Sudah hampir 45 tahun waralaba multimedia Star Wars telah menemani penggemar dengan berbagai kisah petualangan galaksinya yang memukau, dari mulai Skywalker Saga, sampai dengan berbagai kisah spinoff yang telah memperkenalkan lebih banyak lagi karakter menarik. Pada dasarnya salah satu faktor yang membuat Star Wars Universe sangat ikonik adalah premis tentang konflik antara pengguna force, Light Side dan Dark Side, yang direpresentasikan oleh para Jedi dan Sith. Di mana dari fondasi kisah tersebut akhirnya mulai berkembang menjadi mitologi kompleks seperti yang kita kenal sekarang ini.
Salah satunya yang tidak pernah membosankan untuk dibahas adalah lightsaber, dan kali ini secara spesifik kita akan membahas “Mengapa lightsaber Sith selalu berwarna merah?” Pertanyaan ini mungkin telah berada di kepala penggemar sejak Darth Vader pertama kali muncul pada tahun 1977, dengan lightsaber merahnya yang menyala, sementara di sisi lain para Jedi justru terlihat menggunakan lightsaber berwarna pelangi. Dan alasan dibalik pertanyaan menarik kali ini sebenarya cukup teknis sekaligus filosofis. Namun, sebelum itu mari kita bahas secara singkat bagaimana sebuah lightsaber terbentuk.
Penciptaan Senjata Terbaik di Galaksi
Tidak seperti cerita legenda atau mukjizat, lightsaber sebenarnya adalah senjata yang tercipta pertama kali oleh tangan seorang makhluk fana, tepatnya oleh seorang Je’daii Master jauh sebelum era Galactic Republic. Dan sebutan untuk lightsaber pertama tersebut adalah First Blade yang di dalamnya terdapat kristal kyber berwarna hijau. Dari First Blade tersebut akhirnya lahirlah sebuah tradisi, di mana para padawan/calon Jedi akan mencari kybernya sendiri untuk kemudian dijadikan lightsaber.
Di salah satu novel Star Wars berjudul Ahsoka (2016) karya E.K. Johnston, diceritakan bahwa saat melakukan proses pencarian krystal kyber, seorang padawan akan “dipilih” oleh kristal kyber yang sangat peka terhadap force “Light Side”, di mana awalnya semua kyber alami sebenarnya tidak mempunyai warna sama sekali. Sampai akhirnya seorang padawan dan sebuah kristal kyber melakukan proses “penyelarasan”, barulah kyber akan memancarkan warna terakhirnya, seperti yang bisa dilihat di bilah lightsaber seorang Jedi. Lantas, jika kyber hanya peka terhadap Light Side, bagaimana cara Sith mendapatkannya?
Dengan Kristal Kyber Berdarah
Meskipun kristal kyber sensitif terhadap force, tetapi secara spesifik sebuah kyber hanya akan menyelaraskan dirinya dengan Light Side. Dan karena sifat alaminya tersebut, kyber akan melawan para Sith yang pada dasarnya adalah pengguna Dark Side. Sith tidak bisa begitu saja memasukan kristal kyber ke lightsaber dan tiba-tiba memancarkan bilah merah, karena mereka juga perlu “menyelaraskan” kyber dengan diri mereka. Maka dari itu, di novel Ahsoka juga dijelaskan bahwa Sith hanya bisa menggunakan kyber atau lightsaber yang diambil secara paksa dari seorang Jedi.
Pada titik ini, seorang Sith akan menggunakan kekuatan force mereka untuk “mengendalikan secara paksa” kristal kyber agar bisa mereka gunakan, di mana proses tersebut membuat kyber seperti “berdarah” dan mengeluarkan warna merah. Tidak peduli apa pun warna asalnya, kyber akan berubah menjadi berwarna merah di tangah seorang Sith. Proses ini mencerminkan bahwa Sith adalah seorang pengguna Dark Force yang akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya, salah satunya dengan “menyakiti” kristal kyber agar bisa mereka gunakan untuk lightsabernya.
Dan fakta menarik lainnya, sebenarnya seorang Jedi bisa saja membalik proses berdarah tersebut, seperti yang dilakukan oleh Ahsoka Tano. Namun, alih-alih kembali ke warna semula, seperti biru, hijau, ungu, atau kuning, kristal kyber hanya akan kembali ke warna putih, itulah mengapa mantan padawan Anakin alias Vader tersebut terlihat menggunakan dua lightsaber berwarna putih di serial The Mandalorian. Dalam kisah Star Wars lain, memang ada beberapa Sith yang terlihat menggunakan lightsaber berwarna pelangi, tetapi penjelasan untuk hal tersebut adalah fakta bahwa lightsaber yang mereka gunakan adalah lightsaber yang sama ketika mereka masih seorang Jedi.
Itulah penjelasan mengapa Sith sering terlihat menggunakan lightsaber dengan bilah berwarna merah. Dari mulai Vader, Maul, Sidious, Kylo Ren, sampai para Inquisitor yang akan segera beraksi di serial Obi-Wan Kenobi mendatang, mereka semua tampaknya melakukan cara yang sama dalam membuat lightsabernya, yaitu dengan “menyiksa” kristal kyber sampai berdarah. Dan kehebatan dari lightsaber merah ini akan segera bisa kalian saksikan lagi di serial Obi-Wan Kenobi, yang akan tayang perdana di saluran streaming Disney+ pada 25 Mei 2022.