Sejak awal seri Attack on Titan dimulai, sudah jelas bahwa Eren bukanlah sosok yang jahat. Eren juga diperkenalkan sebagai protagonis utama dalam serinya. Sayangnya, seperti halnya para karakter utama dalam seri manga Shonen, banyak hal mengerikan terjadi pada hidup Eren Yeager. Salah satunya adalah Eren harus kehilangan ibunya setelah Titan memakan tubuhnya.

Kehilangan ibunya tersebut menjadi pemicu bagi Eren untuk kemudian bergabung dengan Survey Corps, dan bercita-cita untuk menghabisi seluruh Titan yang ada di dunia. Namun, pada kenyataanya, seiring berjalannya waktu, Eren tumbuh menjadi sosok yang kejam dan mengerikan. Dan bahkan, di akhir ceritanya dia menjadi musuh bagi semua orang di dunia. Apa yang kemudian menyebabkan Eren berubah menjadi jahat?

Fakta Sebenarnya Di Ruang Bawah Tanah

Di sepanjang seri Attack on Titan, Eren Yeager diperlihatkan selalu penasaran dengan apa yang ada di dalam ruang bawah tanah milik rumah mereka. Sang ayah, Grisha Yeager, selalu melarang Eren untuk mendekati dan mencari tahu apa isi dari ruang bawah tanah tersebut. Grisha sendiri mengatakan bahwa Eren akan tahu fakta sebenarnya ketika dia sudah cukup usia.

Dan pada akhirnya Eren pun bisa masuk ke ruang bawah tanah tersebut, tetapi apa yang ada di dalamnya tidak seperti yang dia duga. Eren mendapatkan fakta tentang apa yang terjadi di dunia, seperti Titan bukanlah satu-satunya ancaman besar bagi penduduk Eldia di pulau Paradis. Ternyata ada manusia lainnya di luar pulau tersebut, yaitu bangsa Marley. Eren mempelajari bahwa bangsa Marley ingin menyingkirkan Eldia dan juga merubah mereka menjadi Titan.

Sadar Dia Tidak Bisa Melawan Takdir

Salah satu peristiwa penting yang kemudian merubah hidup Eren adalah dia tahu bahwa dia tidak bisa menghentikan semua “kegilaan” yang ada. Hal ini dimulai ketika Eren mencium tangan Historia Reiss. Karena Historia memiliki darah kerajaan dan Eren memiliki kekuatan Founding Titan, akhirnya Eren bisa melihat apa yang terjadi pada masa yang akan datang.

Eren benar-benar terkejut dengan apa yang dia lihat terkait kondisi dunia pada masa depan. Awalnya, Eren begitu gigih dan berusaha untuk bisa merubah takdir tersebut, mencoba jalan lainnya. Tetapi, meskipun semua usaha yang sudah dia kerahkan sudah maksimal, pada akhirnya Eren harus menyadari bahwa dia tidak akan bisa merubah takdir tersebut.

Kehilangan Kepercayaan

Tidak ingin menjadi musuh bagi semua orang yang ada di dunia, Eren pun mencoba mencari jalan lainnya bagi masalah ini. Hal tersebut membuat Erena pada akhirnya mencoba untuk meminta bantuan kepada rekan-rekannya yang lain untuk mencari cara bagaimana membangun sebuah kehidupan yang harmonis. Sebuah solusi yang tidak harus membuat Eren pada akhirnya melibatkan pembunuhan massal.

Sangat disayangkan bahwa rekan-rekannya yang lain pun tidak bisa banyak membantu Eren. Hasilnya, mereka justru melihat perubahan sikap Eren. Eren perlahan mulai berpaling dan meninggalkan mereka. Sikap yang dia tunjukan bahkan mirip dengan Kenny Ackerman. Orang-orang di sekitarnya pun seolah sudah tidak lagi mengenal sosok Eren, yang begitu bernafsu untuk menghancurkan dunia.

Ada Peran Pasukan Anti-Marley

Di musim keempat serinya, kita diperkenalkan dengan pasukan yang disebut sebagai sukarelawan anti-Marley (Anti-Marley Volunteer). Mereka pada intinya adalah mendukung pergerakan yang dilakukan para penduduk Paradis. Di sisi lain, pada awalnya penduduk Eldia sendiri skeptis terhadap mereka. Bahkan, para penduduk Eldia dan juga yang lain berusaha menghalangi sukarelawan tersebut agar tidak dekat-dekat dengan Eren.

Tetapi, pada akhirnya Eren dan Yelena bisa saling berbicara satu sama lain. Yelena bahkan bisa membawa Eren menemui Zeke. Sayangnya, hal tersebut merupakan bagian dari rencana Eren yang berpura-pura ikut dalam rencana yang dibuat Zeke dan Yelena. Di sisi lain, secara diam-diam, Eren dan Floch membentuk gerakan Yeagerist dan berusaha untuk mengambil alih Paradis, serta memulai rencana Rumbling. Tanpa disadari, pasukan anti-Marley ini justru mendukung rencana dari Eren.

Kerja Sama Dengan Zeke Yeager

Bagaimana Eren dan Zeke bekerja sama untuk sebuah rencana yang sangat besar merupakan sesuatu yang sangat luar biasa, sambil juga menjadi sesuatu yang sangat mengerikan, yang terjadi di Attack on Titan. Ini menjadi salah satu arc terbaik dalam sejarah manga dan anime. Dalam ceritanya diperlihatkan bagaimana Zeke dan Eren saling berbicara, dan kemudian merencanakan langkah selanjutnya.

Ketika Eren bertemu dengan Zeke di Liberio, Eren berpura-pura peduli terhadap nasib Zeke. Eren juga berpura-pura setuju untuk kemudian menjalankan rencana besar Zeke, untuk menghabisi seluruh penduduk Eldia. Dan hal tersebut pada akhirnya menjadi titik awal momen Rumbling dimulai. Meskipun Eren bisa saja memulai Rumbling tanpa Zeke, namun ini menjadi langkah untuk lebih memuluskan rencananya.

Bagaimana Eren Yeager berubah drastis dari protagonis utama menjadi antagonis utama, menjadi sesuatu yang luar biasa. Karena, sangat jarang ada seri yang berani melakukan hal tersebut. Mungkin Eren sendiri memiliki alasannya tersendiri mengapa dia melakukan Rumbling, dan beberapa diantaranya sudah disebutkan di atas. Tetapi, pada intinya, Eren ingin semua menjadi lebih baik.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.