Para Hobbits dalam cerita karya J.R.R. Tolkien, The Lord of the Ring, merupakan salah satu ras yang dikenal mampu menahan atau tahan terhadap pengaruh jahat dari One Ring. Mengapa kemudian mereka bisa tahan terhadap pengaruh jahat tersebut? One Ring merupakan bagian yang paling penting dalam cerita The Lord of the Rings.

Bukan hanya benda tersebut sangat kuat, tetapi juga memiliki dampak yang sangat besar terhadap siapa pun yang memakainya. Di sepanjang cerita filmnya, kita diperlihatkan bagaimana Frofo, Samwise, Merry, dan Pippin, jauh lebih kuat untuk menahan pengaruh dahsyat dari cincin tersebut, dibandingkan dengan dua pemilik sebelumnya. Dalam trilogi LOTR, Hobbits merupakan ras atau pihak yang memang bisa dipercaya untuk menjaga cincin tersebut, sementara yang lainnya tidak.

Di filmnya, memang hampir tidak ada dialog atau informasi yang menjelaskan mengapa kemudian para Hobbits bisa tahan terhadap pengaruh tersebut, tetapi memang ada alasan untuk penjelasan tersebut. Salah satu alasan utamanya adalah karena para Hobbits bukanlah ras yang haus akan kekuasaan atau kekuatan. Mereka tidak pernah menginginkan apapun untuk bisa lebih baik dari yang lain.

Para Hobbits lebih senang menjalani hidup mereka dengan sederhana, yang mana artinya efek atau pengaruh tersembunyi dari cincin tersebut tidak akan bisa memengaruhi hasrat terdalam dari para Hobbit. Namun, ada juga alasan lainnya mengapa mereka tidak mudah terpengaruh seperti halnya Smeagol. Alasan tersebut adalah karena para Hobbit tidak masuk dalam rencana awal penaklukan Sauron.

Sauron melihat ras Hobbit sebagai ras yang paling rendah dibandingkan yang lain, sehingga dia tidak melihata adanya potensi atau apapun dalam diri mereka. Meskipun, sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya benar. Gandalf adalah satu-satunya orang yang melihat adanya potensi dalam diri para Hobbits. Smeagol, meskipun dia bertubuh kecil, berbeda dengan Hobbits. Inilah alasan mengapa dia mudah terpengaruh oleh cincin tersebut seperti halnya yang lain.

Banyak dari karakter dalam cerita LOTR memiliki agenda, hasrat, atau keinginan tersembunyi, yang mana pengaruh dari the Ring akan sangat kuat untuk membuat mereka mewujudkan keinginan tersebut – tidak peduli apa yang harus mereka lakukan. Kita bisa melihat bagaimana Boromir ingin menggunakan cincinya untuk menghancurkan Sauron atau Bilbo yang ingin berpetualang.

The Fellowship of the Ring | Plot, Characters, & Facts | BritannicaSedangkan kita bisa melihat bagaimana Frodo tidak menginginkan apapun. Dia hanyalah Hobbit yang sederhana, memiliki hati yang baik, dan merupakan Hobbit yang baik, seperti halnya Samwise. Satu-satunya alasan mengapa Samwise berdebat dengan Frodo sebelum petualangan menuju Mordor dimulai, adalah karena dia melihat cincin tersebut mulai memengaruhinya, dan juga Smeagol.

Aragorn dan Gandalf sendiri mengakui bagaimana mereka rapuh terhadap pengaruh jahat dari cincin tersebut. Gadalf langsung menolak dan mengatakan kepada Frodo untuk tidak menawarinya cincin tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh Aragorn, padahal Frodo memberikannya secara Cuma-Cuma. Bagaimana dengan Samwise? Sebagai seorang Hobbit, Samwise juga tidak memiliki keinginan apapun. Dia juga tidak ingin memiliki cincin tersebut.

Jadi, inilah alasan mengapa dalam cerita Lord of the Rings para Hobbit – Sam dan Frodo – yang menjadi karakter utama dan bukan Gandalf, Aragorn, atau karakter lainnya. Jika hal itu terjadi, mungkin kita akan melihat akhir yang berbeda dari ceritanya. Cincin tersebut juga mungkin akan menjadi sumber kehancuran, karena semua orang berusaha memperebutkannya dan mereka yang memiliki cincinnya akan menyalahgunakannya demi keinginan terbesar yang dia miliki.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.