Buat Geeks yang senang dengan cerita di seri One Piece, tentunya pernah mendengar tentang Vivre Card Databook. Sesuai dengan namanya, databook ini berisikan berbagai data dan juga informasi lain tentang karakter-karakter yang muncul di dalam cerita One Piece. Informasi yang muncul dalam databook tersebut biasanya berupa data yang berhasil terkumpul melalui cerita manganya.

Contoh dari informasinya adalah makanan kesukaan, nilai buruan, sampai trivia lainnya. Vivre Card Databook juga sering kali menjadi acuan untuk berbagai teori yang muncul di kalangan fans. Hal ini karena informasi yang ada menjadi bukti pendukung untuk berbagai teori atau spekulasi yang mereka bangun. Namun, apakah semua hal yang muncul dalam databook tersebut memang akurat?

Databook One Piece Tidak Selalu Akurat

Pertanyaan besar mengenai databook yang sering orang-orang tanyakan adalah apakah semua informasi yang muncul di dalamnya akurat atau benar. Yang perlu untuk Geeks pahami adalah semua informasi yang muncul dalam databook merupakan informasi yang benar. Namun, yang perlu menjadi catatan adalah tidak semua informasi yang muncul atau hadir dalam bukunya akurat.

Informasi yang muncul di databook merupakan informasi yang benar karena semua data dan informasi tersebut dikumpulkan dari apa yang muncul di manganya. Barulah kemudian pihak penerbit akan menyusun dan merangkum informasinya sebelum kemudian naik cetak. Dan perlu Geeks ketahui juga bahwa perusahaan yang menerbitkan databook One Piece berbeda dengan perusahaan yang menerbitkan manganya.

Karena itulah, perusahaan yang membuat databook hanya bisa mengumpulkan informasi berdasarkan dari apa yang sudah muncul di manganya. Hal ini juga yang kemudian menjadi kelemahan dari databook. Karena informasinya berasal dari manga, artinya data yang muncul pun tidak selalu sama alias dinamis. Dengan kata lain, informasi yang muncul bersifat sementara.

Bukti nyata dari hal ini adalah adanya perbedaan informasi terkait dengan Tonoyasu dan juga Toko. Dalam ceritanya, akibat kelaparan yang melanda Wano pada akhirnya Toko memakan sisa buah iblis yang ada. Efeknya adalah dia pun harus kehilangan semua emosi dalam dirinya. Di chapter 1050 kemarin, kemudian kita melihat bagaimana Yasuie akhirnya ikut memakan buah iblis buatan tersebut agar bisa menemani Toko.

BACA JUGA: Hunter X Hunter: 10 Karakter Paling Kuat

Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang muncul dalam Vivrecard Databook, di mana dalam databook tersebut dijelaskan bahwa Yasuie tidak pernah memakan buah iblis SMILEs. Contoh lainnya dari perbedaan informasi tersebut adalah bagaimana databook menyatakan bahwa Zoro tidak memiliki Conqueror Haki, yang mana faktanya justru sebaliknya, kemudian informasi mengenai kematian Sabo, dan sebagainya.

Kesimpulannya

Berdasarkan penjelasan di atas, Geeks pastinya bertanya apakah artinya databook salah? Apakah databook tidak bisa lagi menjadi acuan? Pertama, Vivrecard Databook tidak salah. Seperti yang ada di poin sebelumnya, databook hanya bersifat mengumpulkan informasi yang ada atau pernah muncul di manganya. Tidak sedikit perbedaan isi antara versi databook dan juga versi manganya.

Mengapa demikian? Karena, versi manganya sendiri masih terus berjalan. Sementara, databook perlu waktu untuk merangkum semua informasi yang ada di manganya. Artinya bisa saja informasi yang muncul di databook akan “tertinggal” jika mengacu pada isi manganya, karena sifatnya yang sementara. Dan mungkin akan ada penyesuaian informasi dan isi oleh Oda Sensei untuk kemudian diperbaiki pada masa yang akan datang.

Jadi, ketika ada sebuah informasi yang muncul berbeda antara databook dan versi manganya bukan berarti databook salah sepenuhnya. Oda mungkin akan menyimpan informasi tersebut dan kemudian mulai menyesuaikan informasinya untuk kemudian disuguhkan pada masa yang akan datang. Atau mungkin data di databook bisa menjadi acuan Oda untuk mengoreksi berbagai kesalahan atau hal apa pun yang ada di manganya.

Kesimpulannya, databook hanya sekedar pelengkap informasi yang bisa Geeks baca. Namun, yang menjadi catatan kemudian adalah yang harus menjadi acuan untuk mencari kebenaran informasinya adalah manganya. Karena, cerita di manganya yang kemudian menjadi sumber informasi tersebut.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.