Hampir setiap tahun, universe Power Rangers milik Saban terus memperluas ceritanya baik melalui film, games, acara TV, atau pun melalui buku komik. Sejak pertama kali kemunculan seri Mighty Morphin Power Rangers, yang muncul pada 28 Agustus 1993, sudah ada banyak berbagai update dan juga “varian” dari para Rangers tersebut. Misalnya Power Rangers Zeo, Power Rangers Ninja Storm, dan masih banyak lain.

Terlepas dari sejarah panjang Power Rangers, Saban dan BOOM! Studios kemudian menghadirkan sesuatu yang baru bagi universe tersebut. Untuk pertama kalinya, mereka menghadirkan sosok karakter terbaru yang sama sekali tidak memiliki jenis kelamin alias non-biner. Dia tidak lain adalah Death Ranger. Kemunculan Death Ranger menjadi tonggak sejarah baru dalam franchise ini.

Siapa Death Ranger

Sosok Death Ranger merupakan karakter yang diciptakan oleh Paul Allor, Kath Lobo, Anna Kekovsky Chandra, Fabi Marques, Sara Antonellini, Sharon Marino, dan Ed Dukeshire. Kemunculannya Death Ranger sendiri terjadi dalam seri komik Power Rangers Unlimited: The Death Ranger #1. Dalam komik ini pun kita mendapatkan gambaran mengenai asal-usul dari sosok Death Ranger.

Sudah sejak ribuan tahun lalu, Omega Rangers masih menjadi pelindung alam raya dari berbagai ancaman mengerikan, termasuk monster Sister Supernova. Dipimpin oleh sosok Bledso, sang Red Omega, para pahlawan tersebut berhasil mengalahkan dan menangkap monster itu. Namun, sayangnya, mereka tidak mampu menangkap monster yang lainnya.

A estreia do Death Ranger do MMPR também apresenta os Omega Rangers originais - Olá Nerd - Comics

Ketika pertarungan mereka kembali terjadi, Haza, sang Blue Omega, harus tewas bahkan sebelum dia sempat untuk berubah. Namun, situasi justru semakin buruk karena Spa’ark, sang Gold Omega, tidak mampu menerima kematian tersebut. Dia masih belum menerima tentang konsep kematian dan juga kematian Haza. Salah satu alasan mengapa tidak menerima konsep kematian adalah dia berasal dari spesies lain.

Hal ini membuat Spa’ark melakukan tindakan yang diluar nalar. Dia mencoba untuk melakukan berbagai cara agar Haza bisa kembali, termasuk mencoba membangkitkannya dari kematian. Setelah menghabiskan banyak waktu untuk belajar dan melakukan riset, serta adanya bantuan dari Dark Specter, Spa’ark akhirnya berhasil membangkitkan Haza. Sayangnya, hal ini merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima oleh para Omega lain.

Pertarungan pun tidak terhindarkan, dan ini adalah momen terakhir mereka melihat rekan mereka. Melihat kekacauan yang terjadi dalam momen itu, para Omega Rangers lainnya akhirnya membuat keputusan besar untuk mengurung salah satu dari mereka – yaitu Spa’ark. Hal ini jelas membuat Spa’ark merasa hancur dan dikhianati. Dia begitu sedih melihat apa yang terjadi. Inilah yang kemudian menjadi pemicu Spa’ark kemudian “berevolusi” menjadi Death Ranger.

Kekuatan Death Ranger

Setelah menjadi sosok Death Ranger, Spa’ark berubah menjadi sosok yang sangat kuat dan mengerikan. Dia mampu memiliki kekuatan yang tidak biasa. Ada beberapa kemampuan epik yang dia miliki, pertama adalah Necro Manipulation. Ini merupakan kemampuannya untuk bisa mengubah mereka yang sudah mati menjadi pasukan zombi yang bisa dia kendalikan.

DEATH RANGER #1 — GeekTyrant

Kemampuan selanjutnya adalah Posession, di mana dengan menggunakan Gold Omega Morpher yang sudah dia pengaruhi, Spa’ark mampu memanipulasi atau mengendalikan sebuah tubuh makhluk hidup. Dia pun kemudian mampu merubahnya menjadi sesuatu yang mengerikan. Bahkan, yang lebih epik lagi adalah bagaimana Spa’ark mampu mengumpulkan kesadaran orang-orang dan mengendalikan mereka sekaligus.

Terakhir adalah Omniscience yaitu kemampuan di mana Spa’ark bisa mengetahui semua hal tentang seseorang yang terkoneksi dengan Morphin Grid. Dia bisa tahu apa yang terjadi di masa lalunya atau pun apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Spa’ark menggunakan koneksi yang sudah dia pengaruhi sebelumnya.

Death Ranger Adalah sosok Jahat?

Sebenarnya, masih belum ada penjelasan jelas apakah Death Ranger merupakan sosok yang jahat. Pasalnya, Death Ranger masih memiliki kebencian terhadap sosok Dark Specter. Yang menjadi masalah utama dalam hal ini adalah bagaimana Spa’ark tidak bisa menerima kematian menjadi sesuatu yang pasti. Dia juga tidak bisa menerima bahwa kematian adalah akhir.

Bagaimana kemudian Spa’ark mengendalikan jiwa-jiwa yang sudah mati pasca menjadi Death Ranger semakin membuat hal ini semakin pelik. Death Ranger meyakini bahwa dengan melampaui kematian, mereka akan memberikan sesuatu yang sangat luar biasa kepada seluruh alam raya. Jadi, untuk saat ini, bisa kita simpulkan bahwa Death Ranger bukanlah sosok yang jahat.

Death Ranger Akan Kembali?

Meskipun jiwa dari Spa’ark, Haza, dan mereka yang berhasil dibangkitkan dalam proses tersebut berhasil Omega Rangers simpan di morpher mereka, petualangan Death Ranger masih belum selesai. Ada kemungkinan jika mereka berhasil terbebas dari morpher para Omega Rangers, dan mereka pun akan menjadi ancaman besar bagi semuanya. Apalagi, saat ini para Omega Rangers akan menghadapi Death Rangers.

Meskipun masih ada sisa-sisa kebaikan dalam diri Spa’ark sebagai Death Ranger, namun pemikiran dan keyakinannya tentang kematian yang berbeda dengan yang lain bisa menjadi ancaman tersendiri. Tentunya menarik untuk melihat bagaimana cerita dari Death Ranger ini kedepannya, mengingat komiknya sendiri baru berjalan dua volume.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.