James Bond adalah karakter yang telah dikenal dan dimainkan oleh banyak orang sejak kemunculan pertamanya pada tahun 60-an. Dan yang paling baru, agen rahasia karismatik 007 ini diperankan oleh aktor terkenal asal Inggris bernama Daniel Craig, yang baru saja tampil di film kelima sekaligus terakhir dari film James Bond-nya, yaitu No Time to Die. Craig sudah memastikan bahwa dirinya tidak akan kembali sebagai Bond, begitu juga dengan cerita di filmnya yang memperlihatkan kematian James Bond yang tidak terelakan.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah James Bond, agen MI6 ini diperlihatkan mati di film No Time to Die karena serangan misil, setelah sebelumnya terinfeksi oleh nanobots dari Lyutsifer Safin (Rami Malek). Bond tahu walaupun dia berhasil selamat, dia tidak akan bisa bertemu dengan kekasihnya dan anak mereka, yaitu Dr. Madeleine Swann (Léa Seydoux) dan Mathilde (Lisa-Dorah Sonnet), karena nanobots ditubuhnya akan membuat mereka terbunuh. Pada akhirnya ending film No Time to Die menjadi momen bagi penggemar untuk melepaskan kepergian Bond, setidaknya untuk saat ini.

Menariknya, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Departemen Mikrobiologi Medis di Belanda dan Departemen Biologi dan Infeksi di London, mengungkapkan bahwa secara “logika” James Bond seharusnya sudah mati berkali-kali, bukan hanya pada saat serangan misil. Saat ini hasil penelitian yang berjudul “No time to die: An in-depth analysis of James Bond’s exposure to infectious agents” bisa dibaca di ScienceDirect, di dalamnya tercantum daftar kejadian yang seharusnya membuat James Bond tewas, terhitung dari berbagai misi yang dilakukannya sejak tahun 60-an.

Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah kecintaan James Bond pada minuman beralkohol, Martini, seharusnya dia sudah mati karena gagal fungsi hati dan dehidrasi karena selama tampil di layar lebar dia hanya terlihat minum air biasa sebanyak tiga kali. Penyebab kematian lainnya yang cukup unik adalah masalah cuci tangan. Sejak tahun 60-an sampai sekarang, Bond hanya terlihat mencuci tangannya sebanyak dua kali, di mana seharusnya dia bisa saja tewas terkena virus berbahaya yang menempel di tangannya.

Walaupun selamat dari virus dan dehidrasi, Craig sempat mengatakan bahwa dia sangat puas dengan akhir James Bond di No Time To Die, dan bagaimana film tersebut akhirnya menutup kisahnya dengan baik. Kepergian Craig dan karakter Bond ini memicu sejumlah diskusi penggemar yang membahas tentang apakah James Bond akan kembali? Jika begitu, siapa yang akan memerankannya? Pertanyaan tersebut hanya waktu yang bisa menjawabnya. Kita nantikan saja perkembangan kabar selanjutnya ya, Geeks.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.