Para Avengers dikenal sebagai pahlawan terhebat yang ada di bumi. Membasmi kejahatan dan menyelamatkan bumi sudah menjadi keseharian yang mereka jalani, meskipun tidak jarang kemenangan yang harus mereka raih tidak didapatkan dengan mudah. Demi untuk meraih kemenangan dalam pertarungan tersebut, terkadang mereka harus menghadapi pertarungan yang brutal.

Sejak pertama kali dibentuk sampai saat ini, sudah banyak pertarungan yang harus mereka alami. Dan tidak jarang mereka harus kalah dalam pertarungan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh kekalahan Avengers dan bagaimana brutalnya pertarungan tersebut.

Masters of Evil Menyerang Avengers Mansion

Dalam cerita “Under Siege”, kita diperlihatkan bagaimana Baron Zemo mengumpulkan para villain hebat dari kelompok Masters of Evil. Tujuan utamanya adalah menyerang Avengers Mansion. Rencana mereka berjalan dengan sempurna, Masters bahkan berhasil mengambil alih dan menempati Avengers Mansion, sambil juga berhasil secara brutal mengalahkan para Avengers. Bahkan, Avengers seperti Hercules berhasil dibuat koma. Pada akhirnya Zemo kehilangan kendali, dan Masters pun berhasil dikalahkan oleh para Avengers yang marah.

Para Avengers Tewas dan Dihidupkan Kembali

Dalam cerita “The Korvac Saga” yang merupakan cerita crossover antara Avengers dan Guardians of the Galaxy, memperlihatkan bagaimana kedua tim pahlawan tersebut berusaha untuk menghentikan ancaman besar dari Michael Korvac. Dia adalah android yang berasal dari masa depan, yang berhasil mencuri Power Cosmic dan berencana untuk mengatur ulang alam raya Marvel.

Dalam pertarungan terakhirnya melawan Avengers, Korvan menghabisi hampir seluruh anggota Avengers dan GOTG, yang mana hal itu membuat istrinya, Carina, ketakutan. Ketakutan Carina pada akhirnya membuat Korvan menghabisi dirinya sendiri. Menjelang kematiannya, dia menggunakan kekuatannya untuk menghidupkan kembali para Avengers.

Avengers dan Fantastic Four Tewas di Tangan Onslaught

Meskipun sosok Onslaught pada awalnya dikenal sebagai villain dari tim X-Men, namun ancamannya terus tumbuh sampai-sampai kelompok pahlawan lain seperti Avengers dan Fantastic Four akhirnya harus ikut campur, ketika Onslaught membangun markasnya di tengah kota Manhattan untuk kemudian meluncurkan serangan ke seluruh dunia. Dengan kemampuan Onslaught yang luar biasa, yang bahkan bisa mempengaruhi realita, para tim pahlawan pun menemukan kesulitan. Pada akhirnya tim Fantastic Four dan Avengers harus mengorbankan diri mereka, agar para X-Men kemudian bisa menghancurkannya.

Para Avengers Saling Serang Akibat Scarlet Witch

Dalam cerita “Avengers Disassambled” karya Brian Michael Bendis, diperlihatkan bagaimana para Avengers saling serang satu sama lain. Pada saat itu, yang mereka lihat adalah mereka sedang menghadapi pasukan Kree. Ant-Man harus tewas setelah Jack of Hearts meledak. She-Hulk yang marah kemudian menghancurkan Vision.

Hawkeye mengorbankan dirinya untuk menghancurkan kapal perang Kree. Namun, di akhir ceritanya kemudian terungkap bahwa sebenarnya hal ini perbuatan Scarlet Witch yang hilang kendali akibat trauma dalam hidupnya. Dia menggunakan kekuatan sihirnya untuk membuat semua tim Avengers saling serang.

Saling Serang Akibat Beda Pendapat

Dalam cerita Civil War – baik Civil War I atau pun II – kita melihat bagaimana perbedaan pendapat pada akhirnya membuat sebuah perang besar yang mengorbankan hubungan yang terjalin diantara tim Avengers. Dalam cerita Civil War, Captain America dan Iron Man mengumpulkan pasukan mereka masing-masing. Captain America menolak adanya pendaftaran Superhero. Sedangkan Iron Man menganggap hal itu sebagai cara untuk mengendalikan para pahlawan.

Akibatnya, Bill Foster/Goliath harus tewas di tangan kloning Thor. Iron Man dan Captain Marvel kembali harus bertarung dalam Civil War II, akibat kekuatan dari para Inhuman. Pertarungan puncaknya benar-benar sangat luar biasa dan brutal, di mana Iron Man diperlihatkan tewas di tangan Captain Marvel.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.