Sejak pertama kali diperkenalkan pada era 1960an, karakter Spider-Man langsung mendapatkan perhatian dari para penggemar komik di era tersebut. Diciptakan oleh Steve Ditko dan Stan Lee, Spider-Man terus berkembang menjadi salah satu pahlawan super yang populer bahkan sampai saat ini. Kepopuleran Spider-Man bahkan membuat pihak Marvel Studios menghadirkannya dalam berbagai film mereka di Marvel Cinematic Universe.

Berbicara mengenai MCU, saat ini jagat sinematik Marvel tersebut sedang getol untuk “mempromosikan” tentang konsep multiverse. Untuk para penggemar komik hal ini tentu bukan sesuatu yang baru. Namun, bagi film layar lebar konsep ini menjadi sesuatu yang spektakuler. Dan buat Geeks yang belum tahu, Spider-Man sendiri merupakan karakter yang dekat dengan konsep multiverse.

Di komiknya, kita diperkenalkan dengan berbagai versi dari Spider-Man. Contohnya adalah Spider-Man versi Miles Morales, Spider-Gwen, Spider-Woman, bahkan Spider-Ham yang notabene dia sebenarnya adalah babi. Konsep multiverse dan Spider-Man ini terbukti sukses seperti diperlihatkan dalam film Spider-Man: Into the Spider-Verse yang tayang pada 2018 kemarin.

Meskipun konsep multiverse adalah sesuatu yang dekat dengan karakter Spider-Man, sebenarnya ada lagi hal lain yang juga berkaitan dengan sosok Spidey yaitu kloning. Buat Geeks yang belum tahu, Spider-Man memiliki banyak kloning dari sosok Peter Parker. Bahkan, konsep kloning ini sempat dibuat dalam satu cerita yang sangat populer yaitu The Clone Saga.

The Clone Saga, Kemunculan Kloning Spider-Man Pertama

The Clone Saga sendiri merupakan salah satu cerita yang populer sekaligus kontroversial yang pernah muncul di seri komik Spider-Man. Cerita The Clone Saga dimulai pada 1994 sampai 1996, di mana pada awalnya cerita yang kontroversial ini pada awalnya hanya akan selesai dalam waktu satu tahun saja. Namun, dengan penjualannya yang terus meningkat, Marvel Comics akhirnya melanjutkan cerita ini.

Sebenarnya, berbicara mengenai kloning dari Spider-Man, Marvel Comics sempat menghadirkan kisah ini sejak era 1970an yaitu di komik Amazing Spider-Man. Dalam ceritanya, diperlihatkan bagaimana penulis komiknya, Gerry Conway, membunuh karakter Gwen Stacy. Gerry beranggapan bahwa – pada saat itu – Gwen bukanlah karakter yang cukup berpengaruh bagi ceritanya.

Di sisi lain, Gerry juga ingin menghadirkan kesedihan dan tragedi mendalam bagi Peter Parker. Akhirnya, dalam ceritanya diperlihatkan bagaimana Gwen Stacy tewas akibat pertarungan Spider-Man melawan Green Goblin. Tetapi, The Jackal – yang merupakan professor dari Gwen Stacy dan Peter Parker – berusaha untuk menghidupkan kembali Gwen yang tewas akibat dibunuh oleh Green Goblin.

The Jackal begitu terobsesi dengan sosok Gwen, sehingga dia pun membuat kloning dari Gwen. Bahkan The Jackal pun tidak hanya membuat kloning dari Gwen Stacy. The Jackal membuat kloning dari Peter Parker. Jackal menyalahkan sosok Spider-Man atas kematian Gwen Stacy. Pada akhirnya, Jackal berhasil menculik Spider-Man dan dipaksa untuk menghadapi kloningnya.

Kloning pertama dari Peter Parker tersebut pada akhirnya tewas setelah keduanya memutuskan untuk bekerja sama untuk menghadapi The Jackal. Dan pada akhirnya kloning dari Peter Parker ini tidak muncul lagi selama dua dekade. Cerita akhir dari kloning Peter Parker ini membuat para fans kebingungan, yang mana sempat membuat Marvel Comics dibanjiri kritik. Dan akhirnya Marvel Comics pun memutuskan untuk tidak lagi mengganti sosok Peter Parker dengan kloning.

Baru pada era 1990an Marvel Comics kembali menghadirkan konsep kloning untuk karakter Spider-Man. Hal ini diperlihatkan dalam beberapa seri komik Spider-Man seperti Amazing Spider-Man, Spectacular Spider-Man, Web of Spider-Man, dan juga seri Spider-Man. Mengapa kemudian Marvel Comics memutuskan untuk menghadirkan kembali konsep kloning?

Jawabannya adalah agar karakter Spider-Man semakin dikenal oleh publik dan para pecinta komik. Idenya sendiri muncul dari penulis Terry Kavanagh. Terry berpendapat bahwa dengan menghadirkan lebih banyak “versi” Spider-Man, mungkin orang-orang akan mulai sadar tentang karakternya. Cerita dari era 1970an kembali dihadirkan dalam versi 1990an ini, namun dengan berbagai pembaruan.

