Chapter 1011 dari seri manga One Piece menghadirkan sesuatu yang menarik, yaitu menyinggung mengenai “masalah” yang ada di cerita serinya. Komentar yang disampaikan oleh Killer ketika dia bertemu dengan Hawkins seolah mengkonfirmasi mengenai masalah tersebut. Idenya sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama di seri One Piece, namun baru di arc Wano ini dieksplor lebih lanjut.

Sering kali para fans kebingungan antara takdir atau dan keyakinan. Namun, sebagian fans meyakini bahwa tidak ada istilah “takdir” dalam cerita One Piece. Semua hal itu hanyalah sesuatu yang banyak karakter yakini karena merupakan penjelasan yang “mudah” alias langsung ke poinnya. Apa yang sebenarnya terjadi sebenarnya jauh lebih simpel.

Salah satu alasan mengapa pertarungan Katakuri menjadi sangat menarik dan epik karena dalam pertarungan tersebut semua tema yang ada dalam cerita serinya dibungkus dengan cara baik, dalam satu pertarungan besar sambil juga memperlihatkan perkembangan dari kedua karakter. Tapi, bagian yang paling pentingnya adalah “bertarung menghadapi peluang.”

it is a curse | Explore Tumblr Posts and Blogs | TumgirOda menggambarkan sosok Luffy sebagai seorang yang tidak berpikir panjang, langsung bertindak. Jadi, dalam pertarungan tersebut kita melihat dua orang yang memiliki sifat yang berbeda, dimana Katakuri di sisi lain mampu melihat masa depan atau mampu memprediksi masa depan. Pertanyaan yang muncul di awal pertarungan kemudian “siapa yang memutuskan tentang masa depan?” dan pada akhirnya kita melihat, bagaimana sosok pria yang bertindak tanpa berpikir panjang pada akhirnya mampu mengalahkan orang yang bisa melihat masa depan.

Capone Bege memperjelas mengenai hal tersebut, “kau hanya bisa melihat masa depan, semua orang memiliki kekuatan untuk bisa merubahnya.” Kemampuan untuk bisa melakukan sesuatu atau bergerak menjadi penentu dalam menentukan masa depan. Yang mana hal itu yang membuat Luffy menang, sedangkan Katakuri kalah. Poin penting dari ceritanya adalah cara efektif untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya.

Apa yang dilakukan adalah hasil atau perwujudan dari hal tersebut. Peluang bukanlah statistik. Peluang selalu berubah dan apa yang kita lakukan memiliki peluang untuk mengubah peluang tersebut. Itulah mengapa orang-orang seperti Killer dan para Supernova lainnya berada di frekuensi yang sama. Mereka percaya dengan kemampuan mereka sendiri, tidak peduli peluang yang ada.

Próximo episodio de 'One Piece' prevé posibles nuevos poderes para LuffyDalam pertarungan Luffy vs Katakuri, Katakuri berpikir bahwa masa depan Luffy sudah terkunci. Karena dia sudah melihatnya. Namun, luffy mengelak dan mulai bertindak berlawanan dengan apa yang diprediksikan. Sampai pada titik semua hal yang diprediksikan tersebut benar-benar berubah seluruhnya. Pada akhirnya, Katakuri tidak bisa lagi melihat ke masa depan dan dia pun dikalahkan. Semuanya karena Luffy merubah peluang tersebut, dengan cara bertindak.

Tema ini kembali muncul di arc Wano dengan munculnya sosok Tama. Kelompok Beasts berada dalam posisi yang di atas angin, dengan jumlah mereka yang jauh lebih banyak dibandingkan pasukan aliansi. Logikanya akan sangat sulit pasukan aliansi untuk menang. Namun, karena Tama pada akhirnya bertindak, peluang tersebut akhirnya berubah dan itu juga yang menjadi tujuan Tama.

Jauh sebelum Wano, Oda sudah memberi tahu mengenai hal ini. Contohnya adalah dalam perang di Marineford. Inilah alasan mengapa Shanks mengatakan pada Coby bahwa beberapa detik keberanian yang dia keluarkan, bisa mengubah masa depan yang ada. Jika saja Coby tidak berani bertindak, semuanya mungkin sudah selamat dan Luffy bisa saja tewas.

Jika luffy sudah menghadapi para kaisar jauh sebelumnya maka, dipastikan dia akan kalah dan tewas karena tidak memiliki kesempatan untuk melawan. Namun, karena Luffy terus berjuang, bertindak, meningkatkan kekuatannya, membangun krunya, dan menjalin koneksi, Luffy sekarang sudah bisa membalikan keadaan atau prediksi tersebut. Perubahan tersebut bahkan membuat dia kini mendapatkan julukan kaisar samudera kelima. Mungkin hal inilah yang perlu dipetik pelajarannya oleh Hawkins, bahwa jangan terlalu percaya terhadap peluang.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.