Salah satu proyek film yang banyak penggemar nantikan kemunculannya di jagat sinematik Marvel adalah Thor 4 alias Love and Thunder. Film ini akan menjadi cerita keempat dari petualangan Thor di MCU. Love and Thunder masuk dalam Phase baru dari Marvel Cinematic Universe yang sudah Marvel Studios persiapkan. Banyak hal menarik yang akan muncul dalam ceritanya termasuk kemunculan Gorr.

Pertama, kita akan melihat bagaimana Thor kembali beraksi setelah sebelumnya dia bergabung dengan tim Guardians of the Galaxy. Bahkan, tim GOTG pun akan memiliki peran di filmnya. Kedua, kita akan melihat sosok Thor versi “baru.” Dalam hal ini, titel Thor akan jatuh kepada Jane Foster yang kemudian akan dikenal sebagai Mighty Thor.

Ketiga, selain Jane Foster yang akan menjadi Thor yang baru, kita pun akan melihat karakter baru lainnya yaitu Gorr the God Butcher. Pada 2020 kemarin, Marvel mengonfirmasi bahwa aktor Christian Bale akan memerankan Gorr the God Butcher di film ini. Sosok Gorr sendiri akan menjadi villain utama di filmnya.

Sesuai namanya, Gorr merupakan karakter yang sangat kuat di mana dia berusaha untuk menghabisi semua dewa yang ada di jagat Marvel. Sudah ada banyak dewa yang berhasil dia habisi. Bahkan, dewa terkuat sekali pun mampu untuk Gorr taklukan. Gorr kecewa dengan para dewa yang nampak tidak acuh terhadap orang-orang yang memujanya, termasuk keluarganya.

Namun, dalam cerita komik Marvel sendiri Gorr bukanlah yang pertama menjadi sosok yang menghabisi para dewa. Ada juga sosok lainnya sebelum Gorr yang juga melakukan upaya yang sama seperti Gorr. Sosok tersebut adalah Desak Sterixian. Desak sering dianggap sebagai kembaran Gorr, karena memiliki banyak kemiripan. Lalu, siapa sebenarnya Desak? Mengapa kemudian dia berusaha menghabisi para dewa?

Asal-usul Desak

Seperti yang dijelaskan di poin atas dalam cerita di Marvel Comics, Gorr bukanlah satu-satunya karakter yang memiliki titek sebagai pembantai para dewa. Sebelum Gorr, ada juga sosok lain seperti Mangog, Gorgon, dan juga Desak. Namun, para fans sendiri banyak yang berpendapat jika sosok Desak memiliki banyak kemiripan dengan karakter Gorr.

Desak Sterixian atau yang bisa dikenal sebagai Destroyer of the Gods, merupakan sosok yang baik dan dan taat terhadap sosok dewa di planetnya, Kronitt. Semua penduduk, termasuk keluarganya, merupakan pengikut yang sangat taat terhadap sang dewa. Namun, kepercayaan Desak terhadap Kronitt hancur setelah apa yang terjadi kepada planet dan juga keluarganya.

Putri dari Desak, Loatia, sempat menjadi persembahan bagi sang dewa. Namun, suatu hari, Kronnit justru menyerang planet tempat tinggal dari Desak. Hal tersebut pun membuat Desak marah dan kecewa. Dia kemudian mendapatkan semacam perhiasan, di mana perhiasan tersebut memberikannya kekuatan yang dahsyat.

BACA JUGA: Mengenal 10 Superhero Muslim di Marvel Universe!

Berkat kekuatan dahsyat yang baru dia miliki tersebut, Desak akhirnya berhasil untuk mengalahkan Kronitt. Seperti halnya Gorr, sebenarnya Desak merupakan karakter yang baik. Namun, karena hancurnya rasa percaya mereka terhadap para dewa dan juga kekecewaan besar yang harus mereka alami, membuat akhirnya kedua karakter ini menjadi supervillain.

Kekuatan Desak 

Sebenarnya, Desak tidak memiliki kekuatan super apa pun pada awalnya. Dia hanyalah sosok biasa yang memuja dewa Kronitt. Namun, semuanya berubah setelah Desak mendapatkan sebuah benda misterius berbentuk perhiasan bernama Amulet of Power. Ini merupakan sumber kekuatan utama dari sosok Desak.

Amulet of Power sendiri merupakan sebuah batu perhiasan yang diciptakan oleh seorang makhluk luar angkasa bernama Tarene alias The Designate. Batu ini mampu menyerap jiwa atau intisari dari makhluk kuat – seperti para dewa – saat mereka tewas. Selain itu, batu ini juga mampu menyerap berbagai kekuatan dari makhluk kuat tersebut yang pada akhirnya membuat mereka tewas.

Berkat adanya batu tersebut, Desak tidak akan terpengaruh oleh kekuatan dewa apa pun. Termasuk berbagai serangan yang memang terlapisi oleh Odin-Force. Selain itu, dengan adanya Amulet of Power ini pun Desak mendapatkan peningkatan kekuatan yang sangat dahsyat mulai dari kecepatan, stamina, intuisi, kekuatan psychic, refleks yang luar biasa, dan sebagainya.

Desak pun memiliki sebuah perisai yang biasa dia gunakan dalam pertarungan. Perisai tersebut bukanlah perisai sembarangan, karena mampu menyerap energi yang mengarah kepadanya. Energi yang terserap tersebut kemudian bisa desak gunakan sebagai tambahan kekuatan untuk bisa menghancurkan berbagai musuhnya dengan mengalirkannya ke senjata yang dia gunakan.

Desak vs Thor

Kemarahan dan kekecewaan Desak terhadap para dewa tidak pandang bulu. Desak pun membenci Thor, yang memang merupakan seorang dewa meskipun Thor berbeda dengan makhluk kuat atau para dewa lainnya. Thor sendiri menyadari bahwa apa yang Desak lakukan tersebut sangat berbahaya bagi semua pihak. Sosoknya harus segera dikalahkan bagaimana pun caranya.

Namun, Desak bukanlah sosok lawan yang patut untuk Thor remehkan. Dalam komik Thor#79 yang dirilis pada 1998 lalu, memperlihatkan bagaimana Thor memiliki kekuatan dahsyat dalam dirinya. Selain itu, dia juga memadukan kekuatan tersebut dengan kekuatan sang ayah, Odinpower. Meskipun begitu, Thor nampak masih belum mampu untuk bisa menghancurkan armor yang Desak kenakan.

Jika bukan karena sihir dari Enchantress yang berusaha melindungi Thor, mungkin Desak sudah berhasil menghabisi nyawa dari sang penguasa Asgard tersebut. Meskipun Desak memberikan perlawanan sengit dalam pertarungan itu, pada akhirnya Thor tetap berhasil untuk bisa mengalahkan Desak dan bahkan Desak pun harus tewas dalam peristiwa itu.

Dengan kemunculan Gorr di film Love and Thunder nanti, mungkin kita juga akan diperkenalkan dengan karakter Desak. Sosok Desak mungkin bisa menjadi ancaman besar selanjutnya di jagat sinematik Marvel setelah Gorr, di mana Marvel bisa saja memberikan peran yang jauh lebih besar terhadap Desak. Kita nantikan saja ya Geeks apakah Marvel Studios akan memberikan kesempatan untuk menghadirkan Desak di MCU.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.