Sosok Marco the Phoenix sempat menjadi sorotan dan perbincangan para fans dalam beberapa waktu belakangan berkat kemampuannya menghadapi dua All-Stars sekaligus, King dan Queen. Hal ini diperlihatkan pada chapter 1006 kemarin, di mana Marco menyerang keduanya sekaligus, seolah memperlihatkan bagaimana kemampuannya yang sebenarnya. Sebelumnya, banyak fans yang meragukan kemampuan dari Marco.

Hal tersebut terjadi karena beberapa kejadian sebelumnya, di mana Marco dianggap tidak mampu menghadapi musuh-musuhnya. Marco dianggap tidak mampu memenangkan pertarungan di Marineford dan juga pertempuran melawan Blackbeard dalam Payback War. Terlepas dari hal itu, kemunculan Marco di arc wano ini sedikit banyaknya bisa membantu aliansi kelompok Topi Jerami menghadapi serbuan kelompok Beast.

Kemampuan Marco sendiri sebelumnya belum banyak dieksplor. Baru sekedar bagaimana dia menghadapi angkatan laut dan Blackbeard, dan kedua pertarungan itu pun kalah. Inilah yang membuat para fans banyak meragukan kekuatan Marco. Namun, yang menarik adalah bagaimana penampilan Marco di arc Wano ini sedikit berbeda. Dia nampak lebih superior dibandingkan sebelumnya. Pertanyaanya kemudian dengan kekuatan Mythical Zoan yang dia miliki, apakah Marco bisa menjadi sosok yang tidak terkalahkan?

Hal tersebut sempat dijawab oleh Oda Sensei dalam kolom SBS, ketika salah satu fan bertanya mengenai kekuatan Zoan dari Marco. Menurut Oda Sensei, buah iblis Mythical Zoan Phoenix milik Marco memiliki kemampuan ‘Blue Fire of Revival’ yaitu di mana api berwarna biru yang mengelilingi tubuh Marco tidaklah panas atau membakar sekitarnya seperti api pada umumnya.

Justru, api tersebut yang membuat Marco bisa sembuh dengan cepat dari berbagai luka yang ada. Api ini juga membuat berbagai serangan yang diarahkan kepadanya menjadi tidak berpengaruh. Selain mampu mengobati diri sendiri, api biru Marco terbukti mampu mengobati luka yang dimiliki oleh orang lain. Misalnya ketika dia menggunakan kemampuannya tersebut untuk mengobati lengan Nekomamushi ketika berada di Sphinx Island.

Hal itulah yang kemudian menjadikan Marco sebagai salah satu dokter terbaik. Namun, yang perlu diperhatikan adalah Marco juga pada kenyataanya memiliki batasan kekuatan. Hal ini bisa kita lihat bagaimana Marco dalam kondisi diperban setelah perang besar di Marineford, tepatnya saat pemakaman Whitebeard. Menurut Oda Sensei, hal itu menandakan bahwa Marco juga bisa terluka. Dia kemungkinan terluka akibat sesuatu, yang mana luka tersebut tidak bisa disembuhkan karena situasi saat itu – Marco terkena efek batu laut.

Jadi, kesimpulannya, Marco the Phoenix bisa menjadi sosok yang tidak terkalahkan, dengan satu syarat utama yaitu tidak ada “penghalang” dengan kekuatannya. Ketika Marco harus berhadapan dengan kekuatan batu laut atau Haki atau apa pun itu, maka Marco tidak ada bedanya dengan karakter lain di mana dia juga bisa tewas atau beresiko terluka parah.

Marco pun sepertinya sudah menyadari dan belajar dari pengalaman, di mana dia tidak boleh lengah. Karena, jika tidak dia sendiri yang akan rugi dan kerepotan dan bisa jadi juga nyawanya yang menjadi taruhan. Dan terbukti, dalam pertarungan melawan King dan Queen diperlihatkan bagaimana Marco berhasil menangani mereka berdua – meskipun tidak mengalahkannya. Kita nantikan saja ya Geeks apa yang akan dilakukan oleh Marco selanjutnya di chapter yang akan datang.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.