Setelah sekian lama menanti, akhirnya film Satria Dewa: Gatotkaca merilis trailer perdananya, yang sekilas memperlihatkan bagaimana seorang pemuda bernama Yudha (Rizky Bilar) mendapatakan kekuatan super dan menjadi titisan Gatokaca setelah menemukan jimat sakti Brajamusti. Selain mengungkap penampilan Rizky sebagai Gatotkaca, trailernya juga memperlihatkan penampilan supervillain utamanya yang terlihat mengenakan topeng untuk menyembunyikan identitasnya.

Sampai saat ini masih belum banyak yang mengetahui siapa sosok asli dari supervillain yang akan dihadapi oleh Gatotkaca tersebut. Namun, berdasarkan situs resmi Satria Dewa Studio yang menaungi filmnya, karakter pewayangan bernama Aswatama digadang-gadang akan memainkan peran antagonis di filmnya. Siapa sebenarnya Aswatama dan akan seperti apa perannya di film Satria Dewa: Gatotkaca nanti? Simak pembahasannya di bawah ini, Geeks!

Kurawa dengan Batu Sakti di Dahi

Di kisah legenda Hindu, Mahabharata, Aswatama atau Drauni adalah anak dari panglima perang Kurawa bernama Drona. Sejak lahir, Aswatama tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, karena ibunya yang bernama Batari Wilutama yang merupakan seorang bidadari, memutuskan untuk kembali ke kayangan setelah melahirkannya. Besar dengan asuhan Drona, Aswatama kemudian tumbuh menjadi sosok pemberani. Ditambah lagi, karena dia lahir dengan batu permata merah yang disebut Mani di dahinya, Aswatama sama sekali tidak takut kepada siapa pun, termasuk dewa dan para raksasa.

Meskipun membuatnya terlihat berbeda dari anak-anak pada umumnya, tetapi permata Mani sendiri memungkinkan Aswatama untuk kebal terhadap penyakit dan luka. Bahkan dalam beberapa kesempatan, dengan adanya permata Mani ini Aswatama sama sekali tidak perlu makan dan minum untuk mengisi energinya. Seiring bertambahnya usia, Aswatama mulai mempelajari banyak ilmu bertarung dan mampu menggunakan berbagai macam senjata, Dan dengan semua kemampuan yang dimilikinya ini, Aswatama akhirnya ditunjuk untuk menjadi salah satu prajurit andalan Kurawa saat perang Baratayudha melawan Pandawa.

Pada saat melakukan pertempuran Baratayudha, Aswatama diceritakan mendapatkan warisan senjata panah dari ayahnya yang disebut Cundhamanik. Kekuatan dari panah Aswatama ini konon lebih sakti dari panah Pasopati milik Arjuna dari Pandawa. Tidak lama setelah pertempuran berdarah Baratayudha berakhir, Aswatama yang masih belum puas memutuskan untuk menyelinap ke istana Pandawa dan membunuh semua jendralnya dengan senjata terlarang Brahmastra yang konon bisa dengan mudah menghancurkan dunia.

Akibat dari perbuatan Aswatama tersebut, dewa Kresna yang murka akhirnya mengutuk Aswatama untuk menderita penyakit kusta. Batu permata Mani di dahinya pun diminta secara paksa oleh Kresna, sehingga dahi Aswataman yang berlubang terus-menerus mengeluarkan darah dan bau busuk. Terakhir dia juga dipaksa untuk melakukan pengembaraan di Bumi sampai akhir zaman Kaliyuga, sebagai bentuk hukuman karena telah menyusup dan membunuh para jenderal Pandawa, serta menggunakan senjata terlarang Brahmastra.

Aswatama di Film Satria Dewa: Gatotkaca

Sama seperti Yudha yang berubah menjadi manusia super dan mengenakan kostum yang mirip dengan fisiologi Gatotkaca, supervillain utama di film Satria Dewa: Gatotkaca juga terlihat mempunyai kostum yang mirip seperti fisiologi Aswatama, di mana terdapat sebuah batu permata merah di topengnya. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah benar supervillain yang hidup pada masa sekarang ini adalah Aswatama sendiri. Melihat konsep Gatotkaca dari Yudha yang digambarkan sebagai titisan, bukan tidak mungkin villain bertopeng Aswatama ini juga merupakan titisan dari prajurit Kurawa tersebut.

Walaupun begitu, sepertinya akan menarik juga jika dia memang benar-benar Aswatama, mengingat Kresna telah mengutuknya untuk melakukan pengembaraan di Bumi sampai akhir zaman. Siapa pun dia, yang jelas supervillain yang akan dihadapi oleh Gatotkaca ini mempunyai kemampuan yang tidak kalah hebat, seperti yang terlihat di trailernya ketika dia mampu mengimbangi Gatotkaca dalam pertarungan udara. Selain itu, dia juga tampaknya mempunyai pasukan, termasuk kaki tangan bernama Beceng yang diperankan oleh Yayan Ruhian.

Dengan ancaman yang dibawa oleh supervillain ‘mirip’ Aswatama ini, Yudha dan kawan-kawan sepertinya akan menghadapi kesulitan untuk mengalahkannya. Sejauh ini masih belum diketahui siapa aktor yang akan memerankan supervillain bertopeng ini. Rumor sebelumnya sempat menyebutkan bahwa aktor Edward Akbar yang berperan sebagai Professor Arya adalah dalang di balik kemunculan titisan Aswatama ini. Kita buktikan saja kebenarannya nanti, saat film Satria Dewa: Gatotkaca tayang pada 9 Juni 2022.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.