Sejak tanggal 13 Oktober kemarin, film Dune sudah resmi bisa ditonton di bioskop seluruh Indonesia. Film karya sutradara Denis Villeneuve ini hadir dengan sinematografi yang sangat mewah, latar suara yang menggetarkan jiwa, dan kisah yang cukup serius. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Villeneuve sebelumnya, film Dune merupakan bagian pertama dari keseluruhan kisah petualangan Paul Atreides di Arrakis. Sehingga akhir film Dune terasa agak menggantung, dan hanya akan lengkap dengan bagian keduanya di sekuel Dune mendatang.

Dune bercerita tentang Paul Atreides dan keluarganya, yaitu House Atreides, yang harus pergi ke planet Arrakis atas perintah Galactic Padishah Empire. Di sana mereka diperintahkan untuk mengelola penambangan rempah-rempah pasir yang disebut “Spice Melange”, yang sebelumnya dipegang oleh House Harkonnen selama 80 tahun. Namun, ternyata semuanya adalah jebakan yang sudah diatur untuk meruntuhkan House Atreides, karena mereka terlalu kuat bagi Galactic Padishah Empire. Dibantu oleh empire, House Harkonnen akhirnya berhasil memusnahkan Houses Atreides dalam satu malam.

Di akhir film diceritakan bahwa Paul Atreides, Duke House Atreides yang baru, bersama ibunya yaitu Jessica Atreides melarikan diri ke markas Fremen yang disebut Sietch Tabr. Namun sampai filmnya selesai, House Harkonnen dan pemimpinnya yaitu Baron Vladimir Harkonnen masih belum mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatan kejamnya. Tampaknya kisah tersebut sengaja disimpan untuk bagian kedua kisah petualangan Paul di Arrakis. Sambil menunggu sekuelnya dirilis pada masa depan, tidak ada salahnya kita berteori sejenak untuk meringankan rasa penasaran kita. 

Di novel asli Dune karya Frank Herbert pada tahun 1965, diceritakan bahwa saat Paul dan ibunya tiba di Sietch Tabr, perlahan-lahan Paul mulai dihormati oleh para Fremen di tempat tersebut. Hal itu karena lambat laun mereka percaya bahwa Paul adalah Lisan Al-Gaib, juru selamat bagi kaum Fremen. Setelah hidup bersama kaum gurun, Paul mengganti namanya menjadi Muad’Dib. Spice Melange yang tersebar di gurun menyebabkan Muad’Dib makin hebat, khususnya dalam hal kepemimpinan dan pelatihan militer. Dengan kemampuan tersebut, Muad’Dib kemudian menjadi seorang pemimpin Fremen yang paling tangguh.

Kemungkinan kisah di bagian dua nanti kurang lebih akan sama seperti di novelnya. Setelah Paul atau Muad’Dib mendapatkan kepercayaan dari hampir semua Fremen, dan juga orang-orang penting seperti Stilgar dan Chani, dia bisa memimpin pasukan Fremen untuk melakukan pemberontakan terhadap House Harkonnen dan pasukan Saudakar di Arrakis, seperti di mimpinya. Paul kemungkinan akan mulai menggabungkan teknologi Atreides dengan Fremen, membuat pasukannya menjadi lebih kuat.

Dengan serangan gerilya yang terus-menerus diarahkan pada penambangan dan titik-titik vital House Harkonnen, tidak mustahil jika pada akhirnya pemberontakan yang dipimpin oleh Paul akan membuahkan hasil, walaupun mungkin pengorbanannya juga cukup besar. Lantas bagaimana cara Paul menangani empire, mengingat mereka ada di belakang House Harkonnen. Kemungkin Paul akan mempunyai orang di empire yang bisa membujuk Emperor untuk tidak ikut campur, mungkin Reverend Mother Mohiam alias Truthsayer dari Empire.

Atau bisa juga akhirnya Paul berhasil melancarkan rencananya untuk membujuk Emperor agar menikahkan putrinya dengan dirinya, mengingat Emperor sangat membutuhkan penerus Empire sekuat Paul Atreides. Apapun itu, yang jelas itu semua akan menjadi awal rencana Paul untuk agenda yang lebih besar lagi. Setelah mengalahkan House Harkonnen di Arrakis, selanjutnya kemungkinan Paul akan menggulingkan Emperor yang juga menjadi dalang dari pemusnahan keluarga House Atreides di Arrakis.

Menurut kalian bagaimana, Geeks, apakah Paul akan berhasil meyakinkan Fremen untuk ikut dalam pemberontakan di Arrakis? Apakah dia bisa mengalahkan House Harkonne dan Saudakar? Semuanya hanya akan terjawab ketika sekuel Dune dirilis, dan yang lebih penting adalah dibuat terlebih dahulu. Semoga saja sutradara Denis Villeneuve dan Legendary Pictures langsung menggarap sekuelnya, sehingga penggemar tidak akan menunggu terlalu lama. Kita nantikan saja kelanjutannya ya, Geeks.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.