Batman adalah salah satu pahlawan super DC terbaik dan paling terkenal di kalangan penggemar. Mempunyai nama asli Bruce Wayne, Batman terkenal sebagai pahlawan super penyendiri tetapi mematikan. Saat melakukan pekerjaannya sebagai pelindung Kota Gotham dan Bumi, dia jarang sekali bekerja sama dengan orang lain, kecuali dengan Bat Family dan Justice League. Dan sebagai salah satu anggota Justice League yang paling berpengaruh di tim, dia selalu memberikan ide serta membuat teknologi yang membantu seluruh tim untuk menghadapi ancaman dari para penjahat.

Namun, dengan segala kemampuan yang Batman miliki, pada dasarnya dia hanya seorang manusia biasa. Jika dibandingkan dengan pahlawan super di Justice League seperti Superman dan yang lainnya, tidak ada yang terlalu spesial dari Bruce Wayne alias Batman, selain kekayaannya. Walaupun dia manusia biasa, tetapi dia mengetahui kelemahan semua anggota Justice League lain yang jauh lebih hebat dari dirinya. Sementara di alam semesta utama Batman tidak pernah benar-benar melawan Justice League, ternyata ada satu kisah di mana dia membantai semua anggota Justice League di Earth-44.

Di komik Dark Days: The CastingĀ #1 karya Scott Snyder pada tahun 2017, Batman pernah benar-benar membantai para anggota Justice League. Di Earth-44 yang terletak di Dark Multiverse, Bruce Wayne lebih dikenal sebagai Murder Machine, salah satu Dark Knight-nya Barbatos. Dia mempunyai sejarah yang sama seperti versi utamanya, di mana orang tuanya dibunuh saat masih kecil dan Alfred Pennyworth menjadi satu-satunya pelayan yang merawatnya. Namun, di Earth-44 Alfred ditemukan tewas di Bat Cave oleh Batman. Dan sejak saat itu dia merasa bersalah dan takdir mengarahkannya pada kegelapan.

Semua dimulai saat Batman meminta Cyborg untuk membuatkan A.I. Alfred untuk melakukan segala sesuatu yang biasa dilakukan Alfred. Namun, A.I. tersebut justru malah menyebar seperti virus dan bahkan masuk ke dalam pikiran Batman. Mempunyai tugas untuk melindungi Batman dengan segala cara, A.I. tersebut menghapus kesedihan dan rasa takut Batman serta membuat tubuh cyborg untuk Batman agar dia tidak mempunyai kelemahan seperti manusia. Dengan A.I. Alfred yang mengganggu pikirannya dan tubuh cyborg yang membuatnya makin kuat, Batman kemudian tumbuh sebagai cyborg yang percaya bahwa semua orang adalah ancaman baginya, termasuk Justice League.

Dari situ dia terkenal sebagai Murder Machine, karena dirinya seperti mesin pembunuh yang membantai siapa saja. Ketika Cyborg mengumpulkan para anggota Justice Laegue untuk menyelamatkan pikiran Batman dari A.I. Alfred, Justice League justru tidak berkutik melawan Batman yang saat ini lebih canggih dan tidak mempunyai kelemahan. Semua anggota Justice League dibunuh lebih dahulu dan menyisakan Cyborg yang mencoba membebaskan Batman dari A.I. Alfred, ternyata hal itu dijawab dengan penolakan Batman yang memang ingin terus bersama Alfred. Cyborg pun akhirnya tewas mengenaskan dengan kepala dan tulang belakang yang terlepas dari tubuh cyborgnya.

Sementara pada akhirnya dia bertemu dengan Batman Who Laugh dan Barbatos yang membuatnya makin jatuh dalam kegelapan, cukup jelas bahwa kejadian mengenaskan di mana dia membunuh seluruh anggota Justice telah membuktikan betapa berbahayanya Batman jika dia “mau” mengalahkan Justice League. Karena walaupun dia manusia biasa, Batman terbukti selalu berhasil menembus batasan dirinya dan menjadi makin kuat.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.