Ras Lunarian saat ini sedang menjadi sorotan para fans setelah diketahui bahwa King adalah salah satu dari mereka. Ras Lunarian sendiri diketahui merupakan ras para dewa dan diketahui pernah tinggal di wilayah Red Line. Namun, menurut Queen sendiri mereka sudah punah saat ini. Tidak diketahui apa yang membuat mereka punah dan apa yang terjadi pada masa itu.

Ras Lunarian juga diketahui memiliki berbagai kemampuan dahsyat. Selain mampu bertahan di berbagai situasi dan kondisi – yang mana membuat mereka disebut sebagai ras para dewa – ras Lunarian juga diketahui mampu memanipulasi api. Hal inilah yang diperlihatkan oleh King di sepanjang pertarungan melawan Zoro. Dan juga hal tersebut sesuai dengan julukan King.

Dalam pertarungan melawan Zoro, King diperlihatkan sangat superior dengan berbagai kemampuan ras Lunarian tersebut. Hal itu membuat Zoro kesulitan untuk bisa mengalahkannya. Hampir semua serangan yang dilancarkan ke arah King semuanya bisa ditahan dan juga bahkan King seolah tidak mengalami luka apa pun akibat serangan-serangan tersebut.

Dalam artikel sebelumnya disebutkan bahwa ada kemungkinan bahwa api di tubuhnya memiliki peran penting dalam hal tersebut. Dan ternyata pada chapter 1035 ini hal tersebut terbukti. Zoro diperlihatkan memahami bagaimana sistem tubuh King bekerja. Menurutnya, ketika api di tubuh King menghilang dia bergerak menjadi lebih cepat. Tetapi, hal itu membuat King menjadi rentan terhadap serangan.

Berbicara mengenai api di tubuh King, ternyata King juga memiliki serangan api yang luar biasa dahsyat. Tekniknya sendiri bernama Imperial Dragon. Yang menarik adalah saat menggunakan teknik ini, dia tidak perlu mengayunkan pedangnya. Akan ada sosok monster naga yang kemudian akan menyerang targetnya. Namun, ada yang menarik dari teknik ini.

Saat tekniknya digunakan untuk menyerang Zoro, Zoro sendiri kemudian mengatakan bahwa api yang membentuk naga tersebut mirip seperti magma. Dan berbicara mengenai magma, kita tentu  akan mengingat sosok Sakazuki yang memiliki buah iblis Magu Magu no Mi. Buah iblis tersebut membuat Sakazuki berubah dan mampu memanipulasi magma. Buah iblis disebut-sebut menjadi salah satu yang terkuat.

Fakta bahwa serangan King tersebut mirip dengan magma – atau mungkin memang magma – memunculkan spekulasi bahwa ada kemungkinan buah iblis milik Sakazuki tersebut diambil dari ras Lunarian. Hal ini mirip dengan teori tentang buah iblis Pika pika no Mi milik Kizaru yang mungkin diambil dari benda atau hal lainnya, yang kemudian disempurnakan.

Seperti yang juga diperlihatkan dalam chapter 1035, King sempat menjadi salah satu subyek uji coba di fasilitas milik Pemerintah Dunia bersama dengan Kaido. Bahkan, di sana pula Kaido dan King bertemu dan kemudian Kaido mengajak King untuk bergabung dengan kelompok bajak lautnya. Kaido sendiri mengatakan bahwa King menjadi subyek uji coba ketahanan yang dilakukan oleh pemerintah.

Dan rasanya pihak Pemerintah Dunia pun terlalu naif jika hanya menggunakan King untuk melakukan uji coba dalam hal ketahanan. Pertanyaanya bagaimana jika pemerintah dunia melakukan hal yang lain? Bagaimana jika mereka mengambil sampel DNA dari King untuk diteliti lebih lanjut? Hal ini tentu bukan sesuatu hal yang baru mengingat pihak pemerintah juga melakukan hal yang sama terhadap Kaido.

Geeks tentu ingat buah iblis buatan Vegapunk yang dimakan oleh Momonosuke. Buah iblis tersebut merupakan hasil rekayasa Vegapunk, dengan menggunakan DNA dari Kaido yang saat itu ditahan oleh angkatan laut. Hal ini juga mungkin diterapkan kepada King, yang kemudian pada akhirnya berhasil menciptakan buah iblis Magu Magu no Mi yang dimakan oleh Sakazuki.

Hal ini juga memunculkan pertanyaan lainnya. Apakah artinya Vegapunk sudah berhasil membuat buah iblis? Apakah artinya buah iblis yang dimakan para admiral merupakan buah iblis buatan? Sudah berapa banyak buah iblis yang berhasil Vegapunk ciptakan? Semua pertanyaan tersebut untuk saat ini memang masih menjadi misteri. Mudah-mudahan saja Oda Sensei bisa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hal ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.