Para villain dalam seri My Hero Academia, terutama para anggota League of Villains, nampaknya bukanlah sosok yang jahat. Mereka tidak sepenuhnya jahat, di mana mereka masih memiliki moral. Sebagian dari mereka memang memiliki hasrat untuk menghabisi orang lain atau menghancurkan seluruh tatanan kehidupan. Namun, alasan yang membuat mereka menjadi villain sebenarnya sangat menyedihkan.

Jika kita memperhatikan kembali kelompok League of Villains, mereka lebih kepada kelompok berandalan yang kurang beruntung yang mendapatkan perlakukan kurang baik dari para pahlawan. Di sepanjang serinya, ada banyak cerita para villain yang membuat para fans justru “relate” dengan kehidupan mereka. Hal ini pun memunculkan pertanyaan apakah mereka benar-benar jahat? Atau mereka hanyalah orang biasa yang bernasib buruk?

BACA JUGA: One Piece: 4 Misteri Blackbeard ini Belum Terungkap!

Kasus Tomura Shigaraki

Kisah Tomura Shigaraki tidak berawal dari seorang villain. Dalam episode 24 di musim kelima, terungkap bahwa sebenarnya dalam hati kecilnya dia ingin menjadi seorang pahlawan ketika dia besar. Seperti halnya anak-anak lain, Shigaraki kecil sangat kagum dan terkesima dengan para pahlawan. Namun, sayangnya, mimpinya tersebut harus bertabrakan dengan kebencian yang mendalam ayahnya kepada para pahlawan.

Bahkan, ayahnya membenci siapa pun di keluarganya membicarakan tentang para pahlawan. Kemudian, fakta yang mengejutkan adalah ibu dari Shigaraki, Nana, ternyata adalah mentor dari All Might. Sang ibu akhirnya menyerahkan anaknya untuk diadopsi siapa pun. Dia beralasan bahwa dia takut kekuatannya menyakiti sang anak. Namun, bagi sang anak hal itu mungkin dia anggap sebagai penelantaran.

Kebencian sang ayah terhadap para pahlawan harus berimbas kepada Shiragaki, yang mana kemudian anaknya sampai pada titik di mana dia sudah tidak sanggup lagi menahan semua beban. Dan akhirnya, Shigaraki pun membunuh ayahnya. Meskipun begitu, hal tersebut sebenarnya pantas mengingat ayahnya selalu bertindak kasar kepada anaknya. Di sisi lain, Shigaraki sendiri merasa bersalah atas apa yang terjadi terhadap keluarganya akibat Quirk yang dia miliki.

Pasca kejadian tersebut, dia pun kemudian tinggal di jalanan di mana tidak ada seorang pun yang menolongnya. Seharusnya ada pahlawan yang menolongnya, namun yang terjadi justru sebaliknya. Dari semua yang terjadi dalam hidupnya, wajar jika kemudian dia tidak percaya terhadap pahlawan. Dan dari semua orang yang peduli, hanya All For One yang kemudian memberikan Shigaraki kesempatan.

BACA JUGA: One Piece: 9 Angkatan Laut Paling Jahat!

Kasus Himiko Toga

Banyak karakter di serinya yang menyebut bahwa Himiko Toga adalah sosok yang mengerikan. Hal ini karena Quirk yang dia miliki, di mana dia bisa menyamar atau berubah menjadi seseorang setelah mendapatkan darah dari orang tersebut. Keanehan Toga sudah muncul sejak kecil, di mana dia pernah mencoba meminum darah dari seekor burung yang sudah mati.

Ibunya sendiri sering meminta anaknya tersebut untuk menghentikan hal tersebut. Karena, menurutnya hal itu adalah sesuatu yang mengerikan dan juga aneh. Setelah apa yang terjadi, Toga kemudian memutuskan untuk menyembunyikan kemampuannya. Dia berusaha untuk tidak menghiraukan Quirk yang dia miliki sampai SMP. Menurut teman-temannya, Toga sebenarnya hidup normal.

Sampai kemudian dia membunuh teman sekelasnya, karena tidak mampu untuk menahan hasrat meminum darah. Sehingga, pada dasarnya, Himiko Toga bukanlah sosok jahat. Dia berubah menjadi sosok mengerikan karena Quirk yang dia miliki. Dia pun mengatakan bahwa menjadi villain adalah pilihannya. Dengan begitu dia bisa menjalani hidup sesuai dengan keinginannya.

BACA JUGA: Dragon Ball: Inikah Lawan Sepadan Broly?

Sebenarnya, bisa saja Toga mendapatkan pertolongan. Namun, yang tejadi justru dia sudah mendapatkan penilaian buruk terlebih dahulu dari orang-orang. Hal tersebut karena masyarakat cenderung menilai orang dari Quirk mereka. Padahal, mungkin jika saja Toga mendapatkan penanganan tepat atas apa yang terjadi kepada sosoknya, mungkin ceritanya akan berbeda.

KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.