Sharingan merupakan salah satu kekuatan dahsyat yang ada di dunia Naruto. Doujutsu tersebut membuat klan Uchiha menjadi klan yang paling ditakuti di seluruh dunia. Banyak ninja-ninja kuat dalam sejarah memiliki kekuatan Sharingan, seperti Madara, Itachi, dan Obito. Mata spesial ini membuat penggunanya bisa menirukan jutsu milik musuh, memprediksi gerakan lawan, dan membuat musuh terjebak dalam ilusi.

Namun, seiring bertambah kuatnya para pengguna Sharingan, mereka pun akan mendapatkan peningkatan kekuatan juga. Contohnya adalah Mangekyo Sharingan. Disadari atau tidak sebenarnya Masashi Kishimoto mengadaptasi nama-nama kekuatan Doujutsu Sharingan, dari nama-nama dalam dewa agama Shinto. Shinto sendiri merupakan agama yang dianut mayoritas masyarakat Jepang, dan banyak sejarah serta karakter mitologi didalamnya.

Selain nama-namanya, Kishimoto juga mereferensikan para dewa-dewa tersebut dengan kekuatan yang hadir dalam ceritanya, untuk memperkuat koneksi dari para dewa tersebut. Lalu, apa saja kekuatan Genjutsu Sharingan yang berasal dari para dewa? Berikut adalah pembahasannya.

Tsukuyomi

Dalam agama Shinto, Tsukuyomi adalah dewa bulan dan merupakan anak dari sang dewa Izanagi. Menurut ceritanya, Tsukuyomi lahir ketika Izanagi mencuci mata kanannya setelah dia berhasil keluar dari neraka. Sebagai dewa bulan, Tsukuyomi sering kali dikaitkan dengan berjalannya waktu atau waktu yang sudah lampau. Banyak dari aspek-aspek ini yang kemudian dijadikan referensi dari kekuatan genjutsu Tsukuyomi dalam cerita Naruto.

Untuk bisa mengakses Tsukuyomi, penggunanya harus memiliki kekuatan Mangekyo Sharingan. Tsukuyomi sendiri dianggap sebagai salah satu Genjutsu yang sangat kuat. Genjutsu ini membuat targetnya bisa terjebak dalam lingkaran waktu, di mana bagi mereka satu detik di dunia nyata bisa terasa seperti satu hari. Ilusi yang dibuat Tsukuyomi tidak bisa dihancurkan begitu saja atau menggunakan cara biasa.

Satu-satunya momen ketika ilusi Tsukuyomi berhasil dihancurkan adalah ketika Sasuke membebaskan dirinya sendiri dari ilusi tersebut dengan menggunakan Sharingannya. Itachi Uchiha adalah karakter yang sering kali menggunakan teknik ilusi ini. Dunia yang Itachi ciptakan dalam Tsukuyomi sering kali menghadirkan bulan merah di langit, yang mereferensikan sosok dewa Tsukuyomi dalam agama Shinto.

Momen paling epik yang pernah dilakukan oleh Itachi dalam penggunaan teknik Tsukuyomi adalah ketika dia menempatkan seorang wanita bernama Izumi Uchiha dalam sebuah ilusi, di mana dia mengalami seluruh kejadian dalam hidupnya hanya dalam beberapa saat saja.

Izanagi dan Izanami

Izanagi dan Izanami adalah dua sosok dewa penting yang sudah melahirkan banyak dewa-dewa lainnya. Bahkan, dua dewa ini pun yang dipercaya menciptakan wilayah Jepang. Izanagi dan Izanami adalah sepasang saudara, sekaligus juga merupakan suami dan istri. Ketika Izanami tewas akibat melahirkan sang dewa api, Kagutsuchi, Izanagi pergi ke neraka untuk menjemput kembali istrinya.

Izanagi kemudian melihat bagaimana tubuh istrinya yang sudah membusuk di neraka tersebut, dan memutuskan untuk meninggalkannya. Izanagi kemudian pergi dari neraka dan membasuh matanya, yang kemudian lahirlah dewa lainnya seperti Tsukuyomi dan Amaterasu. Sama seperti halnya dewa-dewa lain yang digunakan sebagai teknik dalam franchise Naruto, Izanagi dan Izanami pun sama.

Izanagi mampu membuat penggunanya mengendalikan realita yang ada, dengan catatan mereka harus merelakan sebagian mata mereka hilang. Sementara teknik Izanami merupakan teknik ilusi di mana targetnya akan terjebak di sebuah lingkaran waktu yang ada di dalam pikiran mereka. Siapa pun yang terjebak di dalamnya tidak akan bisa keluar.

Satu-satunya cara untuk bisa keluar dari ilusi Izanami adalah menerima takdir yang dia alami. Seperti halnya Izanagi, teknik ilusi Izanami juga membuat penggunanya harus kehilangan sebagian matanya. Dengan mampu mengendalikan realita, pengguna teknik Izanagi bisa “mengatur” bagaimana mereka menerima serangan, bahkan bisa mengatur bagaimana mereka tewas.

Hal ini pun sama seperti dewa Izanagi, di mana dia berupaya untuk mencegah kematian dari sang istri dengan pergi ke neraka dan mengambil kembali tubuhnya. Teknik Izanami menjebak targetnya di dalam sebuah lingkaran waktu di mana apa pun yang mereka lakukan akhirnya akan tetap sama saja. Hal ini pun sama seperti sosok dewa Izanami yang terjebak di neraka setelah ditinggalkan oleh suaminya.

Doujutsu Sharingan sudah memberikan kekuatan dahsyat bagi para klan Uchiha. Dan kekuatan dahsyat tersebut ternyata berasal dari para dewa dalam agama Shinto. Sehingga, rasanya wajar jika kemudian berbagai teknik Genjutsu ini sangat kuat dan dahsyat, karena kekuatannya sendiri berkaitan dengan para dewa. Bagaimana menurut kalian Geeks?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.