Platform streaming Amazon Prime merilis sebuah film terbaru berjudul The Tomorrow War. Filmnya sendiri menjadi film fiksi ilmiah terbaru yang menghadirkan unsur perjalanan waktu sebagai plot device atau alat cerita. Film ini juga dibintangi oleh aktor MCU, Chris Pratt. Berkisah tentang orang-orang di tahun 2023 yang mendaftar untuk pergi ke masa depan, tepatnya pada 2051.

Di tahun tersebut, manusia diperlihatkan berperang menghadapi alien dari planet lain bernama White Spikes. Dalam filmnya, mereka yang pergi ke masa depan mengandalkan sebuah alat yang disebut sebagai Jump-Link. Alat itu bisa mengirimkan banyak sekali pasukan ke masa depan selama tujuh hari, sebelum mereka ditarik kembali. Lalu, bagaimana sistem perjalanan waktu di filmnya bekerja?

Sistem Kerja Jump-Link

Di awal filmnya, Dan Forester menjadi salah satu orang yang mendaftar untuk ikut berperang di masa depan. Dia pun kemudian diberikan sebuah gelang. Pada saat melakukan briefing, Forester dan para pasukan lainnya diberikan informasi singkat mengenai Jump-Link. Menurut infonya, Jump-Link merupakan sebuah alat perjalanan waktu yang terhubung dengan gelang di masing-masing pasukan.

Filmnya menggunakan perumpamaan bahwa waktu mengalir ke satu arah seperti halnya sebuah sungai. Jump-Link sendiri diibaratkan perahu yang mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Yang menarik, menurut penjelasannya mereka tidak bisa pergi ke lebih dari 30 tahun kemudian, artinya mereka tidak bisa pergi ke selain tahun 2051. Hal ini untuk mencegah mereka tiba terlalu awal dan justru membuat White Spikes semakin kuat.

Fakta kemudian terungkap bahwa semua pasukan yang tewas di tahun 2051 adalah mereka yang berangkat pada hari tersebut. Sementara para tentara yang melatih mereka di tahun 2022 belum lahir. Hal ini dilakukan untuk menghindari sebuah paradoks waktu – di mana tidak ada pasukan yang bertemu dengan diri mereka sendiri dan tidak akan ada yang lari menuju masa lalu mereka.

Satu hal yang membedakan Jump-Link dengan alat perjalanan waktu lainnya adalah Jump-Link bisa mengirim orang dalam jumlah banyak sekaligus. Ketika Forester dan para pasukan lainnya dikirim ke masa depan, mereka harus berbaris di sebuah ruangan besar. Mereka kemudian menyalakan Jump-Link dan sebuah portal akan terbuka. Setelahnya mereka akan terhisap masuk ke portal tersebut.

Tepat tujuh hari kemudian, Jump-Link akan mengembalikan Forester dan pasukan yang lain ke 2023. Tidak peduli apa yang mereka lakukan atau di mana posisi mereka saat itu, mereka akan terhisap kembali ke dalam portal dan menghilang, muncul kembali tepat di waktu yang sama di saat keberangkatan mereka. Sangat memungkinkan seseorang masuk ke Jump Link lebih dari satu kali. Hal ini diketahui bahwa Dorian sudah tiga kali melakukannya. White Spikes sendiri kemudian berhasil menghancurkan Jump-Link di tahun 2051 mencegah ada pengiriman lagi orang-orang ke tahun tersebut.

Paradoks Waktu dan Kesalahan Lainnya

Seperti yang bisa diduga dari sebuah cerita tentang perjalanan waktu, akan selali ada ketidak konsistenan dan juga hal mengerikan lainnya. Ini juga terjadi di film The Tomorrow War dan alatnya Jump-Link. Salah satu masalah utama dari Jump-Link adalah bagaimana alatnya akan menjatuhkan para tentara beberapa meter di atas tanah.

Lalu, apa masalahnya? Selain bisa menimbulkan luka dan cedera, koordinat tempatnya pun masih belum diketahui. Tentunya mereka akan beruntung jika kemudian harus terjatuh di pasir atau sungai. Bagaimana jika kemudian mereka terjatuh di atas bebatuan atau jurang? Kematian tentu akan menjadi hal yang pasti terjadi. Dan contohnya sendiri bisa dilihat pada saat Forester terjatuh di kolam renang sedangkan beberapa pasukan lain terjatuh di atap gedung atau tempat lainnya yang membunuh mereka.

Yang juga menjadi masalah adalah bagaimana mereka bisa kembali ke 2023. Semua ingatan dan pengalaman yang ada di dalam kepala mereka tentang apa yang terjadi di tahun 2051, berpotensi memunculkan paradoks ketika mereka kembali ke 2023. Hal ini dikarenakan mereka secara tidak langsung sudah mengubah timeline yang ada. Bisa dikatakan mereka beruntung tidak menghancurkan dunia, setelah kembali dari masa depan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.