Setelah mengetahui tentang ramalan Kozuki Oden mengenai apa yang terjadi di 20 tahun yang akan datang, ketiga samurai legendaris Wano yang dikurung di penjara gua memutuskan untuk pergi. Ke mana mereka pergi? Apa yang mereka lakukan? Seperti yang diungkapkan dalam cerita di seri One Piece, selama ini Yamato dikurung oleh Kaido sampai kemudian dia bertemu dengan Luffy.

Yamato harus dikurung karena dia menganggap dirinya sebagai Oden, yang mana Kozuki Oden merupakan musuh dari Kaido. Selain harus dikurung, Kaido juga kerap kali berusaha untuk membunuh Yamato. Hal tersebut dikarenakan Kaido marah ketika anaknya justru lebih mengagumi sosok musuh dari sang ayah. Dan berbicara mengenai Yamato yang dikurung, chapter terbaru One Piece menghadirkan informasi detail mengenai hal tersebut.

Dalam chapter 1024, di tengah-tengah pertarungan antara Kaido dan Yamato, muncul ingatan masa lalu Yamato ketika dia harus dikurung di sebuah penjara gua di Onigashima. Dalam ceritanya, Yamato harus dikurung dan dibiarkan kelaparan karena Kaido tidak senang Yamato mengagumi Oden. Dia bahkan meminta Yamato untuk mati saja. Tetapi, Yamato ternyata tidak sendirian di gua tersebut.

Seperti yang diungkapkan Kaido, bahwa ada tiga orang samurai Wano yang juga dikurung di penjara tersebut. Berdasarkan dari apa yang diungkapkan Kaido, sepertinya mereka menolak bergabung dengan Kaido sehingga mereka harus dikurung. Kaido sendiri mengatakan bahwa mereka akan dibebaskan jika mereka mau bergabung dengan Kaido. Meski pun begitu, para samurai ini tetap pada pendiriannya.

Yang menarik adalah salah satu dari samurai Wano yang ditahan tersebut kemungkinan adalah Shimotsuki Ushimaru. Ushimaru merupakan pemimpin dari wilayah Ringo, dan juga merupakan keturunan dari Shimotsuki Ryuma. Ketiga Samurai tersebut bukannya ingin menyiksa Yamato, justru mereka tertarik kepadanya setelah dia menyebutkan bahwa dia adalah Kozuki Oden.

Para Samurai tersebut beralasan bahwa mereka pun sangat mengagumi Kozuki Oden. Dan yang membuat mereka terkejut adalah Yamato memiliki buku catatan Oden. Yamato sendri tidak bisa membacanya karena dia tidak mengerti huruf yang tertulis di dalamnya. Sehingga, dia dan para samurai pun membaca jurnal tersebut – yang bahkan menghabiskan waktu sampai 10 hari.

Yamato sendiri kelelahan, namun dia memiliki semangat untuk bertarung bersama Wano dan berpetualang di laut. Melihat hal itu, para samurai pun berinisiatif untuk melakukan sesuatu demi Yamato. Menurut mereka Yamato harus ikut terlibat dalam peristiwa besar 20 tahun kemudian. Ketiga samurai tersebut kemudian menghancurkan salah satu bagian gua.

Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah apa yang mereka lakukan? Apakah mereka menghadapi Kaido? Atau justru mereka melakukan hal yang lain? Bertarung menghadapi Kaido mungkin lebih masuk akal untuk menebak apa yang mereka lakukan setelah menghancurkan salah satu bagian gua. Seperti disebutkan sebelumnya, mereka ingin Yamato bergabung dalam pertempuran pada masa yang akan datang.

Untuk mewujudkan hal tersebut, tidak ada jalan lain selain menghadapi Kaido dan kemudian mengalahkannya. Namun, mungkin semuanya tidak sesuai dengan yang mereka rencanakan. Ketiga samurai tersebut justru kalah dan Kaido masih tetap berkuasa. Di sisi lain, hukuman Yamato semakin ditambah. Meski pun begitu, setidaknya Yamato masih tetap hidup.

Ini juga mungkin yang menjadi alasan mengapa kemudian Yamato memakan buah iblis yang ditemukan oleh Kaido, yang menjadi kekuatannya saat ini. Seperti yang dijelaskan di chapter sebelumnya, Yamato sebenarnya tidak ingin memiliki kekuatan buah iblis karena hal itu membuat dia tidak bisa berenang. Namun, karena lapar dia pun memakan apa pun yang bisa dia temukan, yang tidak lain adalah buah iblis yang ditemukan Kaido tersebut.

Kemungkinan lainnya adalah mereka pergi atau kabur untuk mencari bantuan. Seperti yang dijelaskan oleh Ashura Doji ketika Kinemon dan yang lain kembali ke Wano untuk menyerang Onigashima, mereka pernah melakukannya 20 tahun lalu dan gagal. Bisa jadi, penyerangan tersebut dikarenakan diawali oleh ketiga samurai tersebut. Karena, menurut mereka 20 tahun merupakan waktu yang cukup lama bagi mereka untuk menunggu.

Mereka juga mengatakan tidak mau tewas tanpa melakukan upaya apa pun. Dan upaya mereka untuk mengalahkan Kaido adalah mengumpulkan pasukan dan kemudian bertempur di Onigashima. Sayangnya, mereka terlalu terburu-buru sehingga harus kalah dan tewas. Beruntung sebagian dari mereka bisa kembali pulang, seperti Ashura Doji, dan bisa menceritakan semuanya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.