Dalam sejarah franchise Dragon Ball, aroransi atau arogan sudah menjadi kelemahan terbesar bagi banyak karakter, baik para villain maupun para pahlawan. Karakter seperti Gohan, Majin Buu, Frieza, bahkan Goku sekali pun memiliki ego dalam diri mereka. Namun, berbeda dengan para karakter tersebut beberapa dari mereka terbukti tidak memiliki kelemahan tersebut.

Vegito sendiri merupakan hasil gabungan/fusion antara Goku dan Vegeta. Kembalinya sosok Vegito dalam cerita Dragon Ball Super memberi bukti bahwa arogan bukanlah kelemahan terbesarnya, melainkan batas waktu dari Potara Fusion. Ketika Vegito pertama kali muncul pada seri Dragon Ball Z, dia muncul selama empat episode. Dan selama empat episode tersebut, Vegito benar-benar menghabisi sosok Majin Buu.

Bagaimana cara Vegito menghabisi sosok Majin Buu dalam seri tersebut sempat dianggap memperlihatkan sisi egoisme atau arogansi dari karakternya. Namun, sebenarnya semua hal itu semata dilakukan demi menghancurkan musuhnya. Bahkan, Kai yang menonton pertarungan tersebut beranggapan bahwa ego dari sosok Vegitu jauh lebih baik dari pada egonya.

Berbeda dengan bagaimana cara Vegeta dan Gohan menghadapi musuhnya, seperti ketika menghadapi Cell, di mana mereka jauh lebih tenang dan menolak untuk “menghancurkan” Cell meskipun mereka bisa saja melakukannya. Apa yang terjadi kepada Vegito saat menghadapi Majin Buu diakibatkan bukan karena emosi atau amarah, melainkan karena mereka mempergunakan waktu sebaik mungkin.

Mereka melakukan segala upaya untuk mengeluarkan orang-orang yang ada di dalam tubuh Majin Buu. Kemunculan Vegito selanjutnya adalah di seri Dragon Ball Super, dan kembali mengkonfirmasi bahwa kepercayaan dirinya yang tinggi dan rasa angkuhnya bukanlah kelemahan terbesarnya. Waktulah yang menjadi kelemahan terbesar bagi Saiyan yang bersatu ini.

Dalam pertarungannya melawan Merged Zamasu, memang Vegito tidak semengerikan ketika dia menghajar Majin Buu. Namun, Vegito tetap lebih superior. Dia sadar tidak ada waktu banyak untuk unjuk diri dan tidak membuang-buang waktu dengan melakukan trash talking atau menghina kemampuan lawan. Vegito langsung berupaya untuk membunuh targetnya dengan menggunakan Final Kamehameha.

Ketika serangan tersebut gagal, mereka langsung melakukan atau menggunakan serangan pamungkas lainnya, di momen yang sama mereka kembali berpisah menjadi Goku dan Vegeta. Vegito kembali tidak mampu menghabisi musuhnya sebelum waktu yang diberikan habis. Meskipun Vegito mampu unggul dan membuat Majin Buu tidak berdaya, Vegito gagal dalam mengalahkan sosok tersebut.

Dalam pertarungan melawan Merged Zamasu pun sama, dia hanya bertahan selama sepuluh menit, dan selama itu juga mereka menjadi jauh lebih kuat dan luar biasa dari sosok Merged Zamasu. Harus diakui bahwa kekuatan Goku dan Vegeta memang sangat luar biasa. Bahkan, para dewa pun mengakui kekuatan mereka berdua, terlepas mereka hanyalah makhluk yang levelnya di bawah para dewa.

Namun, gabungan dari dua kekuatan dahsyat dirasa terlalu berlebihan untuk satu tubuh. Hal inilah yang membuat Vegito tidak memiliki banyak waktu. Mereka sering kali berpisah sebelum waktu selesai. Jadi, kelemahan terbesar dari Vegito bukanlah sisi arogan atau apa pun yang menjadi kelemahan lainnya bagi banyak karakter. Kelemahan terbesar Vegito adalah batas waktu.

Jika saja Fusion dari Vegito bisa atau mampu bertahan untuk lebih lama – bahkan permanen – dia bisa saja menyelamatkan teman-teman dan keluarganya dari soso Buu, dan Kid Buu tidak akan menjadi lawan yang sepadan bagi Vegito. Merged Zamasu pun dirasa tidak akan mampu menghentikan Vegito dalam waktu singkat. Apakah Akira Toriyama akan memberikan solusi untuk masalah ini? Kita nantikan saja kelanjutan ceritanya ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.