Mengapa kemudian Nami bisa melukai Luffy? Apakah Nami juga memiliki kekuatan Armament Haki secara tidak sadar? Oda Sensei sendiri pernah menjelaskan hal ini dengan menyebutkan kalau Nami “menghajar semangat/jiwa dari Luffy”, yang mana hal itu sesuai dengan tujuan dari Haki.

BACA JUGA: Marvel: Mengenal Nightfall, Inhuman Asal Jakarta!

Meskipun tujuannya sendiri hanya sekedar komedi, hal tersebut menunjukan bahwa potensi Nami sangatlah besar – khususnya dalam menguasai Armament Haki. Oda sendiri memang pernah mengatakan bahwa hanya beberapa orang tertentu yang bisa membuat seseorang dengan kekuatan Haki dahsyat seperti Luffy, bisa kalah oleh pukulan biasa.

Hal ini karena mereka melakukannya dengan cinta. Nami, Garp, dan kru Topi Jerami bisa saja melukai Luffy, karena mereka adalah sosok yang dekat dengan Luffy. Namun, Kembali, meskipun semuanya hanya untuk tujuan komedi saja. Terlepas dari hal itu Nami sepertinya memang memiliki potensi untuk menjadi sosok yang dahsyat dengan kekuatan Haki. Dan bukan tidak mungkin jika dia akan mempelajari salah satu jenis Haki yang ada.

Setelah 2 tahun belajar mengenai cuaca di Weatheria, memang kemampuan bertarung Nami bukan pada jarak dekat dan bukan pada pertarungan fisik. Dia lebih cenderung kuat dalam pertarungan jarak jauh, dan dengan menggunakan Clima Tact miliknya. Apalagi, pasca pertempuran besar di Onigashima kemarin Nami mendapatkan tambahan kekuatan dengan Zeus yang sekarang menjadi “bawahan” dari Nami.

BACA JUGA: Sri Asih Unjuk Kekuatan di Trailer Perdana!

Hal tersebut terbukti sangat luar biasa, seperti yang terlihat ketika dia menghadapi Ulti. Meskipun begitu, seperti yang kita ketahui bahwa di New World seorang bajak laut perlu untuk menguasai Haki. Artinya, sudah saatnya Nami mempelajari Haki apalagi saat ini seri One Piece sudah memasuki babak terakhir. Lawan yang akan dia hadapi pun akan semakin kuat. Tentunya perlu peningkatan kekuatan signifikan untuk membuat Nami bisa bertahan di New World.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.