Ludwig Dieter mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Vanderohe di akhir cerita Army of the Dead. Tindakan heroik tersebut dilakukan dengan cara mendorong Vanderohe masuk ke brankas di salah satu kasino milik Bly Tanaka, ketika mereka terpojok oleh Alpha Zombie dan pasukannya. Namun, selain alasan kepahlawanan, kemungkinan ada alasan lain mengapa Ludwig memutuskan untuk “mati” di sana.

Ludwig Dieter merupakan salah satu rekrutan dari Scott Ward dalam misi yang diberikan oleh Bly Tanaka untuk mengambil uang 200 juta Dollar di lemari penyimpanan miliknya, yang tersimpan di salah satu kasino di Las Vegas. Ludwig direkrut oleh Scott karena keahliannya untuk membongkar brankas atau lemari penyimpanan. Dan Ludwig sendiri membuktikan hal itu dengan berhasil membuka brankas yang menjadi tujuan utamanya.

Namun, di akhir filmnya, ketika pemerintah Amerika memutuskan untuk menghancurkan wilayah tersebut demi menghabisi para zombie dengan roket, dan Vanderohe serta Ludwig terkepung di lantai tempat lemari penyimpanan tersebut berada, Ludwig memutuskan untuk menyelamatkan Vanderohe dari Alpha Zombie dengan mendorongnya masuk ke lemari penyimpanan. Dan Vanderohe pun selamat dari ledakan besar yang menghantam wilayah Las Vegas.

Army of the Dead: Is [SPOILER] Really Dead? | Screen Rant

Mengapa kemudian Ludwig melakukan hal tersebut? Hal ini kemungkinan ada kaitannya dengan kisah cintanya dan juga cerita tentang Hans Wagner. Dalam film Army of Thieves diperlihatkan bahwa sosok Ludwig Dieter alias Sebastian Sebastian Schlencht-Wöhnert, merupakan seseorang yang sangat mengagumi sosok Hans Wagner. Hans sendiri adalah ahli pembuat brankas yang sangat legendaris yang berasal dari Jerman.

Seperti yang diungkapkan oleh Sebastian di awal filmnya, Hans Wagner membuat empat lemari penyimpanan legendaris: Rheingold, Valkyrie, Siegfried, dan Götterdämmerung. Dan Hans pun membuat satu lemari terakhir yang sangat kuat, di mana lemari penyimpanan tersebut menjadi makam bagi Hans dengan mengurung dirinya di dalam. Dan orang-orang pun kemudian membuang lemari penyimpanan tersebut ke laut.

Menurut penjelasan Sebastian, alasan mengapa Hans Wagner mengurung dirinya di dalam lemari brankas tersebut karena kesedihan dan juga rasa cintanya yang mendalam terhadap anak dan istrinya yang sudah meninggal. Dan Sebastian memahami perasaan tersebut, seperti yang dia ungkapkan pasca berhasil membongkar lemari penyimpanan Sigfried.

Di akhir filmnya, Scott Ward memperlihatkan cetak biru dari lemari penyimpanan Götterdämmerung, lemari penyimpanan terakhir dari empat seri buatan Hans Wagner. Lemari penyimpanan ini dianggap sebagai lemari penyimpanan yang paling sulit ditembus oleh siapa pun, meskipun pada akhirnya Sebastian berhasil membongkarnya di akhir film Army of the Dead. Dengan begitu, semua mimpi terbesarnya sudah terwujud.

Sebastian dan Gwen memiliki prinsip yang sama. Mereka tidak menginginkan uang di dalam lemari penyimpanan tersebut, tetapi sebuah mimpi dan pencapaian untuk bisa “menaklukan” sesuatu yang dianggap mustahil untuk dilakukan. Apa yang dilakukan oleh Ludwig Dieter di akhir Army of the Dead kemungkinan memiliki kesamaan dengan cerita akhir dari Hans Wagner.

Sebastian harus merasakan kehilangan mendalam, setelah sosok wanita yang dia cintai, Gwendoline, ditangkap oleh Interpol. Dan di sisi lain, nyawanya pun terancam dengan kemunculan Alpha Zombie dan pasukannya. Dengan mimpinya yang sudah terwujud dan kesedihan yang dia alami, akhirnya dia memutuskan untuk mengorbankan dirinya, seperti yang dilakukan oleh Hans Wagner.

Sebenarnya, masih belum diketahui apakah Ludwig benar-benar sudah tewas. Banyak teori dari para fans menyebutkan bahwa Alpha Zombie tidak akan membunuh Ludwig, karena kemampuan yang dia miliki. Alpha Zombie beranggapan bahwa Ludwig bisa berguna baginya. Jika kemudian Sebastian masih hidup di film Army of the Dead 2 – seperti yang diungkapkan oleh Zack Snyder – maka bisa jadi Gwen dan Sebastian akan kembali bersama.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.