Dalam seri Naruto diperlihatkan bagaimana Hiruzen mencoba melakukan upaya pendekatan terhadap sang pemimpin klan itu. Dia mengatakan akan membuat Fury sebagai Jutsu terlarang. Sebagai gantinya, klan Tsuchigumo boleh tinggal di Konoha dan desa Konoha akan memberikan perlindungan kepada mereka dari berbagai ancaman yang ada.

BACA JUGA: Boruto: Naruto Akan Jadi Jinchuriki Juubi?

Fury merupakan sebuah Jutsu yang menarik di mana penggunanya butuh untuk menanamkan segel di tubuh mereka atau seseorang, agar tekniknya bisa mereka gunakan. Sebelum menggunakannya, mereka harus mengumpulkan chakra dalam jumlah yang sangat besar dengan menggunakan teknik lain yang tidak bisa orang lain ketahui dan hanya klan Tsuchigumo yang bisa melakukannya. Teknik tersebut adalah Tsuchigumo Style: Forbidde Life Technique Release: Creation of Heaven and Earth.

Ledakan dari teknik Fury ini benar-benar sangat kuat, bahkan efeknya mampu untuk menghancurkan seluruh desa dengan sangat mudah. Pengguna teknik tersebut akan menjadi titik pusat ledakan. Satu hal yang luar biasa dari penggunaan teknik ini adalah meskipun efek yang muncul sangat merusak dan mematikan, namun mereka tidak akan tewas akibat hal tersebut.

Alasan Fury Menjadi Kinjutsu Terkuat

Karena Fury adalah sebuah teknik yang bisa aktif ketika penggunanya selesai mengumpulkan Senjutsu atau chakra dalam jumlah besar, jika kemudian ada orang lain yang mengetahui teknik ini maka mereka bisa langsung meledakan teknik tersebut, meskipun tanpa persetujuan dari sang pengguna. Inilah alasan mengapa sebagian fans menganggap bahwa Fury merupakan Kinjutsu terkuat di serinya.

BACA JUGA: Naruto: Para Shinobi ini Miliki Jutsu “Jahat”

Namun, satu hal yang menjadi catatan penting tentang Fury adalah teknik ini tidak muncul dalam versi manganya. Dengan kata lain, Fury merupakan Kinjutsu atau teknik terlarang yang hanya muncul dalam versi animenya. Meskipun begitu, Fury tetap bisa kita anggap sebagai salah satu teknik yang ada di universe Naruto.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.