Hollywood adalah kiblat masyarakat dunia jika berbicara tentang tontonan yang berkualitas. Hal itu bisa terjadi karena mereka mempunyai akses yang cukup mudah terhadap semua teknologi perfilman dan juga kepada para aktor populer. Sehingga hal tersebut cukup sering berimbas pada kualitas dari film-film Hollywood, baik yang mengandalkan CGI sampai yang hanya menonjolkan para bintangnya. Dari sinilah akhirnya muncul sejumlah film yang tercatat sebagai film termahal alias sepanjang sejarah. Tanpa perlu basa-basi lagi, berikut ini sepuluh film Hollywood yang anggarannya paling fantastis!

BACA JUGA: Warner Bros Siapkan Crossover Terbesar DCEU?

Batman v Superman: Dawn of Justice ($263 Juta)

263 juta dolar Amerika tentunya bukanlah anggaran yang kecil untuk sebuah film. Karena jika dirupiahkan, film Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) telah menghabiskan biaya sekitar 3,8 triliun rupiah. Alasan mengapa film crossover pertama DCEU ini sangat mahal adalah karena cerita superheronya sangat mengandalkan CGI. Di sisi lain film garapan Zack Snyder ini juga telah melibatkan para bintang, seperti Henry Cavill, Ben Affleck, dan Gal Gadot sekaligus. Sayangnya, banyak penggemar dan kritikus yang mengkritik cerita dan nuansa kelam dari filmnya.

John Carter ($264 Juta)

Rilis pada tahun 2012, John Carter adalah salah satu film yang paling ambisius pada masanya. Alasannya tidak lain adalah karena anggaran filmnya yang mencapai 264 juta dolar. Di mana biaya yang sangat fantastis tersebut mereka pakai untuk mewujudkan tayangan sci-fi epic yang bercerita tentang kejadian di planet Mars. Secara kualitas cerita dan visual efek sebenarnya tidak sedikit penggemar yang menganggapnya cukup baik. Namun, hal tersebut tidak selaras dengan pencapaiannya di bioskop yang hanya meraup pendapatan domestik kurang dari setengah anggarannya, yaitu 73 juta dolar.

Star Wars: The Rise of Skywalker ($275 Juta)

Jika dilihat dari anggarannya, Star Wars: The Rise of Skywalker (2019) adalah film termahal dari semua trilogi Star Wars. Dengan anggaran yang mencapai 275 juta dolar atau sekitar 4 triliun rupiah ini, tidak aneh jika pada akhirnya filmnya sangat berhasil di bioskop. Di mana pendapatan filmnya mencapai 1 miliar dolar dan menempatkan The Rise of Skywalker sebagai film dengan pendapatan terbesar sebelum pandemi COVID-19.

Solo: A Star Wars Story ($275 Juta)

Berbeda dari trilogi sekuel Star Wars yang sangat sukses, film spinoff prekuel yang berjudul Solo: A Star Wars Story justru malah gagal bersinar di bioskop. Tayang pada tahun 2018, film yang beranggaran 275 juta dolar ini hanya meraup pendapatan 390 juta dolar dari seluruh dunia. Meskipun lebih besar dari anggarannya, tetapi pendapatan tersebut tidak berhasil memenuhi ekspektasi LucasFilm. Sampai sekarang, Solo: A Star Wars Story tercatat sebagai film Star Wars paling gagal sepanjang masa.

Justice League ($300 Juta)

Setelah membangun cukup fondasi di film Batman v Superman, Warner Bros. kemudian melanjutkan kisah semesta DC-nya dengan film Justice League yang rilis perdana pada tahun 2017. Meskipun filmnya telah menghabiskan anggaran sebesar 300 juta dolar, tetapi penggemar justru tidak menyukai ceritanya yang terasa sangat terburu-buru. Apalagi pada saat itu ada rumor yang mengatakan bahwa WB memang sengaja mengurangi kualitas filmnya setelah BvS gagal. Untungnya, pada tahun 2021 lalu penggemar bisa melihat versi Director’s Cut-nya yang ternyata jauh lebih baik dari versi sebelumnya.

1
2
Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.