Sudah bukan hal yang aneh bagi sebuah seri anime untuk terus bisa bertahan lama. Kita bisa berkaca untuk hal ini dari seri One Piece dan juga Dragon Ball. Bahkan, Dragon Ball sudah bertahan selama lebih dari empat dekade dan sejauh ini masih belum ada tanda-tanda seri karya Akira Toriyama ini akan selesai.

Meskipun mampu bertahan selama puluhan tahun adalah sebuah prestasi yang sangat luar biasa bagi sebuah seri, namun mereka pasti akan dihadapkan pada satu masalah besar yaitu inkosistensi atau tidak konsisten. Seri Dragon Ball memiliki beberapa contoh bagaimana serinya melanggar aturan yang mereka buat sendiri. Apa saja? Berikut adalah pembahasannya.

Aturan Mewujudkan Keinginan

Dalam seri Dragon Ball, tujuan akhir dari para karakter yang muncul di dalamnya – pada awalnya – adalah mencari tujuh bola naga dan mewujudkan impian mereka. Meskipun pada awalnya misi menemukan bola naga bisa dibilang sesuatu yang mustahil, namun dengan berkembangnya teknologi seperti Dragon Radar mempermudah petualangan mereka.

Serinya sendiri awalnya memperkenalkan bahwa masing-masing karakter berhak mewujudkan satu keinginan besar mereka setelah berhasil mengumpulkan tujuh bola naga tersebut. Namun, aturan ini kemudian banyak direvisi. Mulai dari jumlah permohonan sampai syarat agar permohonan tersebut diwujudkan.

Cerita Tentang Kematian

Kematian selalu dihadirkan sebagai sebuah tragedi, namun terdapat hal yang unik dan menarik terkait bagaimana mereka menghadapi kematian atau segala sesuatu yang berkaitan dengan kematian. Serinya memperlihatkan mereka yang sudah mati masih bisa diberikan kesempatan untuk kembali ke dunia. Namun, ada batasan-batasan terkait dengan hal ini.

Dragon Ball Z menghadirkan informasi bahwa menjadi sebuah keuntungan besar bagi seseorang untuk tetap bisa mempertahankan tubuhnya selama di alam baka. Para villain yang menghilang dalam pertarungan tidak akan bisa memiliki keuntungan tersebut. Mereka akan muncul sebagai sebuah jiwa tanpa tubuh. Namun, pada faktanya, sering kali muncul perbedaan-perbedaan terkait kematian ini misalnya para villain di neraka diperlihatkan tetap dengan tubuhnya.

“Kepunahan” Ras Saiyan

Salah satu momen besar dalam seri Dragon Ball adalah bagaimana ketika villain terbesar di serinya, Frieza, berhasil menghancurkan Planet Vegeta, rumah bagi mayoritas ras Saiyan. Ceritanya sendiri memperlihatkan bahwa sangat kecil kemungkinan ras Saiyan di planet tersebut berhasil selamat. Mereka yang selamat adalah Saiyan terakhir dari rasnya.

Namun, yang unik adalah Akira Toriyama kemudian memperkenalkan banyak Saiyan baru ke dalam cerita. Contohnya adalah Broly, Turles, atau bahkan adik dari Vegeta, Tarble. Hal tersebut tentunya merusak apa yang sudah dihadirkan sebelumnya. Entah apakah Akira Toriyama merasa bahwa momen “kepunahan” ras Saiyan terlalu terburu-buru atau karena ada alasan lainnya.

Semua Saiyan Adalah Jahat

Berbicara mengenai ras Saiyan, satu hal yang banyak dikenal adalah bagaimana mereka diketahui sangat brutal, senang bertarung, dan selalu memuja kekuatan. Ras Saiyan selalu memiliki agresi besar dan hasrat untuk menaklukan yang lain. Karena hal inilah mereka tidak mengenal empati, rasa kasih sayang, dan sebagainya. Dan hal berbeda diperlihatkan bahkan sejak awal cerita.

Goku yang masih bayi harus mengalami luka di kepalanya, yang mana hal ini membuat Goku berbeda dari ras Saiyan kebanyakan. Dia justru menjadi sosok yang baik, dan hal ini menunjukan bahwa ras Saiyan bisa menjadi pribadi yang baik hati. Namun, dalam chapter terbaru di seri Dragon Ball Super memperlihatkan bagaimana ayah dari Goku, Bardock, juga ternyata memiliki sifat yang baik. Fakta ini tentunya berbanding terbalik dengan apa yang diyakini tentang ras Saiyan selama ini.

Angels Tidak Boleh Ikut CampurĀ 

Seri Dragon Ball Super memperkenalkan kita pada sebuah ras kosmik baru seperti Dewa Penghancur (Gods of Destruction), para Angels, dan juga berbagai karakter hebat lainnya. Whis, merupakan Angel dari Universe 7, di mana dia menjadi asisten dari Beerus, Dewa Penghancur di Universe 7. Meskipun begitu, sebagai seorang Angel, Whis memiliki kekuatan yang dahsyat.

Whis pun sempat menjelaskan bahwa dengan kekuatan dahsyat yang mereka miliki, para Angel terikat dengan aturan yang sangat ketat. Salah satunya adalah mereka tidak boleh ikut campur terhadap berbagai kejadian besar di bumi. Namun, saat kemudian bumi hancur akibat ulah Frieza, Whis melakukan apa yang seharusnya tidak dia lakukan. Whis menggunakan teknik Temporal Do-Over, yang membuat waktu mundur selama tiga detik sebelum kehancuran bumi. Hal itu memberikan kesempatan Goku untuk menang melawan Frieza.

Menjaga konsistensi sebuah cerita memang merupakan sebuah tugas yang tidak mudah, apalagi cerita di serinya sendiri sudah berjalan selama lebih dari empat dekade. Akira Toriyama perlu bekerja keras untuk tetap mempertahankan konsistensi tersebut, meskipun pada akhirnya perubahan tetap saja terjadi. Dan tidak jarang hal ini justru mendapatkan kritik dari para fans.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.