Seri One Piece sudah mencapai pada sebuah titik yang pelik yang mampu memengaruhi seluruh dunia. Ada beberapa penjelasan dalam setiap chapter terbaru, dan tidak terkecuali juga dalam chapter 1058 kemarin. Di chapternya kita melihat informasi penting mengenai Crocodile dan Mihawk. Sebelumnya terdapat kebingungan luar biasa ketika sebuah poster memperlihatkan Buggy dan kedua mantan Shichibukai tersebut.

Banyak yang meragukan bahwa dua karakter seperti Crocodile dan Mihawk mau bekerja di bawah kekuasaan Buggy. Namun, akhirnya, teka-teki tersebut terpecahkan di mana mereka berdua ternyata sengaja membuat Buggy terkenal di mata dunia. Dengan begitu, mereka bisa bergerak dengan leluasa. Namun, di akhir chapternya kita melihat sebuah panel yang memperlihatkan Sabo menghubungi kerajaan Kamabakka. Berkaitan dengan Sabo, apakah dia benar-benar membunuh Nefertari Cobra?

Pengalihan Perhatian

Ketika Sabo bersumpah untuk menyelamatkan Bartholomew Kuma, dia kemudian memutuskan untuk menyerbu wilayah tanah suci Mary Geoise dan menyelamatkan rekannya. Nampak Sabo bersama beberapa komandan Pasukan Revolusi ikut bergabung. Mereka kemudian harus bertarung menghadapi admiral Fujitora dan Aramaki. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi pada saat penyerangan tersebut.

Banyak yang kemudian berasumsi bahwa Sabo mungkin tertangkap, atau yang lebih buruk lagi adalah dia harus tewas akibat hukuman mati. Semua spekulasi tersebut kemudian terbukti salah ketika muncul kabar bahwa Pasukan Revolusi berhasil menyelamatkan Kuma. Di sisi lain, popularitas Sabo juga meningkat di mana orang-orang kemudian menyematkan julukan “Kaisar Api” kepadanya.

BACA JUGA: Dragon Ball: Toriyama Beri Petunjuk Form Baru Gohan?

Reputasi Sabo yang meningkat dengan sangat drastis ini pada akhirnya membuat Pemerintah Dunia menanggapi serius sosok Sabo. Mereka mungkin beranggapan bahwa sosoknya bisa membawa masalah yang lebih besar lagi jika dibiarkan.

Kabar Buruk

Kabar tentang kesuksesan Pasukan Revolusi benar-benar membuat Dragon dan yang lain senang. Namun, berita besar lainnya yang muncul cukup membuat mereka gusar dan terganggu. Menurut kabarnya, Sabo dianggap membunuh Nefertari Cobra, penguasa Alabasta, yang muncul dalam peristiwa Reverie. Kabar ini benar-benar membuat Dragon marah, bahkan dia mengatakan tidak akan memaafkan Sabo apa pun alasannya jika memang dia yang membunuhnya.

Dragon pun kemudian meminta Kuma untuk memutar ulang apa yang sudah dia lihat sebelumnya. Sebelum chapternya selesai, Sabo kemudian menghubungi mereka dan Koala yang menjawab panggilan tersebut. Pihak angkatan laut sendiri sudah siap dengan semuanya untuk melacak keberadaan Sabo dan Pasukan Revolusi melalui jaringan den den mushi tersebut.

Menghabisi sosok yang tidak berdaya bukanlah sesuatu yang akan Sabo lakukan. Bukan sesuatu yang berlebihan jika Sabo adalah sosok yang paling baik dari tiga karakter ALS (Ace, Sabo, Luffy). Dia selalu berusaha untuk melindungi sosok yang tidak berdaya, yang mana hal kabar mengenai pembunuhan Cobra tersebut rasanya tidak masuk akal. Tidak ada alasan Sabo membunuh sosok Cobra.

BACA JUGA: Ini Avengers Terkuat Menurut Marvel!

Tidak ada koneksi yang terjadi dari keduanya alias mereka sama-sama tidak saling mengenal. Karena itulah, kabar yang muncul tentang Sabo tersebut lebih terdengar seperti upaya Pemerintah Dunia yang mencoba menutupi kesalahan atau keburukan mereka sendiri. Ada kemungkinan jika Gorosei memanfaatkan reputasi Sabo untuk melancarkan aksi mereka menyingkirkan keluarga Nefertari. Kemudian, mereka akan mengkambing hitamkan Sabo. Mereka juga sepertinya sadar dan paham betul jika kemudian kabar tersebut akan memuncul konflik di tubuh Pasukan Revolusi.

Di Mana Vivi?

Vivi juga ikut pergi ke Mary Geoise bersama sang ayah dalam momen Reverie. Namun, keberadaanya saat ini masih misterius. Spekulasi yang beredar adalah bisa saja dia tertangkap oleh Gorosei atau dia bisa juga berhasil Sabo selamatkan. Dalam momene Reverie sendiri, Vivi bersama dengan Rebecca, dan mereka berbagi pengalaman terlibat petualangan bersama kelompok Topi Jerami.

Sabo tahu siapa Rebecca, dan jika kemudian kita melihat dia sangat ramah terhadap Vivi, rasanya tidak mungkin jika kemudian Sabo berusaha untuk menculik atau melukai Vivi. Yang paling masuk akal adalah bagaimana Sabo muncul justru untuk menyelamatkan Vivi dari kejaran Pemerintah Dunia. Di sisi lain, Im pun memiliki ketertarikan terhadap sang putri Alabasta tersebut.

BACA JUGA: Penampakan Xenomorph di Series Alien!

Hal ini bisa kita lihat bagaimana kemudian dia memegang gambar dari Vivi, yang memberikan petunjuk bahwa mungkin dia merasa terancam akan keberadaanya. Namun, mungkin ada alasan lainnya juga yang masih belum kita ketahui mengapa kemudian Im begitu tertarik terhadap sosok Vivi.

Bagaimana Jika Sabo Benar-benar Membunuh Cobra

Sabo menghabisi nyawa Cobra adalah sebuah skenario yang sangat tidak mungkin terjadi. Wakil dari Pasukan Revolusi tersebut tidak memiliki alasan kuat mengapa dia harus menghabisi nyawa Cobra. Namun, jika pun kemudian dia memang benar menghabisi nyawa dari penguasa Alabasta tersebut, artina reputasi Sabo akan sangat terpengaruh oleh hal itu.

BACA JUGA: One Punch Man: Kekuatan Para Karakter ini Misterius!

Pasukan Revolusi akan menjadi pihak yang mengejarnya, dan dia akan bertarung dan menghadapi semuanya sendirian. Artinya, hal tersebut akan sangat-sangat buruk bagi Sabo. Dengan adanya Kuma, Pasukan Revolusi bisa mencari fakta yang sebenarnya terjadi pada momen tersebut. Selain mampu untuk menjawab pertanyaan tentang teka-teki Cobra, kemunculan Kuma juga bisa menjadi modal mereka untuk menghancurkan Pemerintah Dunia. Kita nantikan saja kelanjutan ceritanya pada chapter yang akan datang ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.