Turut meramaikan dunia perfilman superhero, perusahaan produksi hiburan Satria Dewa Studio baru saja merilis teaser trailer dari film pertama mereka yang berjudul Satria Dewa: Gatotkaca. Filmnya sendiri berfokus pada seorang superhero Indonesia bernama Yuda (Rizky Nazar) yang menjadi titisan tokoh pewayangan bernama Gatotkaca. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, selain Rizky, filmnya juga dibintangi oleh para aktor papan atas Indonesia, termasuk Yasmin Napper, Cecep Arif Rahman, dan Yayan Ruhian.

Meskipun teaser Gatotkaca kemarin banjir pujian dan dukungan, khususnya terkait kualitas CGI-nya, ternyata ada juga penggemar yang mengkritik kostum dari sang pahlawan asli Indonesia tersebut. Sebagian penggemar merasa bahwa logo di kostum Gagotkaca mirip seperti logo Captain Marvel dari Marvel Cinematic Universe. Apakah benar seperti itu? Karena cukup ramai dibahas, baru-baru ini, seorang pengguna Twitter SINEMA911 mengungkapkan fakta sebenarnya di balik logo Satria Dewa: Gatotkaca. Dilansir dari twit SINEMA911, mari kita bahas lebih lanjut asal-usul lambang Gatotkaca tersebut, Geeks!

Tokoh Asli Mahabharata

Mempunyai nama asli Ghatotkacha, yang artinya periuk botak, tokoh kuat ini diceritakan memainkan peran penting di kisah sastra sanskerta India kuno yang berjudul Mahabharata. Ghatotkacha adalah anak dari seorang Pandawa bernama Bhima dan istrinya yang berasal dari bangsa iblis bernama Hidimbi. Ketika dia lahir, raja para dewa yang bernama Indra meramalkan bahwa ketika dewasa kekuatan Ghatotkacha akan bisa mengimbangi Karna, anak Dewa Matahari Surya.

Secara penampilan, Ghatotkacha dikenal memiliki tubuh kekar dan kepala botak, lengkap dengan kumis tebal yang membuatnya tampak mengintimidasi. Sebagai dewa setengah iblis, Ghatotkacha diberkahi kemampuan untuk terbang dan berubah menjadi raksasa. Dalam Perang Kurukshetra, Ghatotkacha bertarung bersama Pandawa untuk mengalahkan pasukan Kurawa. Dalam pertempuran tersebut, Ghatotkacha berhasil membunuh banyak Kurawa dan raksasa Asura, sebelum akhirnya dia tewas dibunuh oleh Karna. Kematiannya bisa dibilang cukup heroik, karena tubuh raksasanya langsung menimpa para Kurawa.

Karakter Kuat Pewayangan Indonesia

Konon kisah Mahabharata sendiri masuk ke Indonesia sekitar abad ke-11, sebagai pelengkap agama Hindu yang telah masuk lebih dahulu pada abad Ke-1. Di Indonesia, Perang Kurukshetra lebih dikenal dengan sebutan Bharatayuddha dalam budaya Jawa dan Bali. Dan karena peleburan budaya tersebut, pada akhirnya ada beberapa hal yang berbeda dari kisah wayang kulitnya, misalnya nama Ghatotkacha yang lebih dikenal sebagai Gatotkoco, kemudian ibunya digambarkan sebagai seorang raksasa.

Berdasarkan beberapa penggambaran wayang kulitnya, Gatotkoco terlihat mengenakan pakaian bangsawan dengan lambang bintang “Dewata Nawa Sangha”, simbol sembilan penguasa mata angin dalam konsep agama Hindu. Dia juga mengenakan beberapa benda pusaka, seperti rompi Antrakusuma yang membuatnya bisa terbang, topi Basunanda yang membuatnya bersinar dan terlindungi dari cuaca apa pun, serta alas kaki Padakacarma yang membuatnya bisa menginjakan kaki di mana saja. Dengan kesaktiannya yang luar biasa tersebut, Gatotkoco dijuluki “si otot kawat tulang besi”.

Lambang Bintang Satria Dewa: Gatotkaca

Jika melihat teaser film yang diproduksi oleh Satria Dewa Studio, tampaknya superhero Gatotkaca terinspirasi dari kisah wayang asli Indonesia, di mana kostum dan lambang bintang di dadanya mirip seperti bintang “Dewata Nawa Sangha” di pakaian Gatotkoco. Meskipun sekilas memang tampak mirip seperti lambang di kostum Captain Marvel, ternyata asal-usul aslinya cukup kuat juga.

Selain lambang tersebut, kemungkinan besar superhero Gatotkaca juga mendapatkan kesaktian dari benda pusaka Antrakusuma, Basunanda, dan Padakacarmadi. Itulah mengapa di teasernya dia terlihat bisa terbang melesat dan mempunyai kekuatan super. Sedangkan untuk mengganti kumis aslinya, superhero Gatotkaca terlihat mengenakan topeng berbentuk kumis yang membuatnya tampak sangar sekaligus keren.

Itulah pembahasan mengenai asal-usul lambang bintang di dada superhero Gatotkaca. Produser Rene Ishak sebelumnya mengungkapkan bahwa tim produksi Satria Dewa: Gatotkaca telah memanggil penjahit Prancis, yang sebelumnya menggarap kostum di serial Daredevil, jadi dari segi kostum dan filmnya sendiri sepertinya dikerjakan dengan sangat serius. Bagaimana menurut kalian, Geeks? Film Satria Dewa: Gatotkaca dijadwalkan untuk tayang di bioskop Indonesia pada bulan Juni 2022.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.