Garou merupakan salah satu villain yang banyak dibicarakan selain Orochi. Dia merupakan murid dari Silver Fang, yang tidak puas dengan sosok hero. Dalam arc Monster Association ini kita melihat bagaimana perkembangan kekuatan Garou dengan sangat drastis. Garou memang memiliki kemampuan fisik yang sangat luar biasa. Namun, kemampuannya untuk beradaptasi dengan rasa sakit membuatnya memiliki hal lainnya yaitu berevolusi menjadi sosok monster.

Dalam chapter sebelumnya, kita sudah melihat bagaimana Awakened Garou akhirnya ditampilkan. Tapi, Awakened Garou ini bukan sepenuhnya monster. Garou sendiri masih sadar dan mampu mengendalikan dirinya, hanya saja kekuatan dan kecepatannya sudah bertambah secara drastis. Dalam webcomicnya sendiri, setelah dia menghajar Puri-Puri Prisoner dia langsung berhadapan dengan Superalloy Darkshine.

Meskipun baru form pembuka, Awakened Garou ini mampu menahan serangan tekel Superalloy. Garou yang marah dan kemampuannya meningkat kemudian mampu mengimbangi kekuatan Superalloy Darkshine tanpa kesulitan berarti. Berbagai serangan kemudian dilancarkan oleh Garou, yang membuat Superalloy takut akan kekuatan tersebut. Pada akhirnya, Superalloy bisa dikalahkan dengan mudah oleh Garou dalam pertarungan itu.

Perkembangan wujud Garou terus terjadi di beberapa chapter terakhir. Setelah dalam pertarungan melawan Flashy Flash dan Platinum Sperm nampak tubuh Garou seolah ditutupi oleh baju pelindung berwarna hitam, dalam pertarungan melawan Saitama di chapter 163 kemarin kita melihat bagaimana Garou nampak benar-benar berubah menjadi sosok monster.

Tubuhnya sedikit membesar dan otot-otot tubuhnya semakin terlihat jelas. Teknik yang digunakan pun tidak kalah dahsyat, seperti yang dipraktikan dalam teknik God Slayer Ascending Attack. Namun, berbicara mengenai perubahan wujud monster Garou ini ternyata memunculkan perdebatan di kalangan fans One-Punch Man.

Sebagian fans menyebutkan bahwa monster Garou versi Yusuke Murata yang dihadirkan di manganya kurang begitu memperlihatkan sisi monster dari Garou. Dan salah satu hal lainnya yang juga dikritik oleh para fans adalah bagaimana ukuran tubuh Garou yang berkembang dengan pesat tersebut justru akan mengurangi kecepatannya yang sangat luar biasa seperti saat pertarungan melawan Platinum Sperm.

Jika dibandingkan dengan monster Garou versi web comic karya ONE, sebagian fans berpendapat bahwa aura intimidasi dari sosok montser Garou jauh lebih terasa. Penampilan monster Garou di versi web comic pun dianggap jauh lebih mengerikan dan menyeramkan jika dibandingkan dengan versi manga, yang cenderung estetik.

Dibandingkan versi manga, monster Garou versi web comic juga dianggap jauh lebih brutal. Di akhir chapter 163 kemarin, Garou kembali berevolusi di mana tubuhnya juga semakin membesar dengan saat ini dia memiliki sepasang sayap di belakang tubuhnya. Hal ini juga dianggap kurang menarik dan tidak terlalu memberikan kesan menyeramkan.

Dan dengan perubahan yang terkesan terburu-buru ini pun seolah menjadi pembeda antara dua versi Garou ini. Mungkin masih terlalu dini untuk menilai apakah monster Garou versi manga ini gagal atau berhasil, karena pertarungan melawan Saitama sendiri baru saja terjadi. Meskipun begitu, pace perubahan monster Garou mungkin memang terasa begitu cepat.

Masih belum diketahui apakah Yusuke Murata memang memiliki rencananya sendiri untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda terhadap sosok monster Garou, dibandingkan versi web comicnya. Terlepas dari perbedaan di atas, ada juga sebagian fans yang berpendapat bahwa desain karakter monster Garou versi Yusuke Murata justru lebih baik dan menarik. Dan dua versi monster Garou ini tentu memiliki kelebihan masing-masing. Bagaimana menurut kalian Geeks, apakah kalian lebih setuju versi monster web comic atau versi manga?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.