The Witcher adalah salah satu serial fantasi andalan Netflix yang tayang perdana pada tahun 2019 lalu. Dan saat ini, The Witcher Season 2 baru saja tayang di Netflix dengan mengadaptasi lebih banyak lagi mitologi yang diambil langsung dari serial novel berjudul sama karya Andrzej Sapkowski dan juga memanfaatkan sebagian materi dari gamenya, seperti monster dan karakter, untuk merangkul para penggemar game-nya yang cukup besar. Hal tersebut pada akhirnya berhasil membuat serial The Witcher sesukses sekarang.

Serial The Witcher Season 2 lebih banyak memfokuskan petualangan Geralt yang berusaha untuk melindungi satu-satunya penerus Kerajaan Cintra yang bernama Cirilla. Namun, seiring berjalannya serial The Witcher, terungkap bahwa takdir Ciri jauh lebih besar dari sekadar penerus sebuah kerajaan. Dia adalah seorang Elder Blood, keturunan elf spesial yang mempunyai kekuatan sihir tak tertandingi, yang sebelumnya dianggap telah punah. Fakta tersebut kemudian pada akhirnya memancing “Wild Hunt” yang sangat mengerikan dan berbahaya. Siapa sebenarnya Wild Hunt? Simak pembahasannya di bawah ini, Geeks!

Kehadiran Wild Hunt Menandai Awal Kiamat

Meskipun Wild Hunt baru pertama kali diperlihatkan di The Witcher Season 2 dan masih belum begitu banyak terungkap, tetapi sejarahnya di novel dan video game The Witcher menggambarkan “mereka” sebagai sosok mengerikan yang dianggap sebagai pembawa kabar akhir dari dunia, bukan sebagai kiriman dari “Tuhan” melainkan sebagai ancaman dari dunia monster. Di novelnya, kisah Wild Hunt dimulai dari Tir ná Lia, sebuah kota di dunia lain yang diduduki oleh para Elder Elf yang menyebut diri mereka Aen Elle.

Di dunia asal mereka, Aen Elle membangun peradabannya dengan cara yang brutal, mereka membantai para manusia dan sering menculik manusia dari dunia lain untuk dijadikan budak. Merasa menjadi menjadi penguasa Multiverse, dengan kekuatan yang mereka sebut “Gate of the Worlds”, para Aen Elle sering melakukan perjalanan melintasi dimensi untuk mencapai tujuan mereka. Namun, saat kiamat Multiverse yang disebut Conjunction of the Spheres mengancam dunia mereka, para Aen Elle mulai melakukan perjalanan lintas dimensi untuk mencari dunia baru yang bisa mereka tempati.

Continent, dunia tempat Geralt berada, menjadi sasaran dari para Aen Elle yang dipimpin oleh Eredin tersebut. Di Continent mereka bermanifestasi sebagai makhluk halus mengerikan yang dikenal sebagai Wild Hunt. Saat para Wild Hunt berkuda melintasi Spheres (dunia), mereka sering terlihat mengenakan armor perang seperti tengkorak dan membawa pasukan monster. Dengan penampilan mereka yang menyeramkan, serta karakter mereka yang sering membawa ketakutan, itulah mengapa Wild Hunt sering dianggap sebagai “pembawa kabar” kiamat.

Ciri Dicari oleh Wild Hunt

Di novel dan video game The Witcher, diceritakan juga bahwa tujuan Wild Hunt mencari Ciri adalah karena dia merupakan keturunan Elder Blood yang bisa mencegah Conjunction of the Spheres. Selain itu, Eredin juga percaya bahwa dengan menikahi Ciri dapat membuat Wild Hunt makin menguasai kekuatan Gate of the Worlds, sehingga kekuasaan atas Multiverse akan jauh menjadi lebih mudah bagi mereka. Saat Wild Hunt melakukan perburuannya, terungkap juga bahwa bukan hanya mereka saja yang mencari Ciri, ternyata ada elf lain dari Aen Elle yang menginginkan kekuatan Ciri, dia adalah Avallac’h.

Jika Eredin menginginkan kekuatan Ciri untuk menguasai Gate of the Worlds dan mencegah Conjunction of the Spheres di dunianya, Avallac’h justru ingin menggunakan Ciri untuk mencegah Conjunction of the Spheres di Continent. Alasan mengapa kiamat multiverse ini ditakuti oleh Eredin dan Avallac’h adalah karena kiamat tersebut dapat membuat dunia diselimuti oleh es abadi yang disebut “White Frost”. Jika serial The Witcher di Netflix mengambi arah yang sama seperti di novel dan gamenya, kemungkinan besar Geralt harus melindungi Ciri dari Wild Hunt dan Avallac’h sekaligus.

Masa Depan Ciri dan Wild Hunt di The Witcher Season 3

Dengan kemunculan Wild hunt di akhir Season 2, kemungkinan besar Ciri, Geralt, Yennefer akan lebih sering berhadapan dengan Wild Hunt di The Witcher Season 3 mendatang. Naskah dari Season 3 sendiri dikabarkan telah rampung. Belum lama ini, dalam sesi wawancaranya dengan TechRadar, showrunner Lauren S. Hissrich mengungkapkan bahwa di Season 3 nanti mereka akan mengadaptasi novel The Witcher: Time of Contempt karya Andrzej Sapkowski.

Mengingat di novel tersebut peran Wild Hunt tidak terlalu besar, ada kemungkinan Season 3 nanti akan menjadikan Wild Hunt sebagai antagonis sampingan yang diceritakan memburu Ciri. Hal tersebut membuat Ciri harus terus kabur dari kejaran Wild Hunt dengan kekuatan teleportasi barunya yang diajarkan oleh Yennefer, sama seperti di gamenya. Sampai akhirnya Ciri kembali berkumpul bersama Geralt dan Witcher lainnya, termasuk Vesemir, di Kaer Morhen dan melakukan pertarungan besar di sana.

Di akhir Season 2, Vesemir mengatakan, “kita harus mengumpulkan lebih banyak persediaan.” Kemungkinan hal tersebut merujuk pada pertempuran besar di Kaer Morhen nanti. Di sisi lain, bukan hanya Wild Hunt saja yang harus dikhawatirkan Geralt, karena sekarang sudah banyak pihak yang mengetahui kekuatan Ciri dan ingin memanfaatkannya untuk tujuan pribadi, termasuk Kaisar Niflgaardian Emhyr var Emreis, dan para penyihir di Aretuza. Belum lagi jika Avallac’h benar-benar muncul juga di serialnya, hal tersebut membuat Ciri harus berhati-hati dalam memilih kawan di Season 3 nanti.

Itulah pembahasan Wild Hunt di serial The Witcher. Untuk memperkenalkan Wild Hunt dan pemimpinnya Eredin lebih jauh, Netflix sendiri mempunyai serial prekuel The Witcher yang berjudul The Witcher: Blood Oath. Di serial tersebut karakter Eredin akan muncul dengan diperankan oleh aktor Jacob Collins-Levy. Kita nantikan saja kisah Wild Hunt selanjutnya saat melakukan perburuan terhadap Ciri. Sepertinya akan menarik melihat bagaimana Geralt dan Yennefer, yang sekarang sudah seperti orang tua Ciri, untuk melindunginya dari tangan-tangan jahat.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.