Mengenal pulau Lulusia One Piece. Kejutan besar muncul di chapter terbaru seri manga One Piece. Dalam bocoran chapter terbaru tersebut terungkap fakta mengejutkan tentang sosok Sabo. Ternyata, sosok Sabo masih hidup dan memang dia yang menghubungi Dragon serta Pasukan Revolusi melalui den den mushi. Sabo kemudian memberikan informasi bahwa dia ada di sebuah wilayah bernama kerajaan Lulusia.

Sabo juga menginformasikan kepada Roger bahwa ada sosok misterius sedang duduk di sebuah singgasana atau kursi tahta yang kosong. Yang tidak kalah mengejutkan adalah bagaimana kemudian sosok Im memegang sebuah peta, di mana dia sudah menandai pulau Lulusia tersebut. Tidak berapa lama, muncul awan gelap yang berkumpul di wilayah itu beserta petir.

Bukan hanya petir dan awan gelap, Im juga kemudian menurunkan benda atau material misterius dari langit. Dan efeknya, pulau Lulusia pun dikabarkan hancur akibat serangan tersebut. Nama pulau Lulusia sebenarnya bukan nama yang baru di seri One Piece. Lalu, apa sebenarnya pulau Lulusia? Seperti apa pulau tersebut? Mengapa kemudian Sabo bisa ada di pulau itu?

Mengenal Pulau Lulusia

Seperti yang disebutkan di atas, pulau Lulusia bukanlah nama baru dalam dunia One Piece. Pulau ini sudah muncul dalam ceritanya sejak awal serinya. Berdasarkan informasi yang ada, pulau ini ada di wilayah Paradise yang berlokasi di awal dari Grand Line. Tepatnya, berada di tengah-tengah East dan South Blue. Wilayah ini juga sempat menjadi salah satu kekuasaan dari pihak Pemerintah Dunia.

Namun, kemudian mereka memutuskan untuk melakukan pemberontakan yang mana pihak Pasukan Revolusi kemudian ikut membantu mewujudkan hal tersebut. Pulau Lulusia pertama muncul dalam sebuah cerita sampul di chapter 272, sebelum kemudian muncul dan menjadi bagian dari cerita utama pada chapter 904. Kerajaan Lulusia adalah kerajaan yang memiliki tambang emas yang besar.

One Piece – Episódios 879 e 880: O inicio do novo arco Reverie | OtakuPT

Hasil dari tambang emas tersebut membuat sang raja dan kaum naga langit terpukau dan tertarik dengan wilayah ini. Para naga langit tersebut sering meminta jatah emas dalam jumlah yang besar dan para keluarga kerajaan juga ikut menikmati hasil kekayaan dari tambang emas tersebut. Jadi, bukan hal yang aneh jika kemudian kapal kerajaan Lulusia banyak diincar oleh sekelompok bajak laut yang ingin menculik anggota keluarga kerajaan sebagai tawanan dan menukarkanya dengan sejumlah emas.

Bukan hanya itu, pelabuhan kerajaan Lulusia pun tidak luput dari serangan kelompok bajak laut. Dan tujuan dari kelompok bajak laut tersebut sudah jelas tidak lain adalah merampas emas yang menjadi sumber kekayaan wilayahnya. Meskipun kerajaan Lulusia adalah kerajaan yang memiliki emas yang berlimpah, tetapi para rakyatnya sama sekali tidak menikmati kekayaan tersebut.

Yang terjadi justru para rakyat atau penduduk di kerajaan Lulusia hanya menjadi budak dan dipaksa bekerja untuk orang lain. Bukti bagaimana wilayah kerajaan Lulusia sering menjadi incaran bajak laut adalah ketika kelompok Peachbeard atau Momohige muncul dan mencoba untuk mengambil alih wilayah tersebut.

Peran Pasukan Revolusi

Kerajaan Lulusia memiliki koneksi yang cukup mendalam dengan Pasukan Revolusi. Bukan hanya Pasukan Revolusi membantu untuk membebaskan mereka dari jeratan kaum naga langit, Pasukan Revolusi juga membantu kerajaan Lulusia untuk menjadi lebih mandiri dan kuat. Hal ini bisa kita lihat ketika beberapa komandan Pasukan Revolusi ada di wilayah tersebut. Salah satunya adalah Belo Betty.

Mereka memposisikan diri sebagai kelompok yang membantu mengubah nasib penduduk Lulusia ke arah yang lebih baik. Dan dengan kekuatan buah iblis miliknya, Belo Betty mampu membakar semangat para rakyat Lulusia untuk bangkit melawan kelompok bajak laut Momohige hanya dengan kibasan benderanya. Dan akhirnya, mereka pun berhasil mengusir para bajak laut tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, wajar jika kemudian Sabo bersembunyi atau kabur ke wilayah tersebut. Itu merupakan ‘zona hijau’ bagi Pasukan Revolusi, di mana mereka akan memberikan dukungan berupa tempat berlindung. Lagipula, hal itu menjadi wujud hutang budi mereka atas apa yang terjadi. Sayangnya, hal ini juga justru menjadi akhir bagi wilayah tersebut – dan juga nasib Sabo.

Mengapa? Karena, dalam informasi bocoran di chapter 1060 Im memutuskan untuk menghancurkan pulau itu. Meskipun belum ada konfirmasi resmi, banyak yang menduga jika pulau itu sudah hancur bersama juga dengan sosok Sabo. Apa alasan Sabo berada di pulau itu? Mungkin, Sabo ingin membantu penduduk di sana untuk melakukan gerakan revolusi. Namun, bisa jadi juga Sabo memutuskan untuk bersembunyi sampai situasi membaik sebelum dia kembali ke Kamabakka.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.