Digarap oleh sutradara Matt Reeves, The Batman adalah film terbaru DC yang saat ini tengah tayang di bioskop seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Film yang terpisah dari DC Extended Universe ini bisa dibilang adalah salah satu film DC dan juga Warner Bros. yang sangat berhasil di pasaran. Meskipun penayangan filmnya masih berlangsung, tetapi sejauh ini The Batman telah menjadi film kedua di era pandemi yang pendapatannya melampaui 100 juta dolar atau sekitar 1,4 triliun rupiah pada saat pembukaannya di Amerika.

Dibintangi oleh Robert Pattinson yang berperan sebagai karakter favorit penggemar, Bruce Wayne alias Batman, film ini berlangsung pada tahun kedua saat sang Dark Knight baru menjadi detektif sekaligus vigilante di Kota Gotham. Dalam petualangannya kali ini, Batman berkerja sama dengan Cat Woman (Zoe Kravitz) untuk mengungkap teka-teki misterius dari Riddler (Paul Dano), yang pada akhirnya mengarah pada Penguin (Colin Farell) dan juga bosnya yang bernama Carmine Falcone (John Turturo). Selain para villain tersebut, filmnya juga sekilas memperlihatkan sosok misterius yang ternyata adalah Joker.

Baru-baru ini, dalam sesi wawancaranya dengan Den of Geek, sutradara Matt Reeves ditanya apakah dia akan menggambarkan ulang karakter Joker pada masa depan waralabanya seperti yang dia lakukan kepada Riddler. Reeves menjawab, “Saya tidak bisa mengatakan apakah kami akan melakukannya secara khusus di film atau tidak. Tetapi apa yang kalian lihat sebenarnya adalah versi Joker sebelum Joker, terinspirasi The Man That Laughs dari Conrad Veidt, yang merupakan referensi dari karya Bob Kane/Bill Finger.”

Dalam sesi wawancara yang sama, Reeves juga membandingkan Jokernya dengan The Phantom of the Opera dan The Elephant Man. “Cukup jelas, bahwa dia memiliki penyakit bawaan, seperti The Phantom of the Opera, di mana dia tidak bisa tidak tersenyum dan malah menjadi kisah The Elephant Man,” tambah Reeves. “Di mana penampilan luarnya yang aneh justru memungkiri keindahan di dalam dirinya, pada akhirnya ini akan membentuk pemahaman yang berbahaya tentang sifat manusia dan dari situlah karakter psikologi ini berasal serta akan menjadi siapa dia nantinya.”

Diperankan oleh Barry Keoghan, cukup masuk akal jika Reeves menggambarkan Jokernya sebagai pre-Joker, karena bisa dibilang sang aktor sendiri mempunyai usia yang relatif masih muda. Sama seperti Batman di filmnya, di mana dia tercatat masih berusia sekitar 28 tahun. Sepertinya akan menarik jika suatu saat nanti Batman akhirnya bertemu dengan Joker dalam keadaan yang sama-sama sudah matang dan siap bertarung. Kita lihat saja nanti pada kisah The Batman selanjutnya, apakah mereka berdua akan bertemu atau tidak.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.