Nico Robin merupakan kru Topi Jerami yang paling cerdas dan merupakan salah satu karakter paling cerdas di One Piece. Hal ini berkat pengetahuannya yang sangat luas khususnya mengenai sejarah. Namun, selain menjadi sosok karakter yang cerdas, Nico Robin juga adalah sosok yang mampu mengendalikan emosinya. Dan hal inilah yang sering membantunya dalam pertempuran.

Salah satu cerita utama yang dihadirkan di chapter 1020 kemarin adalah pertarungan antara Black Maria dan Nico Robin serta Brook. Ini menjadi kelanjutan ceritanya setelah sebelumnya Sanji meminta bantuan kepada Robin, setelah Black Maria memaksanya untuk membawa Robin ke hadapannya. Dan pada akhirnya Nico Robin pun muncul dan bersiap bertarung melawan Black Maria.

Di chapternya diperlihatkan bagaimana Black Maria menggunakan trik ilusi untuk memperdayai Nico Robin. Namun, pada kenyataanya hal itu tidak berlaku terhadap Robin. Robin mengetahui bahwa itu hanyalah ilusi dan kemudian menyerangnya, yang mana ternyata anak buah Black Maria yang bertanggung jawab atas ilusi tersebut. Namun, ada sebuah momen menarik dalam pertarungan tersebut.

Black Maria memang pada akhirnya berhasil membuat Robin dan Brook terpojok. Black Maria kembali menggunakan taktik psikologis terhadap Nico Robin dengan mengatakan bahwa Robin adalah beban bagi kru Topi Jerami. Dia juga mengatakan bahwa itulah alasan mengapa Sanji rela memanggil Robin dan rela menyerahkannya kepada Black Maria, bukan karena dia percaya terhadap Robin.

Namun, bukannya marah, Robin justru tetap tenang. Dia tidak terpancing emosi setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Black Maria. Nico Robin tentunya bukanlah beban bagi kelompok Topi Jerami. Dalam ceritanya pun Oda menghabiskan dua arc untuk bisa merebut kembali Robin dari tangan CP-9. Bahkan, karena Robin jugalah Luffy menyatakan perang terhadap Pemerintah Dunia.

Mengatakan Robin sebagai beban dari kelompok Topi Jerami sebagai taktik untuk meruntuhkan mental dan psikologisnya sepertinya bukanlah ide yang bagus. Hal ini dikarenakan Robin adalah sosok yang tenang, logis, dan cerdas. Kecerdasannya yang membantu dia untuk bisa tetap tenang dan tidak terbawa emosi oleh apa yang dikatakan Black Maria tentangnya.

Hal yang berbeda diperlihatkan oleh Ace. Ace memang bukanlah sosok cerdas seperti halnya Robin, karena itulah ada kemungkinan dia lebih mudah untuk terpancing emosi. Hal ini diperlihatkan dalam arc Marineford, di mana Ace dan kelompok Whitebeard saat itu sudah hampir siap untuk kembali berlayar, pergi dari markas angkatan laut. Sayangnya, Ace termakan oleh ucapan Sakazuki.

Sakazuki mengatakan bahwa Whitebeard adalah seorang pengecut yang membiarkan anak buahnya tewas. Dia juga mengatakan bahwa Whitebeard bukanlah pemimpin sejati. Hal ini membuat Ace marah dan akhirnya pertarungan mereka pun harus dibayar dengan mahal. Jika saja saat itu Ace tidak terpancing emosinya, mungkin nasibnya tidak akan mengenaskan.

WHY didn't Ace run away at Marineford after being saved? - QuoraRobin mampu berpikir logis dan rasional, karena itulah dia bisa mengendalikan emosinya. Dia tahu bahwa Black Maria sengaja mempermainkan psikologisnya. Robin sendiri kemudian mengatakan bahwa dia sangat senang dan bahagia karena Sanji mau meminta bantuannya. Sanji dikenal sebagai sosok yang sangat tidak ingin wanita terluka, karena itulah dia tidak pernah mau meminta bantuan wanita.

Namun, dalam kasus ini, untuk pertama kalinya Sanji meminta bantuan seorang wanita. Dan sosok wanita tersebut adalah Robin. Selain membuat Robin menjadi sangat senang, apa yang dilakukan Sanji juga menjadi bukti bahwa dia sekarang sudah menyadari batas kelemahannya. Dan dia juga saat ini melihat Robin dan Nami sebagai sosok yang sama-sama kuat, bukan sosok yang selalu harus dilindungi.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.