Seri Naruto karya Masashi Kishimoto menjadi salah satu seri manga yang sukses di Weekly Shonen Jump milik Shueisha. Bahkan, bertahun-tahun semenjak cerita di seri utamanya selesai pun Naruto masih menjadi seri yang populer. Bahkan, serinya juga dianggap sebagai salah satu dari “tiga besar” seri manga di dunia selain One Piece dan Bleach.

Meskipun menjadi seri yang sangat populer, cerita penutup di serinya yang memunculkan peristiwa perang besar ninja keempat, arc paling besar di seluruh serinya, membuat banyak para fansnya kecewa. Kemunculan sosok Kaguya ke franchise ini membuat semuanya berubah. Dan Kaguya sendiri menjadi pintu masuk bagi Otsutsuki lainnya untuk diperkenalkan ke franchisenya.

Klan Otsutsuki pertama kali diperkenalkan di seri Naruto saat perang besar ninja keempat. Saat itu, Uzumaki Naruto dan Sasuke Uchiha bertemu dengan Hagoromo Otsutsuki, Sage of Six Paths. Menurut Hagoromo, Kaguya Otsutsuki pernah datang ke bumi pada zaman dahulu dan kemudian memakan buah cakra dari pohon suci untuk meningkatkan kekuatannya.

Dengan menggunakan kekuatan barunya tersebut Kaguya berhasil menghentikan berbagai pertempuran yang terjadi di bumi, dan dia pun menjadi penguasa di bumi sampai kemudian kekuatan tersebut mulai mempengaruhinya. Kaguya sendiri melahirkan dua orang anak, Hagoromo Otsutsuki dan Hamura Otsutsuki, yang mana kedua anaknya tersebut sangatlah kuat.

Karena sifatnya yang jahat, Kaguya pun akhirnya harus bertarung melawan anaknya sendiri. Berkat adanya kekuatan Kaguya dalam diri mereka, Hagoromo dan Hamura akhirnya berhasil mengalahkan ibu mereka dan kemudian menyegelnya selama ribuan tahun. Hagoromo sendiri kemudian mulai menyebarkan tentang konsep chakra ke seluruh dunia.

Selain menyebarkan tentang konsep chakra, Hagoromo pun memiliki anak yaitu Indra dan Asura Otsutsuki. Keduanya pun memiliki kekuatan dahsyat, dan bahkan Indra serta Asura menjadi “nenek moyang” dari dua klan besar yaitu Uchiha dan Senju. Dalam seri Boruto, cerita mitologi tentang klan Otsutsuki semakin digali lebih dalam. Dijelaskan bahwa mereka sebenarnya adalah alien parasit yang mengincar planet-planet untuk dihancurkan.

Planet-planet yang menjadi target mereka akan diserap seluruh chakra kehidupannya, dan kemudian chakra tersebut menjadi buah chakra yang dikonsumsi oleh para Otsutsuki. Tujuan mereka memakan buah chakra tersebut sama seperti halnya Kaguya, yaitu menambah kekuatan mereka. Dengan begitu, kekuatan klan Otsutsuki akan meningkat dan mereka pun akan memiliki kemampuan baru.

Tujuan utama dari klan Otsutsuki sendiri diketahui mencapai tingkat tertinggi, di mana seseorang akan menjadi dewa, dewa Otsutsuki. Caranya adalah dengan terus memanen buah chakra dan sebanyak mungkin memakan buah chakra tersebut. Dari apa yang dihadirkan dalam seri Boruto, klan Otsutsuki berasal dari salah satu planet di alam raya ini dan menjadi ancaman besar bagi manusia.

Pengaruh Klan Otsutsuki Terhadap Franchise Naruto

Disadari atau tidak klan Otsutsuki memiliki efek yang sangat besar, bukan hanya di seri Naruto, melainkan juga di seluruh franchisenya. Dalam perang besar ninja keempat, kita melihat bagaimana Kaguya menjadi villain utamanya, sedangkan anaknya, Hagoromo, adalah harapan dari para shinobi. Dengan para klan Otsutsuki tidak peduli terhadap nyawa yang lain, membuat mereka menjadi karakter yang menarik dan membuat ceritanya tetap luar biasa.

Tetapi, sayangnya, kemunculan mereka di franchise ini kurang begitu disukai oleh para fans akibat sejumlah alasan. Salah satunya adalah bagaimana klan Otsutsuki tidak memiliki korelasi dengan para shinobi. Seperti yang kita ketahui, sejak awal seri Naruto muncul, fokus utama ceritanya adalah tentang seorang ninja yang mencoba menemukan jalan dan arti hidupnya, terlepas baik atau jahat.

Kita melihat contoh tersebut dari sosok Zabuza, yang dikenal sebagai sosok yang jahat dan mengerikan. Padahal, dahulu dia adalah sosok ninja yang hebat. Melihat bagaimana Masashi Kishimoto menghadirkan karakter villain dengan penulisan yang baik, dan bukan dianggap sebagai karakter yang bisa dibuang atau diganti begitu saja menjadi sesuatu yang luar biasa.

Kita melihat bagaimana Gaara yang awalnya merupakan sosok mengerikan kemudian berubah menjadi sosok baik setelah bertarung melawan Naruto. Naruto memahami bagaimana sakit dan penderitaan yang dialami Gaara, sehingga Gaara sendiri mau mendengarkan ucapan Naruto. Masih banyak contoh lainnya dari bagaimana Kishimoto menghadirkan karakter villain dalam ceritanya.

Bagaimana kemudian dengan klan Otsutsuki? Yang menjadi permasalahan utama dari klan Otsutsuki adalah mereka tidak memiliki koneksi dengan sejarah shinobi. Mereka hanyalah alien dari planet lain yang mengincar chakra dari planet lain. Poin inilah yang kemudian membuat klan Otsutsuki dianggap sebagai villain yang paling lemah dari segi cerita. Cerita tentang Kaguya mungkin masih bisa diterima oleh para fans, namun tidak dengan Otsutsuki lainnya.

Kemunculan Otsutsuki lainnya di seri Boruto, jutsru semakin membuat elemen cerita di serinya tidak masuk akal. Diperkenalkannya Kaguya sebagai villain utama di seri Naruto, dan bukannya Madara Uchiha, dianggap sebagai keputusan paling buruk yang dibuat Masashi Kishimoto. Kishimoto sudah memperkenalkan Madara sebagai antagonis utamanya, dan sudah seharusnya dia pun memberikan cerita akhir yang menarik.

Namun, pada kenyataanya kemudian diperlihatkan bahwa Madara hanyalah wadah bagi Kaguya Otsutsuki. Tujuan utama Kaguya tidak begitu jelas, karakternya kurang begitu menarik, kemunculannya pun tidak berkaitan dengan dunia shinobi. Kemunculan Kaguya seolah hanya ingin memperlihatkan bahwa ada sosok yang jauh lebih kuat dari Madara.

Kemunculan Kaguya dan klan Otsutsuki dianggap hanya sebagai sesuatu yang dipersiapkan untuk muncul di cerita Boruto. Namun, yang terjadi justru di seri Boruto kita melihat tidak ada koneksinya mereka dengan para shinobi. Klan Otsutsuki mungkin adalah klan yang paling kuat. Namun, kemunculan mereka dalam cerita dianggap sebagai kesalahan dari sang mangaka. Dan sepertinya kisah Otsutsuki masih belum akan berhenti. Bagaimana menurut kalian Geeks?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.