Dan yang epik adalah pada 1996 akhirnya Ben Reilly pun mengikuti jejak dari Peter Parker, di mana dia menjadi Spider-Man. Kesuksesan dari cerita Ben Reilly inilah yang kemudian membuat Marvel Comics memutuskan untuk melanjutkan kisahnya. Kehidupan Ben sebagai kloning dari Peter Parker memang harus dilalui dengan tidak mudah. Dan terdapat sebuah fakta menarik dari sosok Ben Reilly.

Kloning dari Peter Parker tersebut pada awalnya sempat meyakini bahwa dia adalah Peter Parker. Namun, dalam versi di era 1990an kloning tersebut memutuskan untuk merubah namanya menjadi Ben Reilly. Nama “Ben Reilly” sendiri diambil dari nama depan paman Peter Parker dan nama dari bibi May sebelum menikah dengan paman Ben.

Setelah sempat keluar dari New York selama beberapa tahun, Ben kemudian kembali dan dia pun menggunakan alter ego yang lain. Bukan lagi Spider-Man, melainkan Scarlet Spider. Tidak lama setelah kembalinya Ben ke New York, dia harus menerima fakta bahwa dia dan Peter dihantui lagi oleh kemunculan Jackal dan Kaine. Kaine Parker merupakan kloning Peter Parker lainnya yang diciptakan oleh Jackal.

Hanya saja, Kaine dianggap sebagai kloning yang gagal. Meskipun begitu, Jackal dan Kaine pun bekerja sama untuk kemudian menghancurkan New York serta Peter Parker dan Ben Reilly. Ternyata musuh yang harus mereka hadapi pun bertambah dengan kemunculan Judas Traveller. Situasi semakin pelik ketika hasil tes medis menunjukan bahwa Peter Parker adalah kloning, dan Ben Reilly adalah sosok yang “asli.”

Akibat dari hal tersebut Peter Parker memutuskan untuk pensiun menjadi Spider-Man dan memberikan titel tersebut kepada Ben. Peter Parker sendiri diperlihatkan tidak menyesal dengan keputusan pensiunnya tersebut, bahkan dia merasa senang karena saat itu dia sedang bersiap untuk menjadi seorang ayah saat Peter mengetahui bahwa ternyata Mary Jane sedang hamil.

Pada masa pensiun ini juga Peter diperlihatkan sempat kehilangan kekuatannya, meskipun setelah sebuah kejadian yang hampir merenggut nyawanya berhasil mengembalikan kekuatan laba-laba miliknya. Peter Parker pun akhirnya kembali menjadi Spider-Man dan bersama Ben mereka pun bersama-sama mencoba untuk mengakhiri semua yang terjadi.

Ternyata, faktanya adalah semua yang terjadi dalam cerita di The Clone Saga ini merupakan hasil manipulasi dari Green Goblin alias Norman Osborn. Norman yang dibangkitkan dari kematiannya secara diam-diam mendalangi berbagai hal, termasuk memanipulasi hasil medis yang menunjukan bahwa Peter adalah kloning. Tujuannya adalah untuk menghancurkan mental Peter. Ben sendiri pada akhirnya diceritakan kembali tewas saat menyelamatkan Peter Parker dari serangan Green Goblin.

Para Kloning Peter Parker

Dalam cerita di Clone Saga, sudah ada beberapa kloning dari Peter Parker yang dihadirkan dalam ceritanya. Masing-masing mereka juga bahkan ada yang memiliki alter egonya sendiri. Juga ada yang menjadi villain atau menjadi pahlawan. Lalu, siapa saja mereka?

  • Guardian: Salah satu eksperimen awal dari Jackal yang berasal dari DNA Peter Parker. Guardian merupakan kloning yang benar-benar mirip dengan Peter. Sayangnya, Jackal sendiri tidak mengembangkan kloningnya ini secara baik sehingga Guardian akhirnya tewas dalam waktu yang singkat.
  • Spidercide: Salah satu eksperimen awal lainnya dari Jackal. Spicercide pun memiliki kemiripan yang sangat luar biasa dengan Peter Parker. Hanya saja, Jackal melakukan beberapa modifikasi yang membuat Spidercides menjadi sosok yang brutal, berbeda dengan Peter Parker.
  • Jack: Selain merupakan kloning dari Peter parker, Jack merupakan asisten dari Jackal. Jack juga merupakan salah satu kloning yang tidak sempurna, di mana perlahan dia mulai melemah dan harus kehilangan kekuatan laba-labanya. Meskipun begitu, hal yang kemudian menonjol dari Jack adalah kecerdasannya.

