Alih-alih menjadi game perang paling digemari di tahun 2021, Battlefield 2042 malah dianggap sebagai game terburuk. Sejak perilisannya di pertengahan November lalu, Battlefield 2042 memang tidak mendapat respon positif. Ada banyak masalah yang menghantui game ini, mulai dari masalah teknis, hingga berbagai fitur penting yang sengaja dihilangkan. Wajar jika akhirnya game ini mendapatkan predikat “Mostly Negative” di Steam.
Beberapa waktu lalu, ada sekitar 40 ribu review negatif (dan terus bertambah) untuk game ini. Bahkan yang lebih buruk, Battlefield 2042 pernah menempati posisi kesembilan game terburuk di Steam, berada di bawah Godus. Nah setelah melakukan beberapa perbaikan besar, sekarang gamenya berada di posisi 18, turun 9 peringkat dari posisi awal sebagai game terburuk di Steam.
Development for Live Service requires us to work months in advance, and enables us to have options when we reach key moments in our first year
Today, we have other priorities, and so whilst we have the skins, we presently have no plans to utilize all of them this Holiday.
— Battlefield Direct Communication (@BattlefieldComm) December 2, 2021
Nah akibat kegagalan tersebut, DICE sepertinya tidak jadi merilis berbagai skin gratis yang akan dibagikan menjelang natal. Hal tersebut sudah dikonfirmasi di akun twitter Battlefield Direct Communication, di mana disebutkan bahwa mereka tidak lagi berencana merilis berbagai skin tersebut. Padahal sebelumnya, sudah banyak bocoran gambar yang memperlihatkan bentuk skinnya.
Salah satu skin yang tadinya akan dirilis adalah Santa Claus. Banyak pemain yang memberikan protes pada skin tersebut, mengingat Battlefield 2042 adalah sebuah game realistik, bukan game seperti PUBG ataupun Fornite yang memiliki deretan skin lucu di dalamnya. Langkah DICE yang membatalkan perilisan skin tersebut dinilai tepat, mengingat seharusnya DICE lebih berfokus memperbaiki masalah-masalah yang ada, bukan malah membuat skin yang dianggap tidak terlalu penting.
Kabarnya nih Geeks, Battlefield 2042 mulai ditinggalkan oleh banyak para pemainnya. Jika DICE tidak segera memberikan update besar-besaran pada gamenya, maka bukan tidak mungkin game ini akan ditinggalkan, dan menjadi kegagalan terbesar dalam franchise Battlefield. Bisa saja akhirnya Battlefield akan bernasib sama seperti Anthem, game lainnya dari EA Games yang ditinggalkan pemainnya. Kita tunggu aja ya Geeks, bagaimana cara DICE untuk memperbaiki gamenya ini.
