Dalam dunia shinobi kematian menjadi sebuah keniscayaan. Entah tewas dalam pertempuran atau karena sebuah penyakit atau karena ada sebab lainnya, para shinobi tersebut pada akhirnya harus meregang nyawa. Apalagi, di era Naruto dahulu, para shinobi saling berlomba untuk menghabisi shinobi dari desa lainnya yang mereka anggap sebagai musuh.

Akibat dari hal tersebut sebagian besar dari mereka harus tewas di usia mereka yang masih sangat muda. Bahkan, beberapa dari mereka yang tewas belum menyentuh usia 20 tahun. Dalam dunia Naruto pada saat itu usia anak-anak pun sudah harus rela bertarung demi desa mereka. Lalu, siapa saja shinobi yang harus tewas dalam keadaan masih muda?

Haku

Haku merupakan salah satu pengguna Kekkei Genkai dari teknik pelepasan es. Hal ini dikarenakan klannya juga memiliki kemampuan tersebut. Haku mampu menciptakan berbagai benda atau hal apa pun dari es, seperti saat dia menggunakan teknik cermin es, yang mengurung musuhnya dan kemudian menyerang mereka dengan jarum dalam jumlah banyak. Di dalamnya juga Haku bisa berpindah dari satu cermin ke cermin lain.

Haku sendiri menjadi salah satu villain awal yang dihadapi oleh Sasuke dan Naruto, dalam misi pertama mereka di luar desa. Haku sebenarnya merupakan sosok karakter yang tragis di mana di sepanjang hidupnya dia harus menderita. Namun, dia lebih memilih untuk tetap mengabdikan dirinya kepada Zabuza Momochi. Haku sendiri tewas di usia 15 tahun saat Kakashi menggunakan teknik Chidori.

Rin Nohara

Sebelum era Naruto dan Boruto, Rin Nohara merupakan seorang kunoichi yang sangat baik dan ceria. Rin merupakan rekan satu tim dari Kakashi Hatake dan juga Obito Uchiha. Pada masa tersebut, semuanya terasa begitu baik dan berjalan dengan semestinya, di mana Rin menjadi penengah dari rivalitas antara Kakashi dan juga Obito. Namun, situasi kemudian mulai berubah.

Situasi menjadi buruk ketika Madara Uchiha memiliki rencana jahat yang memanfaatkan sosok Rin. Rin merupakan Jinchuriki bagi monster berekor tiga, dan Madara berusaha untuk mengubah Rin menjadi senjata yang digunakan untuk menyerang Konoha. Rin yang tidak mau hal itu terjadi akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara sengaja mendatangi Kakashi yang sedang menggunakan teknik Chidori.

Yahiko

Yahiko merupakan sosok yang dianggap sebagai “kembaran” dari Naruto. Yahiko adalah sosok yang penuh semangat, pantang menyerah, dan selalu siap untuk bekerja keras demi mewujudkan mimpinya untuk melindungi desanya. Inilah yang kemudian membuat Jiraiya tertarik untuk mengajak Yahiko menjadi muridnya, apalagi Yahiko bermimpi tentang dunia yang damai. Namun, setelah Jiraiya pergi, Yahiko justru harus kehilangan arah.

Dia berubah menjadi jahat dan pandangannya tentang kedamaian pun berubah. Yahiko pun kemudian membentuk sebuah organisasi yaitu Akatsuki, namun Hanzo tidak mengizinkannya. Hanzo pun bertarung melawan tim Yahiko, namun kemampuan Hanzo memang di atas mereka. Hanzo bahkan meminta Nagato untuk menghabisi Yahiko dengan kunai. Nagato tidak mau melakukannya, namun Yahiko kemudian menusukan dirinya ke kunai tersebut dan akhirnya tewas di usia yang masih muda yaitu 15 tahun. Namun, Yahiko kemudian kembali bangkit sebagai wadah bagi sosok Pain.

Neji Hyuga

Salah satu momen tragis sekaligus heroik dalam franchise Naruto adalah kematian yang melibatkan sosok Neji Hyuga. Neji tewas dalam puncak perang dunia shinobi keempat saat dunia bertarung melawan Madara Uchiha. Neji merupakan sosok yang awalnya percaya bahwa nasib seseorang sudah tidak bisa lagi diganggu gugat. Sampai kemudian kepercayaan Neji tersebut berubah.

Neji yakin bahwa nasib seseorang bisa dirubah dalam satu momen singkat. Neji tahu bahwa Hinata dan Naruto harus tetap hidup, sehingga dia memutuskan untuk melindungi keduanya dari serangan monster ekor 10 dengan harapan keduanya bisa bertahan sampai masa selanjutnya. Neji tewas di tangan Naruto pada usia 16 atau 17 tahun. Banyak para fans yang sedih dengan kehilangan sosok neji ini.

Shisui Uchiha

Shishui Uchiha adalah salah satu anggota klan Uchiha yang harus tewas sebelum cerita utama di seri Naruto dimulai. Shisui merupakan salah satu Uchiha yang memiliki talenta luar biasa, selain sosok Itachi dan juga Sasuke. Shisui dikenal sebagai seorang shinobi yang mampu bergerak dengan sangat cepat berkat teknik body flicker. Dan yang luar biasa, Shisui pun memiliki Mangekyou Sharingan di kedua matanya. Inilah yang kemudian menjadi awal petaka bagi Shisui.

Seperti halnya Itachi, Shisui tidak ingin ambil bagian dari rencana kudeta yang dilakukan klannya terhadap desa Konoha. Meskipun begitu, Shisui tidak berdaya untuk menghentikan upaya tersebut. Belum lagi, Danzo berhasil merebut satu mata miliknya dan berusaha untuk mendapatkan matanya yang lain. Shisui memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas air terjun. Sebelum dia mengakhiri hidupnya, Shisui sempat memberikan satu matanya yang lain kepada Itachi. Shisui kemungkinan tewas di usia 16 tahun.

Kimimaro

Selain Rin, Kimimaro juga merupakan pemiliki dari Kekkei Genkai yang membuatnya bisa memanipulasi tulang untuk digunakan sebagai senjata atau apa pun yang dia inginkan. Kekkei Genkai miliknya diwariskan oleh Kaguya Otsutsuki. Kimimaro sendiri sebenarnya merupakan keturunan terakhir dari klan Kaguya Otsutsuki. Meskipun begitu, tanpa diduga, Kimimaro ternyata memiliki penyakit berat yang misterius.

Penyakit tersebut menggerogoti tubuhnya yang mana membuat Kimimaro sadar bahwa nyawanya sudah tidak lama lagi. Terlepas dari hal tersebut, Kimimaro tetap setia untuk melayani bosnya, Orochimaru. Kimimaro diperlihatkan sanggup menghadapi tiga shinobi sekaligus seperti Gaara, Rock Lee, dan Naruto. Namun, Kimimaro akhirnya harus meninggal di usianya yang masih 15 tahun akibat penyakit yang dia derita.

Kematian bagi seorang shinobi merupakan sebuah resiko yang harus mereka hadapi, karena mereka tidak pernah tahu kapan musuh akan menyerang dan seberapa kuat musuh tersebut. Meskipun begitu, kematian para shinobi di usia muda bisa dibilang sangat miris dan tragis karena tidak seharusnya mereka tewas di usia tersebut.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.