  • Ultimate Scorpion: Di universe Ultimate Comics, sosok di balik nama Scorpion bukanlah Mac Gargan yang kita kenal. Sosok di balik topeng tersebut adalah Peter Parker. Dan sosok Ultimate Scorpion ini merupakan hasil kloning dari Peter Parker.
  • Ultimate Tarantula: Sosok kloning Peter Parker di Ultimate Comics bukan hanya Ultimate Scorpion. Ternyata sosok lainnya adalah Ultimate Tarantula. Berbeda dengan kloning yang lain yang merupakan kreasi dari Jackal, Ultimate Tarantula merupakan hasil kreasi dari Octavius Otto. Karena ada DNA laba-laba yang ditambahkan dalam tubuhnya, penampilan Ultimate Tarantula sedikit berbeda.
  • Ultimate Carnage: Secara teknis, Ultimate Carnage adalah kloning dari Peter Parker. Namun, dia muncul dari hasil uji coba laboratorium yang kemudian menjadi jahat. Ultimate Carnage muncul setelah memadukan DNA Peter Parker dan symbiote Venom.
  • Spider-Boy: Karakter ini pun berasal dari universe lain yaitu Amalgam, perpaduan antara universe DC dan Marvel. Meskipun memiliki bentuk fisik yang mirip anak kecil, dia merupakan kloning dari Peter Parker.

  • Otto Octavius: Otto Octavius mencoba jalan lain untuk mengalahkan Spider-Man, yaitu dengan menciptakan kloning dari Peter Parker dan memindahkan alam bawah sadar Peter Parker ke kloning tersebut. Hasilnya kloning itu memiliki kemampuan dan kekuatan Peter, tetapi tidak dengan kenangan dan kepribadiannya.
  • Jessica Drew: Sebenarnya ada dua versi Jessica Drew yang muncul di Marvel Comics. Versi pertama adalah sosok di balik topeng Spider-Woman, dan tidak ada koneksi dengan Peter Parker. Kedua adalah Jessica Drew yang merupakan kloning dari Peter Parker. Jessica merupakan salah satu kloning Peter Parker yang sukses.
  • Ben Reilly: Kloning pertama yang sukses dilahirkan dari DNA Peter Parker oleh the Jackal. Selain itu, Ben Reilly juga menjadi kloning dari Peter Parker yang paling populer. Dengan popularitas karakternya, bukan hanya Ben Reilly muncul di Clone Saga, tetapi juga di seri lainnya.

Clone Saga, Cerita Paling Berpengaruh?

Dengan usia Spidey yang sudah lebih dari enam dekade, tentunya sudah ada deretan cerita dan arc yang dihadirkan. Namun, cerita The Clone Saga menjadi salah satu cerita yang paling berpengaruh di seri komik Spider-Man. Seperti yang diungkapkan oleh Terry Kavanagh, salah satu editor di Marvel Comics, cerita The Clone Saga merupakan cerita yang mempengaruhi franchise Spider-Man secara keseluruhan.

Pertama, dari segi penjualan. The Clone Saga, meskipun kontroversial dan banyak mendapatkan kritik, merupakan salah satu cerita yang paling sukses. Banyak fans yang penasaran dengan ceritanya, yang pada akhirnya membuat penjualan komik yang menghadirkan Clone Saga meningkat drastis. Kedua, dari segi historis. Banyak fans yang ternyata tumbuh bukan hanya bersama Peter Parker, melainkan Ben Reilly.

Meskipun sosok Peter Parker banyak dikagumi anak muda atau generasi baru, sosok Ben Reilly pun tidak kalah populer di mana banyak orang-orang yang mungkin merasa bahwa mereka memiliki koneksi dengan sosok Ben. Selain dari dua hal di atas, alasan lainnya mengapa Clone Saga bisa dibilang penting bagi franchise Spider-Man adalah karena cerita ini memberikan nuansa yang baru dan berbeda.

Para penulisnya saat itu hendak menyajikan cerita Spider-Man yang berbeda, dan juga menghadirkan kisah hidup Peter Parker dengan arah yang berbeda. Perbedaan cerita dan jalan hidup Peter Parker tersebut ternyata menjadi jalan masuk bagi penulis lainnya untuk menghadirkan kontinuitas tanpa batas, khususnya di franchise Spider-Man.

Dan alasan terakhir mengapa The Clone Saga menjadi salah satu cerita penting karena hal ini menyangkut identitas pribadi dari sosok Peter Parker. Setiap pembaca yang mengikuti ceritanya seolah diajak untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri, seperti halnya Peter Parker. Ceritanya juga memperlihatkan bagaimana orang lain melihat diri kita, dan kita melihat orang lain.

Bagaimana Peter Parker versi MCU juga sepertinya sedang mengalami krisis identitas, seperti diperlihatkan dalam trailer Spider-Man: No Way Home, mungkin Marvel Studios bisa mengadaptasi cerita ini untuk kedepannya. Apalagi, kabarnya Sony dan Marvel sudah mempersiapkan film lainnya untuk Spider-Man. Tentunya akan sangat menarik jika cerita ini diaplikasikan dalam versi layar lebar.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.