Game Coffee Talk adalah game asal Indonesia yang dapat dimainkan di Game Pass. Indonesia memang bukanlah sebuah negara yang sering menghasilkan game besar, seperti halnya Amerika atau Jepang. Meskipun begitu, perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat akhirnya banyak kreator dan rumah produksi asal Indonesia mencoba untuk berkreasi. Cukup banyak studio atau rumah produksi game asal Indonesia yang muncul dalam beberapa dekade terakhir.

Dan kualitas game Indonesia pun tidak kalah menarik dan ciamik dari game besutan luar negeri. Salah satu contohnya adalah game DreadOut, yang cukup laku di pasaran. Game bergenre horror tersebut berhasil mencuri perhatian banyak penggemar game dengan kearifan lokal yang coba diperkenalkan melalui alur cerita di gamenya. Tanggapan positif pun membanjiri game ini.

Namun, tentunya DreadOut bukan menjadi satu-satunya game yang sukses dari Indonesia. Ada game terbaru lainnya yang juga tidak kalah populer di kalangan pecinta game yaitu Coffee Talk. Lalu, seperti apa sebenarnya game Coffee Talk ini? Seperti apa gameplaynya? Berikut adalah sedikit ulasan mengenai game asal Indonesia ini.

BACA JUGA: Ini Game Iron Man yang Dibatalkan!

Apa Itu Coffee Talk?

Coffee Talk merupakan sebuah game karya dari rumah produksi Toge Productions. Muhammad Fahmi Hasni adalah salah satu sosok penting dibalik terciptanya game ini. Game Coffee Talk merupakan memiliki art yang sangat unik dan menarik, di mana mereka mencoba untuk menghadirkan kembali tema game di tahun 90-an. Hal ini bisa kita lihat dari gaya pixel yang mereka suguhkan.

Coffee Talk memiliki setting di kota Seattle dan mengisahkan tentang seorang barista yang bekerja di sebuah kedai kopi. Para pemain akan berperan sebagai barista di kedai kopi terebut. Selain menghadirkan gambar dengan art yang unik dan klasik, hal yang juga menarik yang muncul di gamenya adalah kita akan melihat dan bertemu berbagai jenis karakter dan bahkan makhluk mengerikan.

Sebagai barista, para pemain akan melayani berbagai jenis pelanggan, mulai dari manusia biasa hingga makhluk fantasi seperti putri duyung, elf, orc dan masih banyak lainnya. Pemain juga akan menemui beberapa karakter seperti Freya (peri wanita dan jurnalis), Jorji (polisi), Rachel (mantan personil girl band), Hyde (vampir), Gala (manusia serigala), Neil (alien) dan masih banyak lagi.

BACA JUGA: Petunjuk Perang Terakhir di One Piece!

Gameplay

Coffee Talk tidak hanya menghadirkan fitur untuk melayani pelanggan. Para pemain juga harus mendengarkan curhatan dari pelanggannya. Dan para pemain harus memberikan respon sehingga dapat mengatasi berbagai permasalahan yang para pelanggannya alami dengan berdiskusi. Inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa Coffee Talk menjadi game dengan basis narasi atau storytelling.

Setiap jawaban atau keputusan yang para pemain pilih akan memberikan hasil akhir yang berbeda. Untuk menemani jalannya permainan, layaknya di sebuah kedai kopi di dunia nyata, gamenya juga menyajikan banyak pilihan musik dengan aliran lo-fi maupun musik Jazz yang membuat alur permainan menjadi sangat rileks dan juga tenang.

Selain berdiskusi, para pemain juga perlu belajar untuk meracik minuman yang pas dan apa yang para pelanggan inginkan. Meskipun pada awalnya kita akan kesulitan, namun dalam beberapa jam kita bermain bisa dipastikan para pemain akan mulai mengenal berbagai jenis minuman eksotik dan juga menarik, dan bagaimana cara membuatnya dengan menggunakan bahan yang ada.

BACA JUGA: One Piece: 5 Pertarungan Terbesar Buggy!

Dapat Tanggapan Positif

Salah satu bukti kesuksesan dari game ini adalah bagaimana beberapa media luar negeri, seperti The verge, bahkan memberikan reaksi positif terhadap gamenya. Dalam ulasan mereka, Coffee Talk merupakan sebuah game yang sangat menyenangkan dan sempurna. Semua elemen yang ada dalam gamenya bisa menyatu dengan sangat baik dan dinamis.

Karena tidak ada batas waktu, para pemain bisa dengan bebas untuk mengerahkan pikiran mereka terhadap game ini. Dan ini pun bisa membuat kita lebih rileks. Meskipun begitu, The Verge sendiri memberikan catatan terhadap gamenya di mana alur cerita yang mereka suguhkan terlalu monoton meskipun kita kemudian akan mengenal siapa sosok tamu tersebut.

Terlepas dari alur ceritanya yang monoton, tanggapan positif dari para pemain memberikan gambaran bagaimana game ini cukup memberikan nuansa baru dan juga pengalaman yang berbeda. Game asal Indonesia, Coffee Talk, sendiri mendapatkan rating yang cukup tinggi di platform Steam, di mana gamenya menyentuh angka 94% dengan total pemain mencapai lebih dari empat ribu pemain.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.