati di pertengahan film. Di mana lab tempatnya bekerja diserang oleh monster dan menyebabkan Joe terluka parah. Karakter Joe mati saat dia dibawa dengan helikopter menuju rumah sakit. Menurut Cranston, kematian dari karakternya tersebut sangatlah tidak tepat dan tidak meninggalkan dampak apa-apa. Dia bahkan sampai mengatakan, “meskipun bukan saya yang memerankannya, karakter [Joe] seharusnya tidak mati pada titik itu. Itu adalah sebuah narasi cerita yang buruk.”

Mark Hamill Sebagai Luke Skywalker (Trilogi Sekuel Star Wars)

Siapa yang tidak kenal dengan Mark Hamill? Dia adalah salah satu aktor veteran Hollywood yang terkenal dengan perannya sebagai Luke Skywalker di waralaba Star Wars. Setelah sempat menjadi bintang utama di trilogi asli Star Wars, karakternya harus mati dengan cara Jedi, yaitu menyatu dengan Force di film Star Wars: The Last Jedi (2017). Tidak lama setelah penayangan filmnya, Hamill sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara Luke Skywalker mati. Menurutnya, seorang Skywalker seharusnya mati dengan cara yang lebih terhormat, daripada hanya sekadar menghilang dan meninggalkan jubahnya begitu saja. Tidak aneh jika banyak penggemar yang setuju dengan kekecewaan Mark Hamill ini.

Thandia Newton Sebagai Val (Solo A Star Wars Story)

Masih dari waralaba Star Wars, Thandia Newton adalah pemeran karakter bernama Val di film spinoff Solo: A Star Wars Story (2018). Meskipun Val adalah istri dari karakter antagonis Tobias Beckett, tetapi kematiannya terbilang sangat tidak berdampak. Dia terlihat langsung mati setelah melakukan bom bunuh diri agar suaminya bisa kabur. Thandie Newton sendiri sempat mengungkapkan kekesalannya terkait kematian karakternya yang biasa saja. Menurutnya, di naskah asli Solo seharusnya karakter Val mendapatkan kematian yang lebih keren. Yaitu loncat dari kereta api dan jasadnya tidak pernah ditemukan, di mana hal tersebut dapat membuat penggemar sangat penasaran.

Itulah para aktor yang sempat mengungkapkan kekesalan dan kekecewaannya terkait kematian karakternya di sebuah film. Terlepas dari apa pun film dan masalahnya, sebagian besar kematian karakter dari para aktor ini memang terbukti kurang berdampak untuk keseluruhan film. Misalnya kematian Luke yang menghilang begitu saja, kemudian kematian Talia yang tanpa melalui sebuah pertarungan sama sekali. Hal tersebut secara tidak langsung telah menodai sejarah karakternya. Di mana para penggemar sendiri sepakat bahwa seharusnya para karakter tersebut mempunyai nasib yang lebih layak.